Aktifitas yang Terjadi di Rumah Singgah Al-Abror

b Pemberian bantuan makanan. c Pengajian yang dilaksanakan setiap Jum’at dan pembinaan Yatim, Anak Jalanan, serta Lansia. d Kerjasama dengan Instansi guna penyaluran kerja bagi Yatim yang selesai dibina. e Kerjasama dengan para donatur. Interaksi sosial anak-anak jalanan dirumah singgah ini pun berjalan dengan baik. Komunikasi mereka terjalin sangat baik. Dirumah singgah Al-Abror ini anak-anak bermain bersama, bekumpul, bersuka cita, bercerita tentang pengalaman masing-masing. Dan mereka juga saling membantu, saling menolong, dan bergotong royong. Anak-anak jalanan di rumah singgah Al-Abror ini sudah seperti keluarga sendiri. Jadi, mereka tidak merasa kesepian dan sedih lagi karena mereka mempunyai keluarga kedua disini. Jika ada anak yang sedang mendapatkan masalah, mereka tidak ragu untuk mengadu dan bercerita kepada pendidikpengurus, lalu pendidikpengurus membantu memberikan solusi yang terbaik untuk anak itu. 21 Dapat disimpulkan, peran rumah singgah untuk mendidik akhlak dari segala aktifitaskegiatan berjalan dengan efektif. Rumah Singgah Al-Abror ini cukup berhasil membuat anak-anak mengurangi kegiatannya di jalanan. Anak-anak ini juga dapat kembali berkumpul bersama orang tua mereka dan dapat melanjutkan sekolah kembali berkat binaan dan arahan di Yayasan Rumah Singgah Al-Abror. Bukan hanya itu saja, hubungan anak-anak dirumah singgah juga terjalin dengan baik. Dengan adanya komunikasi yang lancar, lalu anak-anak ini juga mengikuti kegiatan-kegiatan dirumah singgah, perlahan akhlak mereka mengalami peningkatan. Dari segi ibadah, terlihat anak-anak jalanan ini sering mengikuti shalat berjama’ah di 21 Observasi di Yayasan Rumah Singgah Al-Abror Palmerah mushola dan sedikit-sedikit lancar membaca Al- Qur’an. Perubahan anak-anak jalanan ini membuat kebanggaan untuk ketua dan pendidik serta membuat orang tua dan keluarga anak-anak ini merasa senang dan bahagia. Dan juga memberikan prestasi untuk Yayasan Rumah Singgah Al-Abror.

b. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Upaya

Peningkatan Pendidikan Akhlak Anak Jalanan Peran rumah singgah dalam upaya peningkatan pendidikan akhlak anak jalanan tentunya mempunyai kegiatan yang dirancang khusus agar terlaksana dengan baik dan lancar. Namun, dalam pelaksanaan program kegiatan pasti terdapat dukungan dan hambatannya. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Yayasan Rumah Singgah Al-Abror beberapa faktor pendukung dan penghambat, diantaranya: 22 1 Faktor Pendukung a Rumah singgah Al-Abror dapat menjadikan anak jalanan memiliki rasa nyaman karena mendapatkan perhatian dan kasih sayang. b Banyaknya teman dan kegiatan yang membuat anak jalanan merasa senang berada di rumah singgah Al-Abror. c Anak jalanan merasa tercukupi dalam kebutuhan sehari-hari mereka. d Adanya donatur tetap yaitu dari Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial yang membuat rumah singgah ini berkembang dan maju. e Partisipasi dari masyarakat sekitar yang banyak membantu baik moril maupun materil. f Anak jalanan yang telah dibina cukup lama mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan kembalinya pulang kerumah 22 Observasi di Yayasan Rumah Singgah Al-Abror mereka tetap mendapatkan bantuan untuk melanjutkan sekolah. 2 Faktor Penghambat a Fasilitas yang seadanya dan kurang lengkap. b Sarana dan prasarana yang masih ada yang belum terpenuhi. c Tenaga pendidik yang kurang, karena yang mendidik anak jalanan disini bantuan secara ikhlas dari masyarakat. d Masih ada orang tua yang kurang peduli terhadap perubahan baik anaknya, hal ini dapat membuat anak melakukan kegiatan dijalanan lagi. Faktor pendukung dan penghambat disetiap sekolahyayasan dapat dijadikan tolak ukur untuk setiap sekolahyayasan tersebut. Yaysasan Rumah Singgah Al-Abror menjadikan faktor pendukung dan penghambat ini sebagai evaluasi untuk hasil akhirnya. Dari setiap kekurangan yang ada, maka perlu adanya perbaikan. Ketua Yayasan menjadikan faktor pendukung dan penghambat sebagai penilaian akhir yang mana dirumah singgah Al-Abror harus bisa menjadi lebih baik lagi.

