Adjusted R Square R Uji F

56 Analisis regresi berguna untuk menganalisis besarnya pengaruh variabel bebas independent terhadap variabel terikat dependent. Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda, karena menggunakan empat variabel bebas independent. Selain itu penggunaan model regresi linier berganda ini dimaksudkan agar variabel independen yang diduga akan mempengaruhi variabel dependen dapat terakomodir serta dapat secara jelas pola hubungan yang terbentuk antar variabelnya. Model persamaan regresi linier berganda digunakan untuk meramalkan Y. apabila nilai variabel independen diketahui, maka kita dapat menggunakan persamaan regresi linier berganda.

a. Adjusted R Square R

2 Koefisien determinasi yang dinotasikan dengan R 2 , merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik atau tidaknya model regresi yang terestimasi. Atau dengan kata lain, angka tersebut dapat mengukur seberapa dekatkah garis regresi yang terestimasi dengan data sesungguhnya. Nachrowi Usman, 2006:20. Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. 57 Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hamper semua informasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang crossection relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtut waktu time series biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi 44 . Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R 2 pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R 2 pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R 2 nilai Adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model. Ghazali, 2012:97.

b. Uji F

44 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2009, h.96. 58 Uji hipotesis ini berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien regresi yang di dapat signifikan berbeda nyata. Maksud dari signifikan ini adalah suatu nilai koefisien regresi yang secara statistik tidak sama dengan nol. Jika koefisien slope sama dengan nol, berarti dapat dikatakan bahwa tidak cukup bukti untuk menyatakan variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Untuk kepentingan tersebut maka semua koefisien regresi harus diuji. Ada dua jenis uji terhadap koefisien regresi yaitu, uji F dan uji t Nachrowi Usman, 2006 : 16. Uji statistic F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependenterikat. Ghazali, 2012:98. Pengambilan keputusan berdasarkan tingkat probabilitas signifikansi. Jika probabilitas signifikansi 0.05, maka H0 diterima dan jika probabilitas signifikansi 0.05, maka H0 ditolak. Selain itu pengambilan keputusan juga dilakukan dengan membandingkan nilai F tabel dengan F hitungnya. Nilai F tabel di dapat dari rumus : Uji F = dfn-k-1 59 Dimana n = jumlah sampel dan k = jumlah variabel bebas. Jika F hitung F tabel maka H0 ditolak dan sebaliknya jika F hitung F tabel maka H0 diterima. Nachrowi Usman, 2006:18.

c. Uji t

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

0 33 104

Analisis pengaruh inflasi srtifikat bank Indonesia Syariah (SBIS), non performing financing (NPF) dan dana pihak ketiga (DPK) terhadap pembiayaan murabahah pada bank Syariah di Indonesia (periode januari 2007--maret 2011)

6 43 157

Analisis pengaruh Non Performing Financing (NPF), Biaya Operasional Terhadapa Pendapatan Operasional (BOPO), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS) terhadap laba perbankan syariah di Indonesia periode September 2009 – De

0 4 163

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013

2 8 115

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas PT Bank Mega Syariah

1 15 95

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), SERTIFIKAT BANK INDONESIA SYARIAH (SBIS), NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2009 - 2014

2 18 138

Pengaruh Capital Adequancy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

0 2 108

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Size Perusahaan, Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Terhadap Tingkat Likuiditas Bank Umum Syariah

1 18 128