32
sangat setuju, maka responden sepakat bahwa pernyataan tersebut termasuk faktor yang mempengaruhinya dalam memilih asuransi syariah, karena itu semakin setuju responden
terhadap suatu pernyataan semakin tinggi nilainnya, maka semakin besar kemungkinan pernyataan tersebut dikategorikan sebagai faktor minat responden dalam memilih asuransi
berbasis syariah.
3.10 Metode Analisis
Dalam penelitian ini terdapat teknik analisis yang dapat dijelaskan, teknik tersebut tersebut adalah sebagai berikut :
3.10.1 Analisi Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan metode analisis dengan cara menyusun dan mengelompokkan data kemudian menganalisis data tersebut sehingga diperoleh gambaran
tentang masalah yang dihadapi untuk menjelaskan hasil perhitungan.
3.10.2 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh tingkat pelayanan X
1
, religious stimuli keagamaan X
2
, profit sharing X
3
, reputasi X
4
, promosi X
5
, lokasi X
6
terhadap minat masyarakat memilih asuransi syariah Y. Adapun persamaan regresi dalam penelitian ini adalah :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+b
3
X
3
+b
4
X
4
+b
5
X
5
+b
6
X
6
+e Keterangan :
Y = Minat Masyarakat Memilih Asuransi Syariah
a = Konstanta
b
1
-b
6
= Koefisien regresi
X
1
= Pelayanan
X
2
= Religius stimuli keagamaan
X
3
= Profit sharing
33
X
4
= Reputasi
X
5
= Promosi
X
6
= Lokasi
e = Standard error
3.10.3 Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik biasanya dilakukan sebelum analisis regresi dengan tujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari kuesioner menunjukkan kondisi yang
sebenarnya dan diperkirakan tidak bias sehingga layak untuk diuji. Uji asumsi klasik terdiri dari :
1. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas adalah kondisi terdapat hubungan linier atau korelasi yang tinggi antara masing-masing variabel independen dalam model regresi.Model regresi yang
baik seharusnya tidak terdapat korelasi diantara variabel independen. Deteksi untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinieritas dalam model regresi penelitian ini
dapat dilakukan dengan cara melihat Variance Inflation Factor VIF dan nilai tolerance. Menurut Situmorang 2008:104 Tolerancemengukur variabilitas variabel
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jika nilai Tolerance 1 atau nilai VIF 5, maka dikatakan tidak terjadi multikolinearitas.
Multi kolinearitas dapat dilihat dari tiga cara, yaitu: 1. Melihat koefisien korelasi antara variabel bebas. Apabila koefiseien tersebut
0,60, maka terjadi multikolinearitas. 2. Melihat nilai toleransi. Apabila
≤ 0,10, maka terjadi multikolinearitas. 3. Melihat nilai VIF. Apabila nilai VIF
≥ 10,00 maka terjadi multikolinearitas. 2.
Uji Heteroskedastisitas.
34
Heteroskedastisitas adalah keadaan di mana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi
0,05. Jika korelasi antara variabel independen dengan residual diperoleh tingkat signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas pada model regresi. 3. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mendekati distribusi normal.Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov
smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka nilai Asymp.Sig 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang
Lufti, 2014 : 175.
3.10.4 Test Goodness Of Fit
Uji goodness of fit merupakan pengujian kecocokan atau kebaikan sesuai antara hasil pengamatan frekuensi pengamatan tertentu dengan frekuensi yang diperoleh berdasarkan
nilai harapannyafrekuensi teoretis. Misalkan kita mempunyai sebuah hipotesa atau dugaan tentang populasi yang menyatakan probabilita atau kemungkinan bahwa sebuah observasi
sampel akan berada pada setiap kategori yang ada.Observasi-observasi dalam sampel tersebut digunakan untuk mengecek hipotesa tersebut.Jika jumlah dari nilai sampel dalam setiap
kategori mendekati dengan nilai harapan dalam hipotesa tersebut, maka kenyataan ini dapat mendukung hipotesa tersebut.Dalam situasi seperti ini, dapat kita katakan bahwa data
tersebut mendekati kecocokankesesuaian fit pada distribusi probabilita populasi yang diasumsikan.
1. Uji Secara Parsial Uji t
35
Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.Uji t digunkan untuk menentukan seberapa besar pengaruh
variabel bebas independen parsial tidak terhadap variabel dependen.Jika t
hitung
t
tabel,
maka H diterima atau H
a
ditolak, sedangkan jika t
hitung
t
tabel
, maka H ditolak dan
H
a
diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka H ditolak dan H
a
diterima. 2.
Uji secara serempak Uji F Uji secara serempak ini dilakukan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan
diterima atau ditolak dengan menggunakan statistik F uji F. Jika F
hitung
F
tabel
, maka H
diterima atau H
a
ditolak, sedangkan jika F
hitung
F
tabel ,
maka H ditolak dan H
a
diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka H ditolak dan H
a
diterima. 3.
Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.Jika nilai R
2
semakin besar atau mendekati satu maka pengaruh variabel dependen terhadap variabel independen semakin besar. Begitu
juga sebaliknya, jika nilai R
2
semakin kecil atau mendekati nol, maka pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen akan semakin kecil.
36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran umum PT Asuransi Takaful Umum