Faktor hukumnya sendiri,misalnya undang-undang Faktor penegakan hukum yakni pihak-pihak yang membentuk maupun
menerapkan hukum Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum
Faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku atau diterapkan
Faktor kebudayaan, yakni hasil karya, cipta dan rasanya yang didasarkan pada karsa manusia didalam pergaulan hidup.
19
Kelima faktor tersebut diatas saling berkaitan dengan eratnya, oleh karena merupakan esensi dari penegakan hukum, juga merupakan tolak ukur daripada
efektifitas penegakan hukum.
VII. PENGERTIAN ANAK
Dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak, Pasal 1 ayat 1 merumuskan bahwa “ anak adalah orang yang dalam perkara anak
nakal telah mencapai usia umur 8 delapan tahun tetapi belum mencapai umur 18 delapan belas tahun dan belum pernah kawin.
20
Dalam rumusan tersebut, Wagiati Soetodjo menyatakan bahwa pembentuk Undang-Undang telah
mempunyai ketegasan tentang usia berapa seseorang diartikan sebagai anak dibawah umur, sehingga berhak mendapat keringanan hukuman demi menerapkan
19
Soerjono Soekanto I, op.cit., h. 8
20
Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak
perlakuan khusus bagi kepentingan psikologi anak.
21
Dalam hukum positif Indonesia anak diartikan sebagai orang yang belum dewasa, orang yang dibawah
umurkeadaan dibawah umur atau biasa disebut sebagai anak yang berada dibawah pengawasan wali. Kemudian jika dilihat dari peraturan perundang-
undangan yang ada maka terlihat perbedaan misalnya
22
: 1
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum pernah
kawin.
23
2 Pasal 1 Convention On The Rights of The Child, anak diartikan sebagai
setiap orang dibawah usia 18 tahun. Kecuali berdasarkan hukum yang berlaku terhadap anak adalah mereka yang belum dewasa yang menjadi
dewasa karena peraturan tertentu mental, fisik masih belum dewasa. 3
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia menjabarkan pengertian tentang anak ialah setiap manusia yang berusia
dibawah 18 delapan belas tahun dan belum menikah termaksud anak yang masih dalam kandungan.
4 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 1 Ayat 1 Tentang
Perlindungan Anak, anak adalah seorang yang belum berusia 18 delapan belas tahun termaksud anak yang masih didalam kandungan.
5 Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan
Anak, pengertian anak adalah orang yang dalam perkara anak nakal telah
21
Wagiati Soetodj, Hukum Pidana Anak, Penerbit Refika Aditama, Bandung, 2006, h.47
22
Thesis Novie Amalia Nugraheni “sistem Pemidanaan Edukatif Terhadap Anak Sebegai Pelaku Tindak Pidana
”, FH UNDIP h. 27
23
Abdussalam, Hukum Perlindungan Anak, Penerbit Restu Agung, Jakarta, 2007, h.5
mencapai umur 8 delapan tahun tetapi belum mencapai umumr 18 delapan belas tahun dan belum pernah kawin.
6 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata BW, Pasal 330 Ayat 1 memuat
batas antara belum dewasa MINDERJARIGHEID dengan telah dewasa MEERDERJARIGHEID yaitu 21 tahun, kecuali anak tersebut telah
kawin sebelum umur 21 tahun dan pendewasaan venia aetetis, Pasal 419 KUHPER Pasal ini senadah dengan Pasal 1 Angka 2 Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1979 Tentang Kesejahteraan Anak. 7
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP tidak merumuskan secara eksplisit tentang pengertian anak, tetapi dapat dijumpai antara lain pada
Pasal 45 “dalam hal penentuan pidana terhadap orang yang belum dewasa karena melakukan suatu perbuatan sebe
lum umur enam belas tahun........”. 8
Jika dilihat dari dalam lapangan hukum tatanegara, hak memilih dalam pemilu misalnya seseorang dianggap telah mampu bertanggungjawab atas
perbuatan hukum yang dilakukannya kalau ia sudah mencapai usia 17 tujuh belas tahun.
VIII. ATURAN HUKUM MENGENAI PELANGGARAN LALU LINTAS