Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Upaya

sekolah dan tidak lagi pulang kerumah. Sifat mereka kasar, arogan, tidak sopan dan buruk. Namun, setelah anak-anak ini mengenal dan tinggal di Yayasan Rumah Singgah Al-Abror, banyak perubahan dan peningkatan dari akhlaksikap mereka. Perlahan anak-anak ini dapat diarahkan dan mau diatur oleh pendidik, anak-anak ini juga dapat melanjutkan sekolah kembali baik yang formal ataupun yang mengikuti sekolah paket. 28 Dalam kegiatan sehari-hari di Rumah Singgah Al-Abror, semua anak-anak saling membantu dan bergotong royong. Misalnya, membersihkan ruang kelas, membersihkan mushola, bekerja bakti di halaman Yayasan Rumah Singgah, dan membantu menyiapkan makanan bagi perempuan untuk pengajian setiap malam sabtu. Anak- anak ini juga mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari semua pendidik, pengurus dan pengajar. Teman-teman yang banyak juga membuat mereka senang dan tidak merasa kesepian lagi. Dalam keseharian mereka biasanya pagi hari bangun dari tidur lalu shalat subuh berjama’ah, setelah itu mereka lari pagiolahraga, ada yang menyapu halaman ada yang bersih-bersih ruangan, setelah itu mnereka mandi lalu sarapan bersama. Pada siang hari anak-anak berkumpul diaula biasanya menggambar, bercerita-cerita, bersuka cita dan mendengarkan dongengcerita dari pendidik dan ada pengurus pula disana. Sampai adzan dzuhur mereka shalat dzuhur bersama di mushola setelah selesai shalat mereka makan siang. Setelah itu kegiatan mereka bebas ada yang tidur siang dan ada yang menonto televisi. Pada sore harinya, mereka mandi dan shalat ashar, yang wanita biasanya menyapu dan beres-beres seluruh ruangan serta menyiapkan untuk makan malam. Dan pada malam hari hampir semua dari mereka mengikuti sekolah paket B dan Paket C. Ini adalah 28 Ibid. kegiatan anak-anak jalanan semasa mereka tinggal di rumah singgah ini. 29 Namun, sekarang ini kondisi dan kegiatan Rumah Singgah Al- Abror sudah tidak lagi padat seperti itu. Diakui oleh Ketua Yayasan Rumah Singgah Al-Abror, Bapak H. Matropi Musa. S. Sos. butuh proses panjang dan cukup lama untuk merubah sikap akhlak anak- anak jalanan ini. Butuh waktu sekitar 2 sampai 3 tahun dalam meningkatkan pendidikan akhlak anak-anak jalanan. Merubah sikap anak-anak jalanan kearah lebih baik dan sikap yang diharapkan tidak seperti membalikkan telapak tangan. Para pendidik disini juga memerlukan kesabaran dan keuletan dalam mengajar dan membina anak-anak ini. Mulai dari proses perkenalan, berinteraksi sosial, mengikuti kegiatan-kegiatan baru, semua itu butuh proses. Awalnya anak-anak jalanan ini melawan, tidak mau diatur, malas membantu- bantu di rumah singgah, tidak sopan dan lain sebagainya. Namun seiring berjalannya waktu, dan berkat kesabaran, usaha dan perhatian dari para pendidik, pengajar dan pengurus rumah singgah, perlahan- lahan anak-anak dapat menerima suasana baru. Sedikit demi sedikit akhlak mereka juga mengalami perubahan kearah lebih baik. 30 Setelah bertahun-tahun anak-anak jalanan ini tinggal di Yayasan Rumah Singgah Al-Abror, perubahan akhlak mereka semakin terlihat jelas. Akhlak mereka pun mengalami peningkatan cukup baik setelah melalui pembinaan dan pendidikan. Perubahan ini bukan hanya dilihat dari seluruh anggota rumah singgah saja, tetapi juga dimata masyarakat yang tinggal didekat rumah singgah ini. Mungkin sekedar nongkrong-nongkrong di daerah sekitar rumah singgah atau hanya 29 Observasi di Yayasan Rumah Singgah Al-Abror Palmerah 30 Wawancara dengan Bapak. H. Matropi Musa, S. Sos. Ketua Yayasan Rumah Singgah Al- Abror Palmerah, 18 januari 2015, 14.00 WIB