Selain memperhatikan kebutuhan dasar yaitu makanan, pakaian dan pendidikan, anak-anak ini juga membutuhkan perhatian dan kasih
sayang. Pengurus dan pendidik inilah yang berperan besar dalam membentuk perkembangan anak jalanan.
Untuk pengelolaan kegiatan rumah singgah semua anggota yang ada di yayasan rumah singgah turut berpartisipasi dalam mengelola
kegiatan yang dilaksanakan, seperti pimpinan, pengurus, pendidik, dan anak-anak.
Dapat dilihat dari aspek perencanaan untuk mengelola kegiatan Rumah Singgah Al-Abror, ketua dan pengurus-pengurus Rumah
Singgah ini sudah terjalin adanya kerjasama yang baik. Semua anggota berpartisipasi dalam menyusun rencana kegiatan Rumah Singgah Al-
Abror. Kemudian, adanya komunikasi yang baik juga, dapat dilihat ketika sedang mengadakan rapat antara ketua, pengurus, pendidik dan
masyarakat sekitar yang turut membantu. b
Waktu dan Tempat Untuk waktu dan tempat kegiatan dilaksanakan di Yayasan Rumah
Singgah Al-Abror sesuai dengan kegiatan yang dilakukan. Seperti kegiatan pengajian setiap malam
Jum’at dan malam Sabtu dilaksanakan di mushola. Kegiatan hadroh dan marawis dilaksanakan di aula serba
guna tepatnya diatas mushola. Dalam menentukan waktu kegiatan program rumah singgah
direncanakan dengan baik, seperti adanya program jangka pendek dan jangka panjang yang sudah terorganisir secara formal dan struktural
yang mana rancangan tersebut sudah disetujui oleh pimpinan agar dapat berjalan dengan baik dan lancar.
13
Dalam mengatur jadwal untuk pelaksanaan kegiatan Rumah Singgah Al-Abror, tentunya ketua Yayasan juga mendiskusikan
masalah waktu dan tempat kepada pendidik dan pengurus Yayasan Rumah Singgah Al-abror. Dilihat dari waktu dan tempat, sudah berjalan
13
Ibid.
dengan prosedur yang telah ditentukan. Maka, proses kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
c Sarana Prasarana dan Anggaran Kegiatan Rumah Singgah Al-Abror
Sarana prasarana dan anggaran kegiatan adalah faktor yang berperan penting mendukung keberhasilan suatu kegiatan. Tersedianya
sarana prasarana dan anggaran kegiatan yang dibutuhkan dapat membantu menyukseskan tujuan kegiatan sesuai dengan perencanaan
program kegiatan. Peran rumah singgah dalam upaya peningkatan pendidikan akhlak
anak jalanan ini dapat dilihat dari aktifitas anak-anak jalanan di kehidupan sehari-hari. Tentunya disetiap aktifitas terbentuknya program
kerja yang membutuhkan biaya atau anggaran yang dikeluarkan pimpinan rumah singgah. Untuk mendapatkan biaya ini pimpinan juga
dibantu oleh Dinas Sosial dan donatur dari masyarakat sekitar. Dari kerjasama dari berbagai pihak ini, maka berjalan lah program kegiatan
rumah singgah ini.
14
Membicarakan masalah sarana dan prasarana, Yayasan Rumah Singgah Al-Abror tidak mempunyai Sarana dan prasarana yang
lengkap. Tidak seperti sekolah-sekolah yang lain yang memiliki fasilitas yang lengkap dan bagus. Karena Rumah Singgah Al-Abror
hanya sebuah yayasan yang bertujuan hanya untuk membina anak-anak yatim dan anak jalanan, jadi sarana dan prasarana hanya yang ada saja
di yayasan. Berjalannya kegiatan juga tergantung adanya sarana dan prasarana disini, seperti latihan hadroh dapat berjalan karena disediakan
alat-alatnya. Untuk anggaran biaya Rumah Singgah Al-Abror secara garis besar
sudah tercukupi. Dengan adanya donatur tetap dari Pemda DKI melalui Dinas Sosial, maka pihak Yayasan Rumah Singgah Al-Abror tidak
14
Wawancara dengan Bapak. H. Matropi Musa, S. Sos.Ketua Yayasan Rumah Singgah Al- Abror Palmerah 18Januari 2015, 14.00 WIB.
merasa takut kekurangan biaya untuk anak-anak jalanan. Ditambah lagi bantuan dari masyarakat sekitar.
d Pengurus dan Pendidik Rumah Singgah Al-Abror
Keberadaan pengurus dan pendidik ini sangat berpengaruh kepada aktifitas anak jalanan. Pengurus dan pendidik inilah yang membantu
anak-anak dalam melaksanakan kegiatan dan yang mengajari akhlak yang baik untuk anak-anak jalanan.
Pengurus biasanya membantu menyiapkan keperluan anak-anak, sedangkan pendidik lebih yang membimbing, membina, serta mengajari
anak-anak di rumah singgah. Pendidik juga yang menumpahkan perhatian dan kasih sayang kepada anak-anak ini. Pendidik juga sangat
memperhatikan segala perubahan sikap anak-anak jalanan.
15
Namun sayangnya, pendidik dan pengurus anak-anak jalanan di Yayasan Rumah Singgah Al-Abror ini kurang. Dilihat dari jumlah anak
yang berjumlah kurang lebih 40 orang, sedangkan hanya ada 2 orang pendidik dan 6 orang pengurus saja. Ketua Yayasan Rumah Singgah
juga mengatakan pengurus tidak pasti untuk datang setiap hari, karena mereka juga bekerja. Jadi, pendidik dan pengurus disini tidak tetap atau
tidak pasti ada semuanya.
2. Pelaksanaan Kegiatan Rumah Singgah Al-Abror
a. Aktifitas yang Terjadi di Rumah Singgah Al-Abror
Dalam kehidupan sehari-hari, anak jalanan tidak sepenuhnya berada di rumah singgah Al-Abror. Mereka ada yang masih
mempunyai keluarga dan tinggal bersama keluarganya, dan beberapa anak ada yang tinggal di rumah singgah. Yang tinggal di rumah
singgah Al-Abror hanya yang berasal dari jauh seperti kota Tangerang dan bahkan ada yang tidak memiliki tempat tinggal. Anak-anak yang
15
Wawancara dengan Bapak. H. Matropi Musa, S. Sos.Ketua Yayasan Rumah Singgah Al- Abror Palmerah 18Januari 2015, 14.00 WIB.
tinggal di rumah singgah Al-Abror tidur disebuah ruang yang tidak terlalu luas tepatnya berada di samping musholah.
16
Pada awalnya, sebelum anak-anak ini mengenal rumah singgah Al-Abror, anak-anak ini jarang pulang kerumah bahkan ada yang tidak
memiliki tempat tinggal. Kegiatan sehari-hari mereka bekerja tanpa mengenal waktu. Ada yang mengamen dilampu merah, ada yang
menjadi tukang parkir disebuah minimarket, ada yang menjadi pedagang asongan, ada yang menjual koran, dan ada yang bekerja
dipasar menjadi pesuruh. Anak-anak ini bekerja tanpa mengenal lelah demi mengahasilkan uang yang jumlahnya tidak seberapa. Diantara
mereka ada yang masih sekolah, ada yang sekolah tetapi kebutuhan mereka tidak mendukung, dan bahkan ada yang tidak sekolah lagi
karena faktor ekonomi. Hari demi hari pun anak-anak ini lalui dengan kondisi apa adanya. Dengan pakaian yang kusam, rambut berantakan,
badan yang lesu, tetapi anak-anak ini tetap semangat menjalani aktifitas itu. Mereka tidak sendiri, banyak anak-anak lain yang
membuat mereka ceria dalam bekerja walaupun ada kalanya mereka jenuh menjalani itu semua.
17
Banyak faktor yang membuat anak-anak ini terjun kejalanan. Diantaranya yaitu, untuk memenuhi kebutuhan sendiri, karena dipaksa
orang tua, dan ada yang hanya sekedar ikut-ikutan teman. Anak-anak ini bekerja tanpa mengenal lelah, terkadang sejenak mereka jenuh dan
menumpahkan keluh kesahnya kepada teman-teman sesama pengamen. Anak-anak jalanan di rumah singgah Al-Abror ini lebih
banyak yang menjadi pengamen. Mereka bekerja rata-rata pada siang hari antara jam 13.00-17.00, lalu malamnya mereka berkumpul
16
Observasi di Yayasan Rumah Singgah Al-Abror Palmerah
17
Wawancara dengan Anak Jalanan, 30 November 2014, 12.30 WIB.
dengan teman-teman dan ada pula yang mengamen lagi guna mengisi waktu kosong mereka.
18
Sejak mengenal rumah singgah Al-Abror ini, kehidupan anak- anak jalanan tidak lagi seperti dulu. Anak jalanan sudah jarang
mengamen, menjadi pedagang asongan dan bekerja keras lainnya. Walaupun diantara mereka masih ada yang bekerja menjadi tukang
parkir, tetapi itu dilakukan setelah pulang sekolah dan dibatasi waktunya. Di rumah singgah Al-Abror ini, anak-anak mendapatkan
kesempatan untuk belajar bersama. Ada yang mengikuti sekolah paket B dan ada yang sekolah paket C. Sedangkan di kehidupan sehari-hari,
mereka dibina dan mendapatkan perhatian serta kasih sayang oleh para pendidik. Dalam mendidik akhlak anak jalanan ini, pendidik
menggunakan metode pembiasaan dan metode nasihat. Contohnya anak-
anak dibiasakan untuk mengikuti shalat berjama’ah dan membaca al-
Qur’an, serta diberikan nasihat-nasihat baik untuk kehidupan. Anak-anak disini juga diajarkan bermacam-macam ilmu
pengetahuan. Rumah singgah Al-Abror cukup berhasil membuat mereka terarah dan terbina. Anak jalanan ini juga lebih mengerti
sebuah arti kehidupan dan pentingnya pendidikan untuk masa depan mereka.
19
Dari pernyataan anak-anak jalanan ini, mereka mengaku mengenal rumah singgah Al-Abror ini karena diajak teman, ada yang
mengetahui rumah singgah dari tetangga, dan ada yang memang tinggal di wiliyah dekat dengan yayasan rumah singgah Al-Abror.
Awalnya anak-anak jalanan ini tidak betah atau merasa asing dengan aktifitas barunya, namun seiring berjalannya waktu dan karena
terjadinya komunikasi yang baik antara pendidik terhadap anak-anak maupun antara anak-anak terhadap anak-anak, maka mereka pun
18
Ibid.
19
Wawancara dengan Bapak. H. Matropi Musa, S. Sos. Ketua Yayasan Rumah Singgah Al- Abror Palmerah, 18 januari 2015, 14.00 WIB
betah. Anak-anak ini pun mengaku senang mengikuti kegiatan di rumah singgah Al-Abror. Selain banyak teman, kebutuhan anak-anak
pun tercukupi dalam hal pendidikan, bantuan makanan, bantuan sekolah, serta uang yang diberikan setiap bulan oleh ketua yayasan
rumah singgah Al-Abror.
Banyak kegiatan yang dilakukan anak-anak ini dirumah singgah Al-Abror, seperti pengajian rutin setiap satu Minggu sekali, shalat
berjama’ah, membaca surat Yasin setiap malam jum’at, latihan hadroh, bermain bulu tangkis, makan bersama, atau hanya sekedar
kumpul untuk bercerita-cerita pengalaman, dan lain sebagainya. Kegiatan dirumah singgah Al-Abror terbagi menjadi dua, yaitu ada
program kegiatan jangka pendek dan jangka panjang. Diantaranya yaitu:
20
1 Program Kerja Jangka Pendek, yaitu:
a Pemberian bahan makanansembako setiap satu bulan
sekali. b
Pengajian setiap Minggu sekali. c
Tasyakur dan zikir setiap malam Jum’at. d
Memperingati hari-hari besar Islam. e
Rekreasi setiap tahun. f
Pemberian bingkisan dan pakaian setiap hari Raya Idul Fitri.
g Pemotongan hewan qurban setiap hari Raya Idul Adha.
h Pengisian kegiatan selama bulan Ramadhan.
i Kerja bakti di lingkungan yayasan dan masyarakat.
j Pengobatan setiap bulan kerjasama dengan Puskesmas.
k Latihan kesenian hadroh.
2 Program Kerja Jangka Panjang, yaitu:
a Pemberian Beasiswa sekolah SD, SLTP, SLTA.
20
Arsip Dokumentasi Yayasan Rumah Singgah Al-Abror
b Pemberian bantuan makanan.
c Pengajian yang dilaksanakan setiap Jum’at dan pembinaan
Yatim, Anak Jalanan, serta Lansia. d
Kerjasama dengan Instansi guna penyaluran kerja bagi Yatim yang selesai dibina.
e Kerjasama dengan para donatur.
Interaksi sosial anak-anak jalanan dirumah singgah ini pun berjalan dengan baik. Komunikasi mereka terjalin sangat baik.
Dirumah singgah Al-Abror ini anak-anak bermain bersama, bekumpul, bersuka cita, bercerita tentang pengalaman masing-masing. Dan
mereka juga saling membantu, saling menolong, dan bergotong royong. Anak-anak jalanan di rumah singgah Al-Abror ini sudah
seperti keluarga sendiri. Jadi, mereka tidak merasa kesepian dan sedih lagi karena mereka mempunyai keluarga kedua disini. Jika ada anak
yang sedang mendapatkan masalah, mereka tidak ragu untuk mengadu dan bercerita kepada pendidikpengurus, lalu pendidikpengurus
membantu memberikan solusi yang terbaik untuk anak itu.
21
Dapat disimpulkan, peran rumah singgah untuk mendidik akhlak dari segala aktifitaskegiatan berjalan dengan efektif. Rumah Singgah
Al-Abror ini cukup berhasil membuat anak-anak mengurangi kegiatannya di jalanan. Anak-anak ini juga dapat kembali berkumpul
bersama orang tua mereka dan dapat melanjutkan sekolah kembali berkat binaan dan arahan di Yayasan Rumah Singgah Al-Abror.
Bukan hanya itu saja, hubungan anak-anak dirumah singgah juga terjalin dengan baik. Dengan adanya komunikasi yang lancar, lalu
anak-anak ini juga mengikuti kegiatan-kegiatan dirumah singgah, perlahan akhlak mereka mengalami peningkatan. Dari segi ibadah,
terlihat anak-anak jalanan ini sering mengikuti shalat berjama’ah di
21
Observasi di Yayasan Rumah Singgah Al-Abror Palmerah