Pengertian Asuransi Pengertian Asuransi Syariah

11 perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut. Promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabah, promosi merupakan bagian dari pemasaran. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu proses kejiwaan yang bersifat abstrak yang dinyatakan oleh seluruh keadaan aktivitas, ada objek yang dianggap bernilai sehingga diketahui dan diinginkan, Sehingga proses jiwa menimbulkan kecenderungan perasaan terhadap sesuatu, gairah atau keinginan terhadap sesuatu. Minat bisa berasal dari diri sendiri maupun dari luar diri seseorang.Bisa dikatakan pula bahwa minat menimbulkan keinginan yang kuat terhadap sesuatu.Keinginan ini disebabkan adanya rasa dorongan untuk meraihnya, sesuatu itu bisa berupa benda, kegiatan, dan sebagainya baik itu yang membahagiakan ataupun menakutkan.Minat juga memberikan motivasi atau penyemangat yang terdapat dalam diri seseorang sebagai kekuatan untuk melakukan aktivitas dengan tekun dan menjadikannya kecenderungan diri.

2.2 Pengertian Asuransi

Asuransi berasal dari kata insurance yang artinya pertanggungan.Asuransi merupakan perjanjian antara tertanggung atau nasabah dengan perusahaan asuransi. Pihak penanggung siap menanggung sejumlah kerugian yang mungkin timbul dimasa yang akan datang seperti kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atau meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Setelah penanggung menyepakati pembayaran uang yang disebut premi.Premi merupakan sejumlah uang yang dikeluarkan oleh tertanggung sebagai imbalan kepada penanggung.Menurut C Arthur Williams Jr. dan Richard M. Heins asuransi adalah alat yang 12 mana resiko dua orang atau lebih atau perusahaan-perusahaan digabungkan melalui kontribusi premi yang pasti atau yang ditentukan sebagai dana yang dipakai untuk membayar klaim. Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam asuransi terkandung 4 unsur, yaitu : a. Pihak tertanggung insured yang berjanji untuk membayar uang premi kepada pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur. b. Pihak penanggung insure yang berjanji akan membayar sejumlah uang santunan kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tak tertentu. c. Suatu peristiwa accident yang tak terntentu tidak diketahui sebelumnya. d. Kepentingan interest yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa yang tak tertentu.

2.3 Pengertian Asuransi Syariah

Asuransi syariah adalah asuransi yang prinsip operasionalnya didasarkan pada syariat islam dengan mengacu kepada al-qur’an dan al-sunnah. Secara terminilogi asuransi syariah adalah tentang tolong-menolong dan secara umum asuransi adalah sebagai salah satu cara untuk mengatasi terjadinya musibah dalam kehidupan, dimana manusia senantiasa dihadapkan pada kemungkinan bencana yang dapat menyebabkan hilangnya atau berkurangnya nilai ekonomi seseorang baik terhadap diri sendiri, keluarga yang disebabkan oleh meninggal dunia, kecelakaan, sakit, dan usia tua. Sedangkan asuransi dalam fatwa DSN MUI adalah usaha saling melindungi dan tolong- menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk asset atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melelui akad perikatan yang yang sesuai dengan syariah.Akad yang sesuai syariah dimaksud adalah yang 13 tidak mengandung gharar penipuan, maysir perjudian, riba, zhulum penganiayaan, risywah suap, barang haram dan maksiat. Asuransi syariah berbeda dengan asuransi konvensional.Pada asuransi syariah setiap peserta sejak awal bermaksud saling tolong-menolong dan melindungi satu dengan yang lain dengan menyisihkan dananya sebagai iuran kebajikan yang disebut tabarru’ dengan tidak menggunakan sistem pengalihan resiko dimana tertanggung harus membayar premi, tetapi lebih merupakan pembagian resiko dimana para peserta saling menanggung. Beberapa istilah pokok yang harus dipahami untuk dapat mengenal usaha perasuransian syariah antara lain: 1. Peserta asuransi adalah pihak pertama yang berbagi resiko dan mempunyai hak untuk menerima sejumlah uang dari perusahaan asuransi sebagai ganti rugi atas terjadinya suatu resiko sebagaimana yang telah tercantum dalam perjanjian. 2. Perusahann asuransi sebagai pengelola risk sharing. Dalam asuansi syariah perusahaan asuransi adalah pengelola dana yang berhak memperoleh imbalan tertentu dalam bentuk bagi hasil. 3. Al- Kafalah adalah suatu kepentingan yang menjadi dasar berlakunya suatu pertanggungan asuransi, yaitu adanya kepentingan terhadap kehidupan seseorang insurable interst, benda atau terhadap tanggung gugat kepada pihak lain. Objek asuransi dapat berupa benda dan jasa, jiwa dan raga, kesehatan manusia, tanggung jawab hukum serta semua kepentingan lainnya yang dapat hilang, rusak, rugi atau berkurang nilainya. 4. Premi asuransi adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan peserta asuransi untuk mengikat kewajiban pengelola dalam membayar ganti rugi atas terjadinya resiko. Dalam asuransi syariah premi disebut dengan kontribusi, yaitu merupakan dana peserta secara bersama-sama setelah dikurangi fee pengelola. 14 5. Polis asuransi adalah surat perjanjian antara pihak yang menjadi peserta asuransi dengan perusahaan asuransi. 6. Underwring adalah proses penafsiran jangka hidup seorang calon peserta yang dikaitkan dengan besarnya resiko untuk menentukan besarnya premi. 7. Jangka waktu pertanggungan menunjukkan lamanya suatu perjanjian asuransi yang berlaku. Masa pertanggungan akan habis saat jangka waktu yang ditetapkan habis. 8. Tanggal dikeluarkannya polis adalah tanggal yang tercantum pada polis saat dikeluarkan atau diterbitkan oleh perusahaan asuransi. 9. Reasuransi adalah pertanggungan ulang atau pertanggungan yang diasuransikan atau sering disebut asuransi dari asuransi. Reasuransi merupakan suatu sistem penyebaran resiko dimana penanggung menyebarkan seluruh atau sebagian dari pertanggungan yang ditutupnya kepada penanggung yang lain.

2.4 Landasan Hukum Asuransi Syariah