d.
Refleksi Reflecting
Peneliti melakukan analisis dan refleksi terhadap pelaksanaan siklus II untuk membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran
melalui model pembelajaran berbasis proyek dalam upaya peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar siswa.
E. Indikator Keberhasilan
Mulyasa 2013: 131 mengemukakan bahwa dari segi proses, pembentukan karakter dikatakan berhasil dan berkualitas seluruhnya atau
setidak-tidaknya sebagian besar 75 peserta didik terlihat lebih aktif, baik fisik, mental maupun social dalam proses pembelajaran di kelas. Sedangkan
dari segi hasil, proses pembentukan kompetensi dan karakter dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik
seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 75 dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut mencapai KKM dan adanya peningkatan hasil
belajar. Dengan demikian, maka indikator keberhasilan tindakan kelas pada
penelitian ini adalah apabila ≥75 dari jumlah keseluruhan siswa telah mencapai standar nilai minimal dan hasil belajar memenuhi KKM yaitu 66.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan di kelas IV A SD Negeri 1 Metro Pusat, dapat disimpulkan bahwa:
1. Penggunaan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah siswa pada pembelajaran tematik di kelas IV A SD Negeri 1 Metro Pusat. Hal ini sesuai dengan peningkatan
nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa pada siklus 1 sebesar 63,47 C+ meningkat pada siklus 2 menjadi 79,03 B+.
2. Penggunaan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan
hasil belajar afektif dan kognitif siswa pada pembelajaran tematik di kelas IV A SD Negeri 1 Metro Pusat. Hal ini sesuai dengan nilai rata-rata
hasil belajar afektif siswa yaitu pada siklus 1 sebesar 60,26 C+ meningkat pada siklus 2 menjadi 81,30 A-. Kemudian nilai rata-rata
hasil belajar kognitif siswa selalu meningkat pada tiap siklus yaitu pada siklus 1 nilai smencapai 63,7 C+, meningkat menjadi 81,18 A- pada
siklus 2. Persentase ketuntasan hasil belajar kognitif siswa secara klasikal pada siklus 1 sebesar
36,77, kemudian meningkat pada siklus 2 menjadi 81,04.
Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan hasil belajar siswa
kelas IV A SD Negeri 1 Metro Pusat.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti menyarankan bagi:
1. Siswa
Diharapkan siswa dapat berpikir kritis memberikan ide-ide dalam kegiatan pemecahan masalah baik yang terjadi di lingkungan sekolah
maupun masyarakat. Selain itu siswa diharapkan dapat berkoordinasi dengan baik dalam bekerja sama di kegiatan kelompok.
2. Guru
Diharapkan guru dapat lebih kreatif dalam memberikan tugasproyek yang lebih menarik kepada siswa, agar siswa lebih termotivasi untuk
melakukan kegiatan pembelajaran. Selain itu diperlukan juga kemampuan guru untuk menyajikan suatu permasalahan yang menarik
dan relevan supaya dapat memberikan suatu pengalaman konkret, sehingga siswa dapat mengonstruk pengetahuan dari temuan-temuan yang
dilakukan dalam kegiatan pemecahan masalah. 3.
Sekolah Diharapkan dapat mendukung keberhasilan kegiatan pembelajaran, baik
secara moral dan materi. Penyediaan fasilitas penunjang seperti buku, dan proyektor pada kelas untuk diperbaiki atau diperbaharui.
4. Peneliti Selanjutnya
Diharapkan dapat menyempurnakan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran berbasis proyek pada pembelajaran
tematik dengan lebih inovatif lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Yrama Widya. Bandung. ______. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, dan TK. Yrama
Widya. Bandung. Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur. Remaja
Rosdakarya. Bandung. Arikunto, Suharsimi dkk. 2008. Penelitian Tindakan kelas. Bumi Aksara. Jakarta.
Asma, Nur. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Jakarta.
Darsono dan Asmaul. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Program S1 PGSD. Metro
Ekawarna. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Gaung Persada. Jakarta.
Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta. Hardini, Isriani dan Dewi. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu Teori, Konsep
dan Implementasinya. Familia. Yogyakarta. Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Rajawali Pres:
Jakarta. Kemendikbud. 2013. Panduan Teknis Penilaian. Dirjen Dikti. Jakarta.
______. 2013. Pamduan Teknis Pembelajaran Tematik Terpadu dengan Pendekatan Saintifik di Sekolah Dasar. Dirjen Pendidikan Dasar. Jakarta.
______. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Kemendikbud RI. Jakarta.