Uji Asumsi Klasik METODE PENELITIAN

51 pelayanan ditingkatkan sebesar satu satuan maka minat masyarakatakan meningkat sebesar 0,237. 3. Variabel religius stimuli sebesar 0282, menunjukkan bahwa variabel religius stimuli berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat masyarakat Y. Dengan kata lain, jika variabel religius stimuli ditingkatkan sebesar satu satuan maka minat masyarakatakan meningkat sebesar 0,282. 4. Variabel profit sharing sebesar -0,042 menunjukkan bahwa variabel profit sharing berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat masyarakat Y. Dengan kata lain, jika variabel profit sharing ditingkatkan sebesar satu satuan maka minat masyarakatakan meningkat sebesar -0,042. 5. Variabel reputasi sebesar 0,133 menunjukkan bahwa variabel reputasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat masyarakat Y. Dengan kata lain, jika variabel reputasi ditingkatkan sebesar satu satuan maka minat masyarakatakan meningkat sebesar 0,133. 6. Variabel promosi sebesar 0,185 menunjukkan bahwa variabel promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat masyarakat Y. Dengan kata lain, jika variabel promosi ditingkatkan sebesar satu satuan maka minat masyarakat akan meningkat sebesar 0,185. 7. Variabel lokasi sebesar 0,120 menunjukkan bahwa variabel lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat masyarakat Y. Dengan kata lain, jika variabel lokasi ditingkatkan sebesar satu satuan maka minat masyarakat akan meningkat sebesar 0,120.

4.8 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji apakah suatu model layak atau tidak digunakan dalam suatu penelitian. Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 52 1. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas adalah kondisi terdapat hubungan linier atau korelasi yang tinggi antara masing-masing variabel independen dalam model regresi.Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi diantara variabel independen. Deteksi untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas dalam model regresi penelitian ini dapat dilakukan dengan cara melihat Variance Inflation Factor VIF dan nilai tolerance. Menurut Situmorang 2008:104 Tolerancemengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jika nilai Tolerance 1 atau nilai VIF 5, maka dikatakan tidak terjadi multikolinearitas. Hasil pengolahan dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini: 53 Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant .804 .396 2.029 .045 Pelayanan .237 .053 .341 4.508 .000 .308 3.250 Religius Stimuli .282 .061 .375 4.641 .000 .270 3.706 Profit Sharing -.042 .054 -.056 -.778 .439 .341 2.934 Reputasi .133 .030 .217 4.484 .000 .750 1.334 Promosi .185 .040 .282 4.591 .000 .466 2.146 Lokasi .120 .035 .206 3.468 .001 .498 2.007 a. Dependent Variable: Minat Sumber : hasil penelitian 2015 data diolah Pada Tabel terlihat bahwa nilai tolerance dari variabel pelayanan, religius stimuli, profit sharing, reputasi, promosi, lokasi 0,1 dan nilai VIF 5 yang artinya tidak terjadi masalah multikolinearitas pada masing-masing variabel bebasnya. 1. Uji Heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain..Berikut ini hasil Output SPSS untuk Uji Heteroskedastisitas. 54 Tabel 4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas Correlations Pelayanan Religius Stimuli Profit sharing Reputasi Promosi Lokasi abs Spearmans rho Pelayanan Correlation Coefficient 1.000 .798 .735 .261 -.036 .014 .076 Sig. 2-tailed . .000 .000 .009 .722 .891 .455 N 98 98 98 98 98 98 98 Religius Stimuli Correlation Coefficient .798 1.000 .718 .281 -.046 .046 .013 Sig. 2-tailed .000 . .000 .005 .650 .656 .900 N 98 98 98 98 98 98 98 Profit sharing Correlation Coefficient .735 .718 1.000 .163 -.005 -.056 -.020 Sig. 2-tailed .000 .000 . .108 .963 .582 .844 N 98 98 98 98 98 98 98 Reputasi Correlation Coefficient .261 .281 .163 1.000 .339 .304 .085 Sig. 2-tailed .009 .005 .108 . .001 .002 .406 N 98 98 98 98 98 98 98 Promosi Correlation Coefficient -.036 -.046 -.005 .339 1.000 .665 .019 Sig. 2-tailed .722 .650 .963 .001 . .000 .853 N 98 98 98 98 98 98 98 Lokasi Correlation Coefficient .014 .046 -.056 .304 .665 1.000 -.084 Sig. 2-tailed .891 .656 .582 .002 .000 . .410 N 98 98 98 98 98 98 98 Abs Correlation Coefficient .076 .013 -.020 .085 .019 -.084 1.000 Sig. 2-tailed .455 .900 .844 .406 .853 .410 . N 98 98 98 98 98 98 98 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Pada tabel terlihat bahwa pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Jika korelasi antara variabel independen dengan residual diperoleh tingkat signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model 55 regresi. Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai korelasi masing-masing variabel yakni: 0.455; 0.900; 0.844; 0.406; 0.853; 0.410, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala heterokedastisitas, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi minat masyarakat menjadi nasabah Asuransi syariah. 2. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual berdistribusi normal atau tidak, yang dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan yaitu : a. Pendekatan histogram Gambar 4.6 Histogram Hasil penelitian 2015 data diolah Pada grafik histogram dikatakan variabel berdistribusi normal pada grafik histogram yang berbentuk seperti lonceng apabila distribusi tersebut tidak menceng ke kiri atau tidak menceng ke kanan Situmorang 2014:114. Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel terdistribusi normal.Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. 56 b. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov Untuk memastikan apakah data berdistribusi normal maka dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorov-smirnov 1 sampel KS dengan melihat data residunya apakah berdistribusi normal atau tidak Situmorang 2014:119. Tabel 4.13 Hasil Uji Kolmogorov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 98 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation .22244857 Most Extreme Differences Absolute .097 Positive .097 Negative -.067 Kolmogorov-Smirnov Z .965 Asymp. Sig. 2-tailed .309 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil penelitian 2015 data diolah Dasar pengambilan keputusan untuk Kolmogorov-Smirnov yaitu nilai value pada kolom Asymp. Sig lebih besar dari level of signifikan α = 5, mkaa tidak mengalami gangguan distribusi normal. Melalui tabel 4.13 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig 2-tailed adalah 0,309 dan diatas nilai signifikan 0,05. Dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal. Nilai Kolmogorov-Smirnov Z dari tabel 4.13 Yaitu 0,965 dan lebih kecil dari 1,97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empiric atau dengan kata lain data dikatakan normal.

4.9 Test Goodness Of Fit