Model Pembelajaran tipe Picture and Picture

6. Motivasi Belajar

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang dengan sengaja diciptakan untuk kepentingan anak didik. Agar anak didik senang dan bergairah, guru berusaha menyediakan lingkungan belajar yang kondusif dengan memanfaatkan semua potensi kelas yang ada. Keinginan ini selalu ada pada setiap diri guru di manapun dan kapanpun. Hanya sayangnya, tidak semua keinginan guru itu terkabul semuanya karena berbagai faktor penyebabnya. Faktor yang menyebabkan keinginan guru gagal salah satunya masalah motivasi. Siswa harus aktif dalam proses pembelajaran, karena tanpa aktivitas tidak mungkin proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Aktivitas yang dilakukan siswa tentunya berbeda- beda, ada yang malas ada pula yang rajin dalam belajar. Hal ini dipengaruhi oleh rasa keinginan dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas, siswa yang tidak melakukan aktivitas perlu dirangsang atau diberi motivasi agar siswa tersebut melakukan aktivitas. Motivasi menghasilkan kekuatan atau tenaga dan kesiap sediaan dalam diri individu untuk bergerak kearah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak disadari. Pendapat ini diperkuat oleh pendapat Uno 2012:1 motivasi memberikan dorongan dasar yang menggerakkan seseorang yang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Motivasi terjadi sebelum suatu tujuan tercapai dengan kata lain motivasi itu timbul pada saat proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu motivasi merupakan faktor penting dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Dengan adanya motivasi setiap individu diharapkan dapat memperoleh hasil yang memuaskan dalam setiap kegiatan. Motivasi timbul dari diri sendiri maupun dorongan dari luar. Keinginan seseorang untuk menjadi lebih baik merupakan motivasi yang timbul dari diri sendiri. Pernyataan ini didukung oleh Davis 1991:214, “Motivasi berasal dari kekuatan yang tersenbunyi dalam diri seseorang, yang mendorongnya untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas, kekuatan yang tersembunyi tersebut berpangkal pada naluri dan keputusan rasional”. Motivasi juga bisa tumbuh akibat dari tujuan yang diinginkan seseorang. Menurut Dimyati dan Mudjiono 2002:80 “Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar”. Berdasarkan dua pendapat di atas, motivasi erat kaitannya dengan suatu situasi kondisi yang berbeda dapat menimbulkan motivasi yang berbeda pula. Motivasi belajar dapat menimbulkan rasa senang dan semangat dalam kegiatan belajar sehingga siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan mendorong mereka untuk melakukan kegiatan belajar dalam skala yang lebih tinggi pula. Dengan usaha yang tekun dan tidak mudah menyerah dan dilandasi oleh motivasi yang kuat, maka siswa yang belajar akan menghasilkan prestasi yang baik. Intensitas seseorang siswa akan menentukan tingkat pencapaian hasil belajar. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Sardiman 2008:75, mengemukakan bahwa, “Motivasi belajar dapat membuat keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa untuk menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan diri kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat dicapai”. Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas dalam hal penumbuhan-penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Seperti yang diungkapkan oleh Uno 2008:23 Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan keinginan belajar yang menarik. Kedua faktor tersbut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorng berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat. Siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajar akan memunculkan minat yang besar dan perhatian yang penuh terhadap tugas- tugas belajar. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam proses belajar tidak akan membuat mereka putus asa, justru dengan kesulitan-kesulitan tersebut mereka akan lebih tertantang untuk mencari solusinya. Apabila dalam menghadapi kesulitan itu mereka mudah menyerah, maka dapat dikatakan bahwa mereka memiliki motivasi belajar yang rendah. Mereka akan menampakkan keengganan, cepat bosan dan berusaha menghindar dari kegiatan belajar.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: penelitian tindakan pada siswa kelas IV MI Miftahul Falah Depok

2 5 113

Penggunaan model pembelajaran kooperatif picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: PTK di MI Miftahul Huda Muhamadiyah Kota Depok.

6 86 107

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Bahasa Indonesia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture pada MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur

1 6 128

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Ditinjau dari Motivasi Belajar.

0 0 17