Verifikasi Perpajakan. Tinjauan Yuridis Terhadap Kewajiban Verifikasi Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB) Atas Peralihan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Di Kota Pekanbaru

81 Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Apabila Wajib Pajak ingin memperoleh pengembalian atas kelebihan pembayaran pajak atau retribusi, maka Wajib Pajak harus mengajukan permohonan keberatan dan apabila terbukti barulah kelebihan tersebut akan dikembalikan kepada Wajib Pajak ditambah dengan imbalan bunga. C. Sanksi Perpajakan Terhadap NPOP Hasil Verifikasi Yang Tidak Sesuai Dengan Keadaan Yang Sebenarnya di Kota Pekanbaru.

1. Verifikasi Perpajakan.

Istilah verifikasi merupakan istilah baru dalam perpajakan di Indonesia yang mulai dikenal sejak tahun 2012. Verifikasi adalah serangkaian kegiatan pengujian pemenuhan kewajiban subjektif dan objektif atau penghitungan dan pembayaran pajak, berdasarkan permohonan Wajib Pajak atau berdasarkan data dan informasi perpajakan yang dimiliki atau diperoleh Direktur Jenderal Pajak, dalam rangka menerbitkan surat ketetapan pajak, menerbitkanmenghapus Nomor Pokok Wajib Pajak danatau mengukuhkanmencabut pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. 128 Petugas verifikasi melakukan pemeriksaan untuk menguji dokumen berdasarkan keterangan lain sebagaimana dimaksud di Pasal 13 1 Undang- Undang KUP. Yang dimaksud keterangan lain, yaitu: a. hasil klarifikasikonfirmasi faktur pajak; b. bukti pemotongan Pajak Penghasilan; 128 Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2011 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan. Universitas Sumatera Utara 82 c. data perpajakan terkait dengan Wajib Pajak yang tidak menyampaikan SPT dalam jangka waktu tertentu dan setelah ditegur secara tertulis SPT tidak disampaikan; atau d. bukti transaksi atau data perpajakan yang dapat digunakan untuk menghitung kewajiban perpajakan Wajib Pajak. 129 Selain keempat data diatas, maka bukan data konkret dan tidak dapat dilakukan verifikasi. Apabila ada indikasi ketidakpatuhan Wajib Pajak tetapi tidak ada salah satu dari empat data konkret diatas, maka prosedurnya adalah himbauan dan pemeriksaan. Verifikasi dalam rangka menerbitkan surat ketetapan pajak menerbitkan SKPKB, SKPKBT, atau SKPLB. Pasal 13 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146PMK.032012 mengatur data konkret apa saja yang dapat dijadikan surat ketetapan pajak. Verifikasi dalam rangka menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dilakukan dalam hal terdapat: a. Keterangan lain; atau b. Putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap terhadap Wajib Pajak yang dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan atau tindak pidana lainnya yang dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara yang di dalamnya memuat data konkret yang dapat dipergunakan untuk menghitung besarnya pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar. 129 Pasal 14 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2011 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Universitas Sumatera Utara 83 Verifikasi dalam rangka menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan dilakukan dalam hal terdapat: a. Keterangan tertulis dari Wajib Pajak atas kehendak sendiri; b. Data baru berupa hasil klarifikasikonfirmasi Faktur Pajak yang mengakibatkan penambahan jumlah pajak yang terutang; atau c. Putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap terhadap Wajib Pajak yang dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan atau tindak pidana lainnya yang dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara yang memuat data baru berupa Faktur Pajak yang dapat dipergunakan untuk menghitung besarnya pajak yang terutang yang tidak atau kurang dibayar. Verifikasi dalam rangka menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar dilakukan dalam hal terdapat permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 2 Undang-Undang KUP. Pasal 13 ayat 1 Undang-undang KUP mengatur bahwa SKPKB bisa diterbitkan berdasarkan pemeriksaan atau keterangan lain. Mekanisme penerbitan SKPKB berdasarkan keterangan lain ini belum pernah diatur selama ini akan tetapi Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan mengatur hal ini. Dalam jangka waktu 5 lima tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak, Direktur Jenderal Universitas Sumatera Utara 84 Pajak dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB dalam hal terdapat pajak yang tidak atau kurang dibayar berdasarkan hasil Verifikasi terhadap keterangan lain. 130 Pengertian keterangan lain adalah data konkret yang diperoleh atau dimiliki oleh Direktur Jenderal Pajak yang berupa : 1. hasil klarifikasikonfirmasi faktur pajak; 2. bukti pemotongan Pajak Penghasilan; 3. data perpajakan terkait dengan Wajib Pajak yang tidak menyampaikan SPT dalam jangka waktu semestinya dan setelah ditegur secara tertulis SPT tidak disampaikan pada waktunya sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran, atau; 4. bukti transaksi atau data perpajakan yang dapat digunakan untuk menghitung kewajiban perpajakan Wajib Pajak. 