3. Evaluasi Program Kegiatan Rumah Singgah Al-Abror

Sistem evaluasi di Yayasan Rumah Singgah Al-Abror yaitu rapat bersama pendidik dan pengawas serta pengajar khusus yang bersekolah paket B dan C. Kegiatan evaluasi ini dilakukan pada akhir tahun ajaran baru. a. Pihak yang terlibat dan perannya dalam evaluasi kegiatan Berjalannya sistem evaluasi pastinya didukung dengan adanya komponen-komponen penting yang berperan di dalamnya. Pihak yang terlibat dalam evaluasi kegiatan rumah singgah Al-Abror Palmerah diantaranya ketua Yayasan Rumah Singgah, pengajar, pendidik, dan pengurus pekerja khusus yang membantu. b. Penilaian kegiatan Sistem penilaian kegiatan Yayasan Rumah Singgah Al-Abror Palmerah yaitu dengan melihat peningkatan anak-anak jalanan yang mengalami perubahan pada akhlak dan sikapnya. Anak-anak yang sudah dibimbing dan diarahkan banyak yang mengalami perubahan kearah lebih baik. Diakui oleh ketua dan pendidik Yayasan Al-Abror, butuh proses panjang anatara 2-3 tahun untuk merubah akhlak dan sikap anak-anak ini. Satu persatu dari mereka pun sudah kembali kepada keluarganya. Anak-anak ini pun sudah tidak lagi turun kejalan. Meskipun masih ada yang bekerja sebagai tukang parkir disebuah minimarket, tetapi itu dilakukan setelah pulang sekolah dan tidak mengganggu kegiatan yang lainnya. 23 Evaluasi di Yayasan Rumah Singgah Al-Abror dilakukan setiap setahun sekali. Biasanya ketua yayasan mengundang seluruh anggota pengurus dan pendidik untuk membicarakan hasil akhirnya. Data-data kegiatan, dokumentasi, dan pengeluaran juga dibahas dalam rapat pengurus. Jika ada kekuranganperbaikan, pengurus dan yayasan bekerjasama untuk memperbaikinya. Penilaian ini dilakukan agar dapat dijadikan koreksi program kerja kegiatan.

