l. Model ini dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan
pengetahuan faktual dan terstruktur. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan kelebihan model Direct Instruction
yaitu model yang cocok untuk mengajarkan konsep dan keterampilan- keterampilan eksplisit dengan kegiatan mendengarkan dan mengamati melalui
demonstrasi sehingga akan efektif bila digunakan pada pembelajaran SBK materi membuat karya kolase karena materi ini menekankan pada aspek keterampilan
pada siswa.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Penelitian eksperimen ini didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan olah beberapa peneliti dengan menggunakan model Direct Instruction.
Beberapa penelitian relevan yang dijadikan sebagai pendukung oleh peneliti adalah sebagai berikut.
Penelitian yang dilakukan oleh Auliya Rahmawati pada tahun 2015 yang berjudul “Keefektifan Model Direct Instruction terhadap Aktivitas dan Hasil
Belajar Siswa pada Materi Bermain Alat Musik Melodis di Kelas IV SDN Kepandean 03 Kabupaten Tegal”. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat
perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi bermain alat musik melodis antara yang memperoleh pembelajaran dengan model Direct Instruction
dan yang memperoleh pelajaran dengan ceramah. Hasil uji keefektifan menunjukan bahwa t hitung = 7,086 dan harga t tabel = 2,048. Artinya t hitung
lebih besar dari t tabel, maka keputusannya Ho ditolak dan Ha diterima sehingga
kesimpulannya model Direct Instruction efektif terhadap aktivitas dan hasil belajar SBK materi bermain alat musik melodis.
Januar Budi Asmari, Erika Laras Astunigtyas, dan Agus Efendi pada tahun 2013 dengan judul “ Pembelajaran Direct Instruction dengan Media Lagu
terhadap Prestasi Belajar Matematika di SD Se-Kecamatan Laweyan. Hasil penelitian ini yaitu hasil rerata prestasi belajar pembelajaran Direct Instruction
menggunakan lagu lebih baik daripada pembelajaran Direct Instruction yang tidak menggunakan lagu.
Agiel Danar Bagastya dan Nanang Indriarsa pada tahun 2014 tentang “Perbandingan Model Pembelajaran Direct Instruction dan Problem Based
Instruction Terhadap Hasil Belajar Passing Melambung Sepak Bola Kelas IX SMPN 1 Sugio Lamongan”. Hasil penelitian ini menunjukkan model pembela-
jaran Direct Instruction memberikan dampak yang lebih baik yaitu sebesar 29,29, sedangkan model pembelajaran Problem Based Instruction memberikan
dampak sebesar 16,23 terhadap hasil belajar passing melambung sepak bola. Ayu Listriani, Achmad Fatchan, dan Budijanto pada tahun 2013 berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran langsung Direct Instruction Berbantuan LKS Bergambar Disertai Teks Terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa SMPMTs”.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model Direct Instruction berbantuan lks bergambar disertai teks secara sigifikan mempengaruhi hasil belajar geografi
siswa kelas VII SMP 1 Munjangan Trenggalek. Dapat dilihat dari hasil tes hipotesis dan rata-rata skor hasil belajar dari kelompok eksperimen lebih tinggi
daripada kelompok kontrol.
Maria Veronika H pada tahun 2012 dengan judul “Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Teknik Kolase Melalui Produk
Kerajinan Tangan Dalam Mata Pelajaran SBK di SDN Desa Lama Kec. Hamparan Perak T.P 20112012”. Hasil penelitian ini berhasil mendeskripsikan
metode pembelajaran demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran. Hal tersebut terlihat pada peningkatan aktivitas siswa
dalam pembelajaran serta peningkatan hasil belajar berupa karya keterampilan siswa dalam mengerjakan produk kerajinan teknik kolase yang ditugaskan oleh
guru pada setiap siklusnya. Ahmad Abdulhamed Aufan Al Makaleh pada tahun 2011 tentang
“The Effect of Direct Instruction Strategi on Math Achievement of Primary 4th and 5th
Learning Difficulties”. Hasil penelitian ini menunjukan analisis statistik yang
mengindikasikan efek diterima pada strategi Direct Instruction dalam prestasi kemampuan siswa kelas 4 dan 5 dengan kesulitan belajar dan meningkatkan cara
berpikir mereka dalam matematika. Aijaz Ahmed Gujjar pada tahun 2007 tentang
“Direct Instruction and Appropriate Intervention For Children With Learning Problems”. Hasil
penelitian ini menyoroti dan menandai hal yang menghalangi masalah konseptual dan kesulitan teknik yang ditemukam oleh peneliti dan membagi hasil
penemuannya. Dalam artikel sebagian kecil dari hasil kedua model tersebut dengan beberapa ide untuk skala evaluasi kecil dari proyek penelitian yang dapat
dan harus dijadikan dalam waktu dekat.
Klahr, David dan Milena Nigam pada tahun 2006 berjudul “Effects of
Direct Instruction and Discovery Learning”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fokus, eksplisit, dan pelatihan didaktik dalam pembelajaran menggunakan
Direct Instruction menghasilkan proporsi master CVS yang lebih tinggi dan dijadikan sebagai ahlinya. Sedangkan bila menggunakan Discovery Learning
siswa belajar kemudian mendemonstrasikan yang lebih banyak, lebih otentik, dan penilaian ilmiah.
Berdasarkan kajian empiris di atas, dapat dilihat bahwa dalam penelitian eksperimen menggunakan model Direct Instruction terbukti keefektifannya
terhadap aktivitas dan hasil belajar. Dengan demikian dapat menjadi acuan oleh peneliti dalam penelitian berjudul “Pengaruh Model Direct Instruction Terhadap
Hasil Belajar SBK Materi Membuat Karya Kolase Siswa Kelas IV SDN Gugus Kenanga Kabupaten Kebumen”.
2.3 KERANGKA BERPIKIR