3 Enginering lalu lintas Police Traffic Enginering Registrasi dan
identifikasi pengemudi serta kendaraan bermotor.
8
Keteknikan Lantas meliputi :
- Penelitian terhadap penyebab kecelakaan, kemacetan, dan
pelanggaran lalu lintas yang menyangkut kondisi pengemudi, kendaraan dan jalan.
- Pengawasan dan Penerangan terhadap pemasangan rambu-rambu
lalu lintas, alat-alat pengatur lalu lintas, marka jalan dan penentuan tempat parkir.
Registrasi, meliputi pemeriksaan pengetahuan dan kemampuan calon pengemudi kendaraan bermotor, penyelanggaraan perizinan mengemudi
kendaraan bermotor, penyelenggaraan registrasi kendaraan bermotor dan pengumpulan pengelolaan data lalu lintas.
e. Pengertian Diskresi Kepolisian
Diskresi merupakan kewenangan polisi untuk mengambil keputusan atau memilih berbagai tindakan dalam menyelesaikan masalah pelanggaran hukum
atau perkara pidana yang ditanganinya. Diskresi dalam Black Law Dictionary berasal dari bahasa Belanda “Discretionair” yang berarti kebijaksanaan dalam
halnya memutuskan sesuatu tindakan berdasarkan ketentuan-ketentuan peraturan,
8
Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia Akademi Kepolisian, Fungsi Teknis Lalu Lintas, Penerbit Kompetensi Utama, Semarang, 2009, h. 14.
undang-undang atau hukum yang berlaku tetapi atas dasar kebijaksanaan, pertimbangan atau keadilan.
Dalam Pasal 18 ayat 1 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia menyebutkan “untuk kepentingan umum
pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dapat bertindak menurut penilaiannya sendiri.” Pasal ini
merupakan aturan mengenai tindakan lain yang dapat dilakukan oleh anggota kepolisian tetapi bertindak harus mempertimbangkan manfaat serta resiko dari
tindakannya dan betul-betul untuk kepentingan umum. Pengertian tindakan diskresi kepolisian dapat dibedakan menjadi dua yaitu tindakan diskresi yang
dilakukan oleh petugas kepolisian secara individu dalam mengambil keputusan dan tindakan diskresi yang berdasar petunjuk atau keputusan atasan atau
pimpinannya.
9
Polisi diberi kewenangan dalam rangka penegakkan hukum yang mempunyai fungsi menegakkan hukum di bidang yudisial, tugas preventif
maupun represif. Dalam Pasal 18 ayat 1 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Rep
ublik Indonesia menyebutkan “untuk kepentingan umum pejabat Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam melaksanakan tugas
dan wewenangnya dapat bertindak menurut penilaiannya sendiri.”
9
http:hukum onlinesiboro.blogspot.com201109diskresi-kepolisian-dalam perspektif.html dikunjungi pada tanggal 16 Juli 2014 pukul 12.04 WIB
II. PENGERTIAN LALU LINTAS DAN PELANGGARAN