VI. PENEGAKAN HUKUM
Menurut Immanuel Kant, hukum adalah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan
kehendak bebas dari orang lain, menuruti peraturan hukum tentang kemerdekaan.
14
Hukum berfungsi sebagai perlindungan kepentingan manusia. Agar kepentingan manusia terlindungi, hukum harus dilaksanakan. Pelaksanaan
hukum dapat berlangsung secara normal, damai, tetapi juga dapat terjadi juga karena pelanggaran hukum. Dalam hal ini, hukum yang dilanggar itu harus
ditegakkan. Melalui penegakan hukum inilah menjadikan kenyataan, dalam menegakkan hukum ada 3 unsur yang harus diperhatikan, yakni : kepastian
hukumrechtssicherheit, kemanfaatan
zweckmassigkeit dan
keadilan gerechtigkeit.
15
Soerjono menyatakan bahwa Penegakan Hukum adalah adalah mencakup proses tahap penyelidikan, penyidikan, penuntutan, pemeriksaan di sidang
pengadilan negeri, upaya hukum dan eksekusi.
16
Selain itu penegakan hukum juga mengandung arti keseluruhan kegiatan dari para pelaksana penegak hukum kearah
tegaknya hukum, keadilan dan perlindungan terhadap harkat dan martabat manusia, ketertiban dan ketenteraman dan kepastian hukum sesuai dengan
Undang-Undang Dasar 1945. Penegakan hukum yang dikaitkan dengan
14
C.S.T.Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonessia, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta, h.34
15
Sudikno Mertokusumo, Bab-Bab Tentang Penemuan Hukum, Penerbit PT Citra Aditya Bhakti, Yogyakarta, h.123
16
Ibid, h.36
perlindungan masyarakat terhadap kejahatan tentunya berkaitan dengan masalah penegakan hukum pidana. Tujuan ditetapkannya hukum pidana adalah sebagai
salah satu sarana politik kriminal yaitu untu k “perlindungan masyarakat” yang
sering pula dikenal dengan istilah “sosial defence”.
17
Penegakan hukum tidak hanya mencakup law enforcement tetapi juga peach maintenance.
Menurut Friedman dalam sistem hukum terdiri dari 3 aspek penting, yakni:
18
1 Legal Structure struktur hukum, dapat diartikan sebagai institusi
yang menjalankan penegakan hukum dengan segala proses yang berlangsung didalamnya. Institusi ini dalam sistem yang terdiri
atas kepolisian,
kejaksaan, pengadilan
dan lembaga
pemasyarakatan yang menjamin berjalannya proses peradilan pidana.
2 Legal Substance substansi hukum, adalah aturan, norma, dan
pola perilaku nyata manusia yang berada di dalam sistem tersebut. Substansi hukum tidak hanya terpusat pada hukum yang tertulis
saja law in the book, tetapi juga mencakup hukum yang hidup di masyarakat the living law.
3 Legal Culture budaya hukum, sebagai sikap masyarakat terhadap
hukum dan sistem hukum itu sendiri. Sikap masyarakat ini mencakup kepercayaan, nilai-nilai dan ide-ide, serta harapan
mereka tentang hukum dan sistem hukum. Hal ini karena pada hakikatnya penegakan hukum merupakan proses penyesuaian
antara nilai-nilai, kaidah-kaidah dan pola prilaku nyata, yang bertujuan untuk mencapai kedamaian. Oleh karena itu tugas utama
penegakan hukum adalah mencapai keadilan.
Soerjono Soekanto membuat perincian faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum sebagai berikut :
17
Arief Barda Nawawi, Beberap Aspek Kebijakan Penegakan dan Pengembangan Hukum Pidana, Penerbit PT.Citra Aditya Bakti, Bandung, 1998, h.11
18
Mahmud Mulyadi, Politik Hukum Pidana , Bahan Kuliah di Fakultas Hukum USU, h.5
Faktor hukumnya sendiri,misalnya undang-undang Faktor penegakan hukum yakni pihak-pihak yang membentuk maupun
menerapkan hukum Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum
Faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku atau diterapkan
Faktor kebudayaan, yakni hasil karya, cipta dan rasanya yang didasarkan pada karsa manusia didalam pergaulan hidup.
19
Kelima faktor tersebut diatas saling berkaitan dengan eratnya, oleh karena merupakan esensi dari penegakan hukum, juga merupakan tolak ukur daripada
efektifitas penegakan hukum.
VII. PENGERTIAN ANAK