Selain peraturan diatas ada juga kewajiban bagi pengguna kendaraan bermotor yaitu diwajibkan untuk memiliki Surat Izin Mengemudi SIM, yaitu
surat yang menandahkan bahwa pengendara telah mendapatkan izin untuk mengemudi suatu kendaraan tertentu, seperti yang telah diatur didalam Pasal 77
ayat 1 “setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor yang
dikemudikan”.
26
Pengemudi Kendaraan Bermotor juga wajib memiliki Surat Tanda Kendaraan Bermotor STNK yang ditetapkan oleh Kepolisian Negara
Republik Indonesia seperti yang diatur dalam Pasal 106 ayat 5 yaitu pada saat diadakan pemeriksaan Kendaraan Bermotor di Jalan setiap orang yang
mengemudikan Kendaraan Bermotor wajib menunjukkan : Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor atau Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor, Surat Izin
Mengemudi, Bukti lulus uji berkala; danatau Tanda bukti lain yang sah.
IX. PENGATURAN SANKSI PIDANA DALAM UNDANG-UNDANG
NOMOR 22 TAHUN 2009
Bagian terpenting dari suatu sistem pemidanaan adalah menetapkan sanksi, keberadannya akan memeberikan arah dan pertimbangan mengenai apa
yang seharusnya dijadikan sanksi dalam suatu tindak pidana untuk menegakkan berlakunya norma.
27
Dalam suatu perundang-undangan adanya pengaturan tentang sanksi atau hukuman pidana menjadi hal yang sangat penting karena
26
Pasal 77 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
27
Ibid., h. 82
didalam hukuman pidana kita dapat mengetahui perbuatan-perbuatan mana yang tidak boleh dilakukan, dilarang, dan harus dilakukan dengan disertai ancaman atau
sanksi yang berupa pidana tertentu bagi barang siapa yang melanggar ketentuan tersebut.
28
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menerapkan hukuman pokok berupa penjara, hukuman kurungan
dan hukuman denda, dan pelaku pelanggaran lalu lintas dapat dijatuhi pidana tambahan berupa pencabutan Surat Izin Mengemudi atau ganti kerugian yang
diakibatkan oleh tindak pidana maupun pelanggaran lalu lintas. Sanksi pidana yang dikenakan kepada pelaku pelanggaran lalu lintas khususnya bagi pengendara
kendaraan bermotor di bawah umur yang tidak memiliki SIM, diatur didalam pasal 281 yaitu
29
: “Pelanggaran dalam pasal ini yaitu pengendara kendaraan
bermotor roda dua atau lebih yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi atau sering disebut SIM sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 77 ayat 1 dapat
dipidana dengan pidana kurungan paling lama 4 empat bulan atau denda paling banyak Rp. 1.000.000,- satu juta rupiah.
”
28
Djoki Prakoso, Pembaharuan Hukum Pidana di Indonesia, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 1987, h. 19
29
Jhosepinegita Elisabeth Sinaga, Kajian Hukum Mengenai Pelanggaran Lalu Lintas Yang Dilakukan Oleh Anak Sekolah Studi Kasus Di Satlantas Polresta Medan , Skripsi,
Universitas Sumatera Utara, Juni 2012, h.13-27
B. HASIL PENELITIAN
I. Data Penggunaan Kendaraan Bermotor Oleh Anak Dibawah Umur
Yang Tidak Memiliki SIM
Hasil penelitian yang penulis dapatkan dari penelitian dan wawancara di Satuan Lalu Lintas Kota Salatiga adalah 454 empat ratus lima puluh empat
pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh anak di bawah umur dengan bentuk pelanggaran yaitu tidak memiliki Surat Izin Mengemudi SIM. Berikut penulis
paparkan dalam sebuah tabel ;
Tabel 2.0
JUMLAH PENGEMUDI ANAK DI BAWAH UMUR YANG DITILANG OLEH POLISI SATUAN LALU LINTAS KOTA SALATIGA TAHUN 2013.
NO BULAN
USIA 0-15TAHUN JENIS PELANGGARAN
SIM STNK
1. JANUARI
42 42
- 2.
FEBRUARI 57
57 -
3. MARET
32 32
- 4.
APRIL 53
53 -
5. MEI
46 46
- 6.
JUNI 21
21 -
7. JULI
39 39
- 8.
AGUSTUS 12
12 -
SEPTEMBER 26
26 -
10. OKTOBER
48 48
- 11.
NOVEMBER 36
36 -
12. DESEMBER
42 42
- JUMLAH
454 454
- Sumber : Kepolisian Satuan Lalu Lintas Kota Salatiga