II. PENGERTIAN LALU LINTAS DAN PELANGGARAN
Lalu lintas merupakan proses di jalan raya. Jalan raya adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam kehidupan bersama dalam masayarakat. Adanya
jalan raya merupakan salah satu kebutuhan yang cukup mendasar bagi manusia dan sarana untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar lainnya. Oleh karena itu
manusia dalam berlalu lintas mempunyai hasrat mempergunakan jalan raya secara teratur dan tentram. Dengan demikian, maka penegak hukum berfungsi
menegakkan keadilan di jalan.
10
Pelanggaran berasal dari kata langgar yang berarti bertubrukan, bertumbukan, serang-menyerang, dan bertentangan. Pelanggaran artinya
perbuatan perkara melanggar artinya tindak pidana yang lebih ringan daripada kejahatan.
11
A.S. Alam dan Amir IIyas menyebutkan bahwa Pelangaran merupakan pasal-pasal yang disebut didalam buku III KUHP. Ancaman
hukumannya biasanya hukuman denda saja. Contohnya yang banyak terjadi misalnya pada pelanggaran lalu lintas. Suatu tindakan dinyatakan telah melanggar
apabila hakikatnya dari perbuatan itu menimbulkan adanya sifat melawan hukum dan telah ada aturan dan atau telah ada undang-undang yang mengaturnya.
Walaupun perbuatan itu telah meninggalkan sifat yang melawan hukum namun belum dapat dinyatakan sebagai suatu bentuk pelanggaran sebelum diatur dalam
perundang-undangan.
Pelanggaran lalu lintas merupakan perbuatan atau tindakan seseorang yang bertentangan dengan ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan lalu
10
Soerjono Soekanto, Polisi dan Lalu Lintas, Penerbit Mandar Maju, Bandung, 1990, h.4
11
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penerbit Balai Pustka, Jakarta, 2002, h.634
lintas.
12
Menurut Subekti, lalu lintas adalah sebagai segala penggunaaan jalan umum dengan suatu pengangkutnya.
III. PENGERTIAN KESADARAN HUKUM
Kesadaran hukum adalah kesadaran diri sendiri tanpa tekanan, paksaan atau perintah dari luar untuk tunduk pada hukum yang berlaku. Dengan
berjalannya kesadaran hukum di masyarakat maka hukum tidak perlu menjatuhkan sanksi. Sanksi hanya dijatuhkan pada warga yang benar-benar
terbukti melanggar hukum. Kesadaran hukum yang tinggi, mengakibatkan para warga masyarakat mematuhi ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku. Apabila
kesadaran hukum sangat rendah, maka derajat kepatuhan terhadap hukum juga tidak tinggi.
Menurut RM. Sudikno Mertokusumo, kesadaran hukum menunjuk pada kategori hidup kejiwaan pada individu, sekaligus juga menunjuk pada kesamaan
pandangan dalam lingkungan masyarakat tertentu tentang apa hukum itu, tentang apa yang seyogyanya dilakukan atau perbuat dalam menegakkan hukum atau apa
yang seyogyanya tidak dilakukan untuk terhindar dari perbuatan melawan hukum.
13
12
Ramdlan Naning, Menggairahkan Kesadaran Hukum Masyarakat dan Displin Penegak Hukum Dalam Lalu Lintas, Penerbit PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1993, h.19
13
http:andinuzul.wordpress.com20090225kesadaran-hukum-landasan-mmperbaiki- sistem-hukum, dikunjungi pada tanggal 17 Juli 2014 pukul 20.00
IV. PENGERTIAN KENDARAAN BERMOTOR