4. Hasil yang Telah Dicapai oleh Rumah Singgah Al-Abror

Setelah diadakannya evaluasi atau penilaian, pasti mendapatkan hasil akhir yang diperoleh setiap sekolahyayasan. Begitupun dengan Yayasan Rumah Singgah Al-Abror ini. Yayasan Rumah Singgah Al- Abror mempunyai hasil yang telah dicapai setiap tahunnya. 24 Dalam mengikuti kegiatan di Yayasan Rumah Singgah Al- Abror, anak-anak jalanan ini sudah bisa diatur dan diarahkan oleh pendidik, walaupun masih ada satu dua anak yang masih agak susah 23 Wawancara dengan Bapak. H. Matropi Musa, S. Sos. Ketua Yayasan Rumah Singgah Al- Abror Palmerah, 18 januari 2015, 14.00 WIB 24 Ibid. tetapi pada akhirnya pasti anak itu akan menuruti. Perubahan sikapakhlak mereka juga mengalami peningkatan. Anak-anak ini juga bisa kembali bersekolah dan berkumpul bersama keluarga mereka masing-masing. Pembinaan yang dilakukan pihak Yayasan Rumah Singgah cukup mencapai keberhasilan. Semua kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik dan lancar. 25 Selain itu, kegiatan yang dilaksanakan seperti hadroh juga mempunyai prestasi tersendiri untuk anak-anak Rumah Singgah Al- Abror. Dari kegiatan yang mereka asah itu, hadroh yang mereka jalani selalu mendapat panggilan lalu diberikan upah dan pernah mendapatkan juara diperlombaan. Dan inilah yang menjadikan motivasi untuk anak-anak melakukan kegiatan yang bermanfaat. 26 Menurut ketua Yayasan Rumah Singgah Al-Abror yaitu Bapak H. Matropi Musa, S. Sos. Kategori anak jalanan dibagi menjadi tiga bagian, di antaranya: a. Anak yang turun ke jalanan, tinggal di jalan, dan putus sekolah b. Anak yang turun ke jalanan, pulang ke rumah, dan masih sekolah c. Anak yang sudah tidak turun ke jalanan, pulang ke rumah, dan masih sekolah hanya sekedar nongkrong bersama teman-teman dan bermain gitar saja. 27 Dari ketiga kategori ini, anak-anak yang ada dalam naungan Yayasan Rumah Singgah Al-Abror sekarang termasuk kategori yang nomer ke-3. Anak-anak ini sekarang sudah tidak lagi turun ke jalan, sudah mendapatkan pendidikan yang layak dan bahkan sebagian besar pulang ke rumah masing-masing. Pada awalnya, sejak berdirinya rumah singgah ini banyak sekali anak-anak jalanan yang dibina dan tinggal di Rumah Singgah Al-Abror. Mulanya mereka semua itu termasuk kategori yang pertama, tidur dan tinggal dijalan, putus 25 Ibid. 26 Ibid. 27 Ibid. sekolah dan tidak lagi pulang kerumah. Sifat mereka kasar, arogan, tidak sopan dan buruk. Namun, setelah anak-anak ini mengenal dan tinggal di Yayasan Rumah Singgah Al-Abror, banyak perubahan dan peningkatan dari akhlaksikap mereka. Perlahan anak-anak ini dapat diarahkan dan mau diatur oleh pendidik, anak-anak ini juga dapat melanjutkan sekolah kembali baik yang formal ataupun yang mengikuti sekolah paket. 28 Dalam kegiatan sehari-hari di Rumah Singgah Al-Abror, semua anak-anak saling membantu dan bergotong royong. Misalnya, membersihkan ruang kelas, membersihkan mushola, bekerja bakti di halaman Yayasan Rumah Singgah, dan membantu menyiapkan makanan bagi perempuan untuk pengajian setiap malam sabtu. Anak- anak ini juga mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari semua pendidik, pengurus dan pengajar. Teman-teman yang banyak juga membuat mereka senang dan tidak merasa kesepian lagi. Dalam keseharian mereka biasanya pagi hari bangun dari tidur lalu shalat subuh berjama’ah, setelah itu mereka lari pagiolahraga, ada yang menyapu halaman ada yang bersih-bersih ruangan, setelah itu mnereka mandi lalu sarapan bersama. Pada siang hari anak-anak berkumpul diaula biasanya menggambar, bercerita-cerita, bersuka cita dan mendengarkan dongengcerita dari pendidik dan ada pengurus pula disana. Sampai adzan dzuhur mereka shalat dzuhur bersama di mushola setelah selesai shalat mereka makan siang. Setelah itu kegiatan mereka bebas ada yang tidur siang dan ada yang menonto televisi. Pada sore harinya, mereka mandi dan shalat ashar, yang wanita biasanya menyapu dan beres-beres seluruh ruangan serta menyiapkan untuk makan malam. Dan pada malam hari hampir semua dari mereka mengikuti sekolah paket B dan Paket C. Ini adalah 28 Ibid.