Pengertian Kewirausahaan Tinjauan Pustaka

66 mempersepsikan dan menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu. 5. Institusi Pendidikan dan Agama Sebagai suatu sistem, institusi pendidikan dan agama mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya. 6. Faktor emosi dalam diri Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian bersifat sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan lebih tahan lama. contohnya bentuk sikap yang didasari oleh faktor emosional adalah prasangka.

2.1.9 Pengertian Kewirausahaan

Seorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki visi bisnis atau harapan dan mengubahnya menjadi realita bisnis. Wirausaha adalah 67 seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagian besar pendorong perubahan inovasi, dan kemajuan diperekonomian, sehingga wirausaha adalah orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mengambil risiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Wirausaha bukan karena memahami yang ada dalam semua kompleksitasnya, tetapi dengan menciptakan situasi baru yang harus dicoba untuk dipahami oleh orang lain. Para wirausahawan berada di dunia yang terakhir menjadi yang pertama, tempat penawaran menciptakan permintaan, tempat keyakinan mendahului pengetahuan. Dharma dan Akib 2009:108 mengatakan bahwa, wirausaha adalah orang yang mempunyai tenaga dan keinginan untuk terlibat dalam petualangan inovatif. Wirausaha memiliki kemauan menerima tanggungjawab pribadi dalam mewujudkan keinginan yang dipilih, sehingga karakteristik khusus wirausaha. Keberhasilan seorang wirausaha untuk mengembangkan bisnisnya tergantung pada kecerdasan, imajinasi, dan kekuatan keinginan individu yang bersangkutan sedikit keberuntungan diperlukan, tetapi dapat diargumentasikan bahwa tidak ada keberuntungan mengubah visi menjadi realita lebih berupa kerja keras, di samping imajinasi dan kemampuan yang mampu merubah karir individu menjadi sukses. 68 Kaum entrepereneur wirausaha sangat besar artinya bagi kemajuan perekonomian. Para wirausaha mempunyai katalisator dan menunjang perkembangan arus investasi sehingga ikut memperkuat pembangunan ekonomi yang tengah berlangsung. Dalam proses pembentukan wirausaha tersebut memerlukan pengembangan sumber daya manusia, meliputi bagaimana orang melakukan aktifitas wirausaha. Pilihan menjadi wirausaha diperlukan kreatif, inovatif keberanian mengambil resiko, mendorong perubahan dalam pengembangan karirnya. Oleh karena itu, seorang wirausaha harus berani mengambil risiko merupakan paket dari kesuksesan. Seorang wirausaha dalam dirinya ada dorongan jiwa yang selalu bergejolak untuk maju dan ingin berbeda dengan orang lain. Menurut Suherman 2008:22, tujuan utama pembelajaran kewirausahaan adalah membentuk jiwa wirausaha peserta didik, sehingga yang bersangkutan menjadi individu yang kreatif, inovatif dan produktif. Pola pembelajaran kewirausahaan dimulai dari, teori, praktek dan implementasi. Teori diarahkan untuk memperolah pengetahuan tentang kewirausahaan mengisi aspek kognitif agar siswa memiliki paradigma wirausaha. Praktek dimaksudkan untuk melakukan kegiatan berdasarkan teori yang telah dipelajari agar siswa merasakan betul bahwa teori yang dipelajari bisa dipraktekan dan akan bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Hal ini berkaitan dengan nilai afektif siswa. Kemudian implementasi berarti pelaksanaan kegiatan yang sesungguhnya dalam memanfaatkan 69 pengetahuan yang telah diperoleh melalui pembelajaran teori dan wawasan yang didapat dalam pembelajaran praktek. Dalam konteks yang lebih luas, Astim dalam Suherman, 2008:22 mengemukakan tujuan pembelajaran kewirausahaan adalah mengajarkan agar orang mampu menciptakan kegiatan usaha sendiri. Pendidikan semacam itu ditempuh dengan cara, yaitu: 1 membangun keimanan, jiwa dan semangat, 2 membangun daya pikir dan cara berwirausaha, 3 mengembangkan daya dan pikir dan cara berwirausaha, 4 memajukan dan mengembangkan daya penggerak diri, 5 mengerti dan mengusai teknik dalam menghadapi risiko, persaingan dan suatu proses kerjasama, 6 mengerti dan mengusai kemampuan kepengurusan atau pengelolaan, dan 7 mempunyai keahlian tertentu termasuk penguasaan bahasa asing untuk keperluan komunikasi Dapat disimpulkan bahwa, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dari pembelajaran kewirausahaan adalah terciptanya enterpreneur wirausahawan yang handal, dilandasi pola pikir yang matang tentang berwirausaha dan mampu mengembangkannya.

2.1.10 Ilmu Pengetahuan Sosial

Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

“PERBEDAAN HASIL BELAJAR MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN TIPE STAD BERDASARKAN SIKAP SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN PADA KELAS XII PEMASARAN DI SMK NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011 – 2012 ”.

1 8 124

PERBEDAAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI BIAYA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS XII AK SMK NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011 – 2012

2 11 150

PERBEDAAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI BIAYA DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS XII AK SMK NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011 – 2012

0 7 160

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK PRAYATNA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012-2013.

0 1 24

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 1 55

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS X 3 SMA NEGERI COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 0 6

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran TIK

0 0 2