c. AcuanBauran Promosi promotional mix
Kegiatan promosi
yang dilakukan
suatu perusahaan
menggunakan acuanbauran promosi yang terdiri dari:
75
1 Advertensi, merupakan suatu bentuk penyajian dan promosi dari
gagasan, barang atau jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifat non personal. Media yang sering
digunakan dalam advertensi ini adalah radio, televisi, majalah, surat kabar, dan billboard.
2 Personal Selling, yang merupakan penyajian secara lisan dalam
suatu pembicaraan dengan seseorang atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar dapat terealisasinya penjualan.
3 Promosi Penjualan sales promotion, yang merupakan segala
kegiatan pemasaran selain personal selling, advertensi dan publisitas, yang merangsang pembelian oleh konsumen dan
keefektifan agen seperti pameran, pertunjukkan, demonstrasi dan segala usaha penjualan yang tidak dilakukan secara teratur
atau kontinyu. 4
Publisitas publicity, merupakan usaha untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara nonpersonal dengan
membuat, baik yang berupa berita yang bersifat komersial tentang produk tersebut di dalam media tercetak atau tidak,
maupun hasil wawancara yang disiarkan dalam media tersebut.
75
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran - Dasar, Konsep dan Strategi, h. 268 - 269.
4. Place TempatSaluran Distribusi
a. Gambaran Umum TempatSaluran Distribusi
Saluran distribusi adalah seperangkat lembaga yang melakukan semua kegiatan fungsi yang digunakan untuk menyalurkan
produk dan status kepemilikannya dari produsen ke konsumen.
76
Kegiatan distribusi merupakan kegiatan yang saling terkait, sehingga perusahaan perlu merencanakan dan mengintegrasikan
dengan baik. Distribusi produk dari produsen ke konsumen biasanya melibatkan sejumlah perantara pemasaran, yaitu
organisasi yang terlibat dalam perpindahan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
77
b. Bentuk Pola Saluran Distribusi
Bentuk pola saluran distribusi dapat dibedakan atas :
78
1 Saluran Langsung, yaitu: Produsen Konsumen
2 Saluran Tidak Langsung, yang dapat berupa :
a Produsen Pengecer Konsumen
b Produsen Pedagang BesarMenengah Pengecer
Konsumen c
Produsen Pedagang Besar Pedagang Menengah Pengecer Konsumen
76
Djaslim Saladin, Intisari Pemasaran dan Unsur - Unsur Pemasaran, h. 107
77
Indo Yama Nasaruddin dan Hemmy Fauzan, Pengantar Bisnis dan Manajemen Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h. 110.
78
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran - Dasar, Konsep dan Strategi, h. 234.
c. Strategi Pendistribusian Barang
Hal pertama yang perlu dipikirkan dalam menentukan strategi pendistribusian adalah menentukan pihak yang akan mendistribusikan
barang; yaitu apakah diserahkan kepada pihak lain atau didistribusikan sendiri langsung ke konsumen. Apabila dilakukan oleh pihak lain,
pendistribusian barang dapat dilakukan oleh jenis distributor yang berikut: pedagang besar wholesaler atau grosir; pedagang eceran dan
agen penjual.
79
Hal kedua yang perlu dikembangkan dalam mengelola kegiatan pendistribusian adalah menentukan cara-cara penggudangan dari
barang yang akan didistribusikan.
80
5. Konsep Marketing Mix dalam Islam
a. Gambaran Umum Marketing Mix Syariah
Implementasi syariat dalam variabel-variabel bauran pemasaran marketing mix dapat dilihat, misalnya pada produk, barang dan
jasa yang ditawarkan adalah yang berkualitas atau sesuai dengan yang dijanjikan.
81
Kita Mengenal 4P sebagai marketing-mix, yang elemennya adalah product produk, price harga, place tempatdisribusi,
promotion promosi yang diperkenalkan oleh Jerome McCarthy.
Product dan price adalah komponen dari tawaran offer,
79
Sadono Sukirno, dkk, Pengantar Bisnis, h. 240.
80
Ibid., h.241.
81
Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma, menggagas bisnis Islami
, h. 170.
sedangkan place dan promotion adalah komponen dari akses access.
82
Bagi perusahan syariah, untuk komponen tawaran offer, produk dan harga haruslah didasari dengan nilai kejujuran dan
keadilan; sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Kualitas produk yang diberikan harus sesuai dengan yang ditawarkan. Jadi, sangat
dilarang bila perusahaan menyembunyikan kecacatan dari produk- produk yang mereka tawarkan. Sedangkan dalam menentukan
harga, perusahaan haruslah mengutamakan nilai keadilan. Jika kualitas produknya bagus, harganya tentu bisa tinggi. Sebaliknya,
jika seseorang telah mengetahui keburukan yang ada di balik produk yang ditawarkan, harganya pun harus disesuaikan dengan
kondisi produk tersebut. Promosi bagi perusahaan yang berlandaskan syariah haruslah
menggambarkan produk secara riil apa yang ditawarkan dari produk-produk atau service-service perusahaan tersebut. Promosi
yang tidak sesuai dengan kualitas atau kompetensi, contohnya promosi yang menampilkan imajinasi yang terlalu tinggi bagi
konsumennya, adalah termasuk dalam praktik penipuan dan kebohongan.
83
Dalam menentukan place atau saluran distribusi, perusahaan harus mengutamakan tempat-tempat yang sesuai dengan target
82
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, syariah marketing, cet.III Bandung: PT Mizan Pustaka, h. 177.
83
Ibid., h. 178.