Karakteristik Anak Jalanan Anak Jalanan

bertanggung jawab kepada kehidupan anak dan kurang tegasnya pemerintah dalam melarang bentuk prostitusipelacuran di Negara ini. 42

C. Rumah Singgah

1. Pengertian Rumah Singgah dan Tujuan Penyelenggaraannya

“Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, rumah singgah diartikan terpisah, rumah berarti bangunan untuk tempat tinggal.” Singgah memiliki arti “berhenti sebentar disuatu tempat ketika dalam perjalanan; mampir.” 43 Sehingga, rumah singgah dapat diartikan bangunan tempat tinggal untuk berkunjung sebentar atau peristirahatan sementara. Sedangkan menurut Departemen Sosial RI Rumah Singgah didefinisikan sebagai suatu wahana yang dipersiapkan sebagai perantara anak jalanan dengan pihak-pihak yang akan membantu mereka. 44 Rumah Singgah merupakan proses informal yang memberikan suasana pusat resosialisasi anak jalanan terhadap sistem nilai dan norma di masyarakat. Rumah singgah merupakan tahap awal bagi seorang anak untuk memperoleh pelayanan selanjutnya, oleh karenanya penting menciptakan rumah singgah sebagai tempat yang aman, nyaman, menarik, dan menyenangkan bagi anak jalanan. 45 Dapat dirumuskan, rumah singgah merupakan wadah anak jalanan berkumpul, berkongsi suka duka, bercerita, mengadu nasib dan mendapatkan kasih sayang dari orang tua asuh. Karena kedudukan rumah singgah ditengah- tengah bisingnya ibukota, anak-anak ini dapat dilatih untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi di ibukota, selain dari pada tidur, makan dan tinggal disitu. Di situlah mereka diajar untuk menerima dan 42 Ibid, H. 28 43 Tim Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003, H. 966 44 Departemen Sosial RI, Standar Pelayanan Sosial Anak Jalanan Melalui Rumah Singgah, Jakarta: Direktorat Bina Pelayanan Sosial Anak, Direktorat Jenderal Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Departemen Sosial RI, 2002, H. 6 45 Pedoman Penyelenggaraan Pembinaan Anak Jalanan Melalui Rumah Singgah, Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesejahteraan Sosial, Departemen Sosial RI, 1999, H. 5 memahami orang lain, menjadi keluarga besar dan menguruskan segala keperluan diri sesuai dengan nilai-nilai pegangan dan norma-norma masyarakat. Suatu kegiatan pembinaan pasti mempunyai tujuan-tujuan yang akan dicapai. Demikian juga halnya dengan kegiatan pembinaan yang diselenggarakan oleh rumah singgah. Adapun tujuan umum rumah singgah adalah membantu anak jalanan dalam mengatasi permasalahannya dan menemukan alternatif lain untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Sedangkan tujuan khususnya adalah: a. Membentuk kembali sikap dan perilaku anak yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. b. Mengupayakan anak-anak kembali ke rumah jika memungkinkan atau ke panti dan lembaga pengganti lainnya jika diperlukan. c. Memberikan berbagai alternatif pelayanan untuk pemenuhan kebutuhan anak dan menyiapkan masa depannya sehingga menjadi warga masyarakat yang produktif. 46 Tujuan rumah singgah pada umumnya adalah membantu anak jalanan mengatasi masalah-masalahnya dan menemukan alternatif untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya. Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk membentuk kembali sikap dan perilaku anak yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, mengupayakan anak-anak kembali ke rumah jika memungkinkan atau ke panti dan lembaga pengganti lainnya dan memberikan berbagai alternatif pelayanan untuk pemenuhan kebutuhan anak dan menyiapkan masa depannya sehingga menjadi warga masyarakat yang produktif. Fungsi rumah singgah adalah sebagai tempat pertemuan pekerja sosial dan anak jalanan untuk menciptakan persahabatan dan melakukan kegiatan, sebagai perantara antara anak jalanan dengan pihak-pihak yang ingin membantu dan menerimanya sebagai keluarga, tempat untuk mengkaji kebutuhan dan masalah anak serta menyediakan rujukan untuk pelayanan selanjutnya. Fungsi lainnya 46 Departemen Sosial RI, op. cit., h. 7 yang lebih penting adalah untuk pengenalan nilai dan norma sosial pada anak, mengembalikan dan menanamkan sosialisasi anak di masyarakat. Untuk tercapainya tujuan dan fungsi rumah singgah, pekerja sosial mencatat masalah dan kebutuhan anak satu persatu. Pekerja sosial berupaya membimbing anak untuk mengerti norma sosial yang berlaku dan menampilkannya dalam sikap dan perilaku sehari-hai. Setelah itu, anak memperoleh kegiatan pemberdayaan yang sesuai dengan kemampuan dan cita-citanya. Melalui tahap ini, rumah singgah menjadi perantara bagi anak untuk keluar dari kehidupan anak jalanan. Bimbingan itu berlangsung setiap saat tanpa jadwal yang tetap. Sesuai dengan tujuan dan fungsi dari rumah singgah maka rumah singgah dapat menjadi tempat pemenuhan kebutuhan bagi anak jalanan. Kegunaan rumah singgah yang lebih penting adalah mempertahankan kemampuan anak dimana penanganannya berdasarkan aspirasi dan potensi yang dimiliki anak. Penyediaan rumah singgah merupakan upaya agar hak-hak anak jalanan dapat terpenuhi, hal ini akan mendorong kelancaran proses tumbuh kembang, yang pada gilirannya dapat ikut serta dalam pembangunan nasional dengan melaksanakan peran dan tugas sebagai anak.

2. Aktifitas Rumah Singgah

Dengan memperhatikan keberadaan anak, yang pada dasarnya dikaitkan dengan keluarga dan komunitasnya, maka mestinya penanganan anak jalanan perlu disentuh baik kepada anak itu sendiri maupun kepada keluarga di mana anak tinggal. Pelayanan kepada anak dilakukan melalui pelayanan kesejahteraan yang memperhatikan hak hidup, hak tumbuh kembang, hak perlindunganserta hak partisipasinya. Pelayanan itu tentu saja dengan memperhatikan kepentingan terbaik untuk anak. Pelayanan ini meliputi kebutuhan fisik dasar, pendidikan,