46
Mekanisme penerbitan Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS melalui lelang yang melibatkan :
1 Bank Umum Syariah BUS atau Unit Usaha Syariah UUS atau
pialang yang bertindak untuk dan atas nama BUS atau UUS, dan 2
BUS atau UUS, baik sebagai peserta langsung maupun peserta tidak langsung, wajib memenuhi persyaratan Financing to Deposit
Ratio FDR yang ditetapkan Bank Indonesia. Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS data direpotkan kepada Bank
Indonesia. Repurchase Agreement SBIS berdasarkan qard yang diikuti dengan rahn. BUS atas UUS terlebih dulu wajib menandatangani perjanjian
pengagunan SBIS dalam Rangka Repurchase Agreement SBIS. Terhadap Repo SBIS dikenakan biaya Repo. Dengan dikeluarkan instrumen SBIS ini, maka :
1 Sertifikat Wadiah Bank Indonesia yang telah diterbitkan sebelum
Peraturan Bank Indonesia ini diberlakukan, tetap berlaku tunduk pada ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 67PBI2004
tanggal 16 februari 2004 tentang SWBI sampai SWBI tersebut jatuh tempo.
2 Dengan dikeluarkanya Peraturan Bank Indonesia ini, peraturan Bank
Indonesia Nomor 67PBI2004 tanggal 16 februari 2004 tentang SWBI dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
35
F. Definisi Operasional Variabel
35
Op.cit, h. 127.
47
1. Capital Adequacy Ratio adalah Perbandingan modal dan Aktiva
Tertimbang menurut Risiko ATMR. 2.
Non Performing Financing adalah antara pembiayaan dengan kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet dengan total pembiayaan.
3. Dana Pihak Ketiga adalah Simpanan pihak ketiga bukan bank yang terdiri
dari giro, tabungan, dan simpanan berjangka deposito. 4.
Suku bunga SBIS adalah tingkat suku bunga SBIS 1 bulan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder Bank Umum Syariah di Indonesia yang meliputi Capital Adequacy Ratio
48
CAR, Non Performing Financing NPF, Dana Pihak Ketiga DPK, dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS, yang diperoleh dari Statistik
Perbankan Syariah Indonesia 2009 - 2014 bulanan. B.
Metode Penentuan Sampel
Penelitian ini menggunakan metode sensus dimana keseluruhan Bank Umum Syariah yang terdapat dalam periode penelitian dijadikan sebagai
obyek penelitian. Penelitian menggunakan 72 waktu amatan N = 72 bulan Januari - Desember periode tahun 2009 - 2014.
C. Metode Pengumpulan Data
Menurut Muhammad Teguh langkah penting yang perlu dilakukan di dalam kegiatan penelitian sebelum peneliti sampai kepada konklusi adalah
pengumpulan data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yakni jenis data yang diperoleh dan digali melalui hasil pengolahan
pihak kedua dari hasil penelitian lapangannya, baik berupa data kuantitatif maupun data kualitatif. Jenis data ini sering disebut data eksternal.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dan sumber informasi lainnya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Library Research Riset Kepustakaan
Penelitian yang bertujuan untuk memperoleh konsep dan landasan teori dengan mempelajari berbagai literatur, buku, referensi, dan
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan obyek pembahasan sebagai
49
bahan analisis yang dicari pada perpustakaan. Mengumpulkan, memilih, memahami dengan cara membaca penelitian terdahulu yaitu,
Skripsi, Thesis dan lain sebagainya yang berkaitan dengan penelitian ini.
2. Internet Research
Penelitian ini juga dilakukan dengan menggunakan teknologi yang berkembang pada zaman modern yaitu internet. Hal ini dilakukan
untuk memperoleh data yang lebih akurat dan up to date. Data-data yang diperoleh menggunakan internet yaitu data sekunder yang
menggunakan teknik dokumentasi yaitu dengan mencatat atau mengkopi data yang tercantum dalam situs informasi Perkembangan
Pembiayaan Indonesia yang dipengaruhi oleh variabel variabel seperti Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Financing NPF,
Dana Pihak Ketiga DPK, dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS pada periode Januari 2009-Desember 2014. Data tersebut
dikelola sesuai dengan kebutuhan dalam melakukan penelitian ini.
D. Metode Analisis Data