yang lebih penting adalah untuk pengenalan nilai dan norma sosial pada anak, mengembalikan dan menanamkan sosialisasi anak di masyarakat.
Untuk tercapainya tujuan dan fungsi rumah singgah, pekerja sosial mencatat masalah dan kebutuhan anak satu persatu. Pekerja sosial berupaya membimbing
anak untuk mengerti norma sosial yang berlaku dan menampilkannya dalam sikap dan perilaku sehari-hai. Setelah itu, anak memperoleh kegiatan pemberdayaan
yang sesuai dengan kemampuan dan cita-citanya. Melalui tahap ini, rumah singgah menjadi perantara bagi anak untuk keluar dari kehidupan anak jalanan.
Bimbingan itu berlangsung setiap saat tanpa jadwal yang tetap. Sesuai dengan tujuan dan fungsi dari rumah singgah maka rumah singgah
dapat menjadi tempat pemenuhan kebutuhan bagi anak jalanan. Kegunaan rumah singgah yang lebih penting adalah mempertahankan kemampuan anak dimana
penanganannya berdasarkan aspirasi dan potensi yang dimiliki anak. Penyediaan rumah singgah merupakan upaya agar hak-hak anak jalanan dapat terpenuhi, hal
ini akan mendorong kelancaran proses tumbuh kembang, yang pada gilirannya dapat ikut serta dalam pembangunan nasional dengan melaksanakan peran dan
tugas sebagai anak.
2. Aktifitas Rumah Singgah
Dengan memperhatikan keberadaan anak, yang pada dasarnya dikaitkan dengan keluarga dan komunitasnya, maka mestinya penanganan anak jalanan
perlu disentuh baik kepada anak itu sendiri maupun kepada keluarga di mana anak tinggal. Pelayanan kepada anak dilakukan melalui pelayanan kesejahteraan yang
memperhatikan hak hidup, hak tumbuh kembang, hak perlindunganserta hak partisipasinya. Pelayanan itu tentu saja dengan memperhatikan kepentingan
terbaik untuk anak. Pelayanan ini meliputi kebutuhan fisik dasar, pendidikan,
kesehatan, hingga kepentingan psikis dan sosial anak.
47
Semua itu dapat diperhatikan melalui kegiatan-kegiatan anak. Begitupun kegiatan anak dirumah
singgah. Aktifitas rumah singgah antara lain: a.
Penjangkauan dan pendampingan di jalanan, meliputi: 1
Kunjungan lapangan dan perkenalan 2
Pemeliharaan hubungan dengan anak 3
Pembentukan kelompok di jalanan b.
Pengkajian masalah, meliputi: 1
Pengisian file profil anak 2
Pengisian file monitoring perkembangan anak 3
Pembahasan kasus c.
Resosialisasi, meliputi: 1
Pengenalan peranan anggota rumah singgah 2
Kegiatan keagamaan 3
Pengajaran dan diskusi tentang norma sosial 4
Permainan, pertunjukan seni dan olahraga 5
Membaca buku, majalah dan menonton televisi 6
Bimbingan sosial perilaku sehari-hari 7
Bimbingan sosial kasus 8
Pemeliharaan kesehatan 9
Penyatuan kembali dengan keluarga 10
Surat-menyurat dan kunjungan rumah kepada orang tua anak jalanan 11
Pertemuan dengan warga sekitar rumah singgah secara rutin maupun kegiatan bersama
d. Rujukan pemberdayaan untuk Anak Jalanan
1 Pendidikan melalui sekolah-sekolah seperti beasiswa, alat sekolah,
bimbingan belajar, kejar paket A dan B, ujian persamaan
47
Departemen Sosial RI, Perubahan Keputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Nomor 193Menkes-KesosIII2000 tentang Standardisasi Panti Sosial, Jakarta: Departemen
Sosial, Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial, H. 16
2 Pelatihan anak jalanan untuk membekali anak berbagai hal dijalanan
dan mendidiknya mampu mengatasi persoalan dan ancaman dijalanan 3
Pelatihan-pelatihan untuk tingkatan remaja 4
Pelayanan keterampilan kerja melalui lembaga pelatihan keterampilan seperti perbekalan, menjahit, sablon, mengemudi, elektro dan lainnya
yang disesuaikan keadaan wilayah. 5
Bantuan modal dan bimbingan usaha bagi anak baik di daerah asal maupun di kota secara perorangan atau berkelompok KUBE
6 Membantu anak menemukan pekerjaan lain. Para pekerja sosial
berhubungan dengan berbagai sumber dan membuka kesempatan kepada anak untuk memperoleh pekerjaan.
e. Pemberdayaan untuk Orang Tua Anak Jalanan, meliputi:
1 Bimbingan dan penyuluhan melalui kunjungan rumah, surat menyurat,
mengundang mereka datang atau pada saaat mereka datang kerumah singgah. Kegiatan ini dilakukan perorangan atau berkelompok. Materi
yang diberikan mengenai pengasuhan anak, nilai anak, cara mengatasi masalah anak, dll.
2 Pemberian modal dan bimbingan usaha.
f. Terminasi Pengakhiran Pelayanan
Terminasi dilakukan untuk mengakhiri proses penanganan anak jalanan. Setelah dapat di normalisasi di rumah singgah, pelayanan lanjutan untuk
anak-anak sesudah terminasi adalah sebagai berikut: 1
Kunjungan rumah, untuk tujuan: a
Berkenalan dengan orang tua anak b
Mengidentifikasikan mereka c
Memantau anak-anak yang sudah pulang d
Memberikan modal usaha kepada anak dan orang tua jika diperlukan
2 Pemantauan, terhadap:
a Anak yang masih mengikuti kursus keterampilan
b Anak yang bersekolah