131 Verifikasi digunakan oleh Direktur Jenderal Pajak untuk menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB terhadap Putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap terhadap Wajib Pajak yang dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan atau tindak pidana lainnya yang dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara. 132 Direktur Jenderal Pajak juga dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT berdasarkan hasil Verifikasi atas data baru berupa Putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap terhadap Wajib Pajak yang dipidana kerena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan 130 Pasal 14 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan 131 Pasal 14 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan 132 Pasal 14 ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Universitas Sumatera Utara 85 atau tindak pidana lainnya yang dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara. SKPKBT berdasarkan hasil Verifikasi terhadap Putusan Pengadilan diterbitkan dalam jangka waktu 5 lima tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak. Jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar dalam SKPKBT ditambah sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100 dari jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar tersebut. SKPKBT berdasarkan hasil Verifikasi terhadap Putusan Pengadilan di atas tetap dapat diterbitkan setelah jangka waktu 5 lima tahun terlampaui sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak. Atas kasus seperti ini diberikan sanksi tambahan berupa bunga sebesar 48 dari jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar tersebut. Selain itu, SKPKBT juga dapat diterbitkan berdasarkan : 1. hasil Verifikasi atas data baru berupa hasil klarifikasikonfirmasi faktur pajak yang mengakibatkan penambahan jumlah pajak yang terutang; atau 2. hasil Verifikasi atas keterangan tertulis dari Wajib Pajak atas kehendak sendiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat 3 UU KUP. Jumlah pajak yang kurang dibayar dalam SKPKBT hasil Verifikasi atas keterangan tertulis dari Wajib Pajak atas kehendak sendiri harus sesuai dengan jumlah kekurangan bayar berdasarkan keterangan tertulis dari Wajib Universitas Sumatera Utara 86 Pajak. Dengan demikian, ada kepastian bagi Wajib Pajak yang memberikan keterangan tertulis dari Wajib Pajak atas kemauan sendiri. Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar SKPLB melalui Verifikasi dalam hal terdapat permohonan kelebihan pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat 2 Undang-Undang KUP. 133 SKPLB tersebut masih dapat diterbitkan lagi apabila terdapat data baru, termasuk data yang semula belum terungkap apabila ternyata pajak yang lebih dibayar jumlahnya lebih besar daripada kelebihan pembayaran pajak yang telah ditetapkan. Penerbitan surat ketetapan pajak berdasarkan hasil Verifikasi harus dilakukan melalui Pembahasan Akhir Hasil Verifikasi, kecuali penerbitan: 1. SKPKBT berdasarkan hasil Verifikasi atas keterangan tertulis dari Wajib Pajak atas kehendak sendiri; dan 2. SKPLB berdasarkan hasil Verifikasi terhadap permohonan pengembalian pajak yang seharusnya tidak terutang. Definisi dari Pembahasan Akhir Hasil Verifikasi adalah pembahasan antara Wajib Pajak dan petugas Verifikasi atas hasil Verifikasi yang dituangkan dalam Berita Acara Pembahasan Akhir Hasil Verifikasi yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, dan berisi koreksi baik yang disetujui maupun yang tidak disetujui. 134 133 Pasal 18 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan 134 Pasal 1 ayat 5 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Universitas Sumatera Utara 87 Hasil Verifikasi dituangkan dalam laporan hasil Verifikasi. Berdasarkan laporan hasil Verifikasi dibuat nota penghitungan. Berdasarkan nota penghitungan harus ditindaklanjuti dengan penerbitan surat ketetapan pajak.

2. Verifikasi BPHTB berdasarkan Peraturan Walikota Pekanbaru Nomor 10