82
Pokok Bahasan : Kenakalan Remaja
Kelas Semester : V Genap
Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke : 2
Kegiatan Aktifitas Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan Persiapan
1. Guru membuka pelajaran dengan
salam 2.
Guru melakukan apersepsi 3.
Guru menyiapkan tugas yang akan diberikan kepada siswa
4. Guru memberikan deskripsi tugas
yang dikerjakan siswa 5 menit
2. Kegiatan Inti 1. Guru membagi siswa dalam
kelompok 2. Siswa bekerja sesuai dengan tugas
yang diberikan guru 3. Guru menjelaskan tata cara
kerjasama 4. Guru menjelaskan tata cara diskusi
5. Guru mengamati jalannya diskusi
secara seksama untuk mengetahui tingkat partisipasi siswa
60 menit
3. Penutup 1.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
2. Guru mengevaluasi jalannya diskusi
yang dilaksanakan siswa 3.
Guru menjelaskan permasalahan yang tidak terselesaikan
4. Guru menutup pelajaran dengan
doa dan diakhiri salam 5 menit
b. Pelaksanaan Tindakan Pada Siklus I
Siklus I dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan, pada pertemuan pertama dengan
alokasi waktu 2 kali 35 menit 2 jam pelajaran atau selama 70 menit. Pertemuan I dilaksanakan
pada hari Kamis tanggal 12 Maret 2010, dan pertemuan II dilaksanakan pada hari Selasa, 17
83
maret 2010. dalam setiap pertemuan kegiatan pembelajaran berorientasi pada motivasi peran aktif
siswa. Pelaksanaan tindakan pada siklus I merupakan penerapan rancangan tindakan yang
telah ditetapkan sebelumnya dengan menggunakan metode penanaman nilai. Pembelajaran tindakan I
pada pertemuan pertama dan kedua dilaksanakan pada kompetensi dasar, kemampuan mengenal
permasalahan sosial di masyarakat. Selama pelaksanaan tindakan berlang-
sung guru bersama peneliti mengamati serta men- catat kejadian yang terjadi selama pembelajaran
sesuai dengan hal – hal yang termuat dalam lembar obeservasi.
1 Pelaksanaan Siklus Pertama Pertemuan I
Pada pertemuan pertama, pelaksanaan pembelajaran dengan aspek moralitas siswa
dalam pembelajaran IPS menitikberatkan pada aspek penanaman nilai. Sesuai dengan
rancangan tindakan guru memulai pelajaran dengan berdoa tetapi guru belum mengawali
dengan mengucap salam. Selanjtunya, utnuk menarik perhatian siswa guru melakukan
apersepsi yang berhubungan dengan materi kenakalan remaja. Dalam hal ini siswa diminta
untuk memecahkan permasalahan yang beru- pa dilema moral dengan mengikuti langkah –
langkah :
84
a Siswa memahami masalah yang akan
dipecahkan b
Siswa menunjukkan data fakta yang dijadikan sumber terhadap pemecahan
masalah c
Siswa menunjukkan pertimbangan positif dan negatif dalam pemecahan masalah
d Siswa mengambil kesimpulan berdasar-
kan diskusi kelompok e
Siswa mneyebutkan pemecahan yang diambil oleh kelompok
f Siswa memberikan penjelasan lain jika
diperlukan Masalah yang dipecahkan siswa dalam
siklus I berupa dilema moral yang terjadi di masyarakat. Materi pada pertemuan I siklus I
difokuskan pada materi pokok yaitu masalah sosial. Untuk menunjukkan perilaku positif
terhadap upaya peningkatan dan kesadaran dalam menanamkan sikap dan perilaku yang
baik, guru memulai pelajaran dengan melakukan apersepsi sebagai upaya menarik
minat siswa dalam mengikuti pelajaran dnegan cara memberikan pertanyaan – pertanyaan
singkat yang pernah dibicarakan pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya guru
meminta siswa untuk menempatkan diri sesuai dengan pembagian kelompok yang ada
kemudian mendiskusikan materi pelajaran.
85
Pada kegiatan inti, guru menyampaikan indikator pembelajaran dengan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami siswa. Siswa memperhatikan dan menyimak penjelasan
guru dengan seksama. Kemudian siswa di- minta untuk membentuk kelompok. Jumlah
kelompok yang dibentuk ada lima kelompok dengan masing – masing kelompok berang-
gotakan delapan orang. Setelah siswa mem- bentuk kelompok, selanjutnya guru mem-
bagikan tugas kepada kelompok untuk didis- kusikan dengan tugas yang berbeda antara
kelompok satu dengan lainnya. Selama siswa menyelesaikan tugas
kelompok, guru mengamati dan membimbing kerjasama secara bergiliran. Pada bagian
penutup guru mengkoordinir pengumpulan hasil diskusi siswa dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya terhadap hal yang belum dimengerti dan
memberikan penjelasan sejelas – jelasnya kepada murid. Setelah memeriksa tugas siswa
dan tidak ada lagi pertanyaan yang di- ajukannya, guru kemudian menutup materi
pelajaran dengan berdoa dan diakhiri dengan