Belajar dan Hasil Belajar

pengetahuan yang dimilikinya bertambah, dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, dan tidak paham menjadi paham. Baik buruknya hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses pengajaran nampak dalam perubahan tingkah laku secara menyeluruh yaitu, ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Kemampuan afektif merupakan bagian hasil belajar siswa yang sangat penting. Keberhasilan pembelajaran pada ranah kognitif dan psikomotor sangat ditentukan oleh kondisi afektif siswa. Ranah afektif merupakan ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ada lima karakteristik afektif yang penting yaitu, sikap, minat, konsep diri, nilai, dan moral. Pada penelitian ini lebih khusus membahas mengenai penelitian hasil belajar ranah aspek nilai value.

2. Mata Pelajaran Ekonomi

Ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan- pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi. Mata pelajaran ekonomi bukanlah mata pelajaran yang bersifat hafalan, sehingga siswa harus diajarkan untuk berekonomi dengan mengenal berbagai kenyataan dan peristiwa ekonomi yang terjadi secara nyata maka pembelajaran ekonomi perl u menggunakan m etode pembelajaran yang kreatif dan inovatif sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh siswa serta disesuaikan dengan kondisi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Ahmadi dan Amri 2011:105 “Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa”. Ilmu ekonomi sebagai suatu studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa alternatif penggunaan dalam rangka memproduksi berbagai komoditas, untuk kemudian menyalurkannya, baik sekarang maupun di masa depan kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat.

3. Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh Isjoni 2012:15 cooperative artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lain sebagai satu kelompok atau satu tim. Pembelajaran kooperatif menggunakan model pembelajaran yang mengelompokkan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran yang berefektifitas yang mengintergrasikan keterampilan sosial yang bermuatan akademik. Teori yang melandasi pembelajaran kooperatif yaitu teori konstruktivisme hal ini diungkapkan oleh Rusman 2011:201. Konstruktivisme menurut Isjoni 2012:30 suatu pandangan bahwa siswa membina sendiri pengetahuan atau konsep secara aktif berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang ada. Hal-hal yang perlu diketahui dan diperhatikan oleh seorang guru dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif menurut Suprijono 2009:65 terdapat enam langkah atau tahapan didalam pembelajaran yang menggunakan model kooperatif. Langkah-langkah itu ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Tabel 3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Sebagai Berikut. Fase Aktivitas Guru Indikator 1 Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa 2 Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan Menyajikan informasi 3 Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi efisien Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar 4 Guru membimbing kelompok- kelompok belajar pada saat mengerjakan tugas Membimbing kelompok bekerja dan belajar 5 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya Evaluasi Fase Aktivitas Guru Indikator 6 Guru mencari cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar siswa baik individu maupun kelompok. Memberikan penghargaan Model pembelajaran kooperatif lebih menekankan pada pembelajaran berkelompok. Dengan adanya pembelajaran yang bersifat kelompok diharapkan adanya kerjasama antar teman, adanya transfer ilmu antar teman sebaya, adanya motivasi yang timbul, serta keinginan untuk berprestasi yang tinggi. Seperti yang diungkapkan oleh Widiantini 2006:4 “Tujuan pembelajaran kooperatif menuntut hasil belajar siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya serta pengembangan keterampilan sosial”. Tujuan pokok belajar kooperatif memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun kelompok. Karena siswa bekerja dalam satu tim, maka dengan sendirinya dapat memperbaiki hubungan diantara para siswa dari latar belakang etnis dan kemampuan, mengembangkan keterampilan- keterampilan proses dan pemecahan masalah. Karakteristik atau ciri-ciri dari pembelajaran kooperatif menurut Rusman 2011:207 sebagai berikut. 1. Pembelajaran secara tim 2. Didasarkan pada manajmen kooperatif 3. Kemauan untuk kerjasama 4. Keterampilan bekerjasama Jadi inti dari tujuan pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan partisipasi siswa dan memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa lainnya.

4. Model Pembelajaran tipe Picture and Picture

Model pembelajaran menyajikan seluruh rangkaian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar. Model pembelajaran berupa suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk mengembangkan dan mengarahkan pembelajaran di kelas atau di luar kelas yang sesuai dengan karakteristik perkembangan dan karakteristik belajar siswa. Model pembelajaran Picture and Picture terdiri dari suatu model belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkandiurutkan menjadi urutan logis. Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam ukuran besar. Langkah-langkah dari pelaksanaan Picture and Picture ini menurut Akib 2013:18 sebagai berikut. 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2. Menyajikan materi sebagai pengantar 3. Guru menunjukkanmemperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. 4. Guru menunjukmemanggil siswa secara bergantian untuk memasangmengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. 5. Guru menanyakan alasandasar pemikiran dari urutan gambar tersebut. 6. Dari alasanurutan gambar tersebut, guru mulai menanamkan konsep atau materi, sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. 7. Siswa diajak untuk menyimpulkanmerangkum materi yang baru saja diterimanya. Kelebihan dan Kelemahan Model pembelajaran Picture and Picture menurut Huda 2013:78. Setiap model pembelajaran tentu ada kelebihan dan kekurangannya, kelebihan dan kelemahan model pembelajaran Picture and Picture adalah sebagai berikut. Kelebihan model pembelajaran Picture and Picture sebagai berikut. 1. Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dan materi secara singkat terlebih dahulu. 2. Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari. 3. Dapat meningkat daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada. 4. Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab guru menanyakan alasan siswa mengurutkan gambar. 5. Pembelajaran lebih berkesan, sebab siswa dapat mengamati langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru. Kelemahan model pembelajaran Picture and Picture sebagai berikut. 1. Sulit menemukan gambar-gambar yang bagus dan berkualitas serta sesuai dengan materi pelajaran. 2. Sulit menemukan gambar-gambar yang sesuai dengan daya nalar atau kompetensi siswa yang dimiliki. 3. Baik guru ataupun siswa kurang terbiasa dalam menggunakan gambar sebagai bahan utama dalam membahas suatu materi pelajaran.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: penelitian tindakan pada siswa kelas IV MI Miftahul Falah Depok

2 5 113

Penggunaan model pembelajaran kooperatif picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: PTK di MI Miftahul Huda Muhamadiyah Kota Depok.

6 86 107

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Bahasa Indonesia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture pada MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur

1 6 128

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Ditinjau dari Motivasi Belajar.

0 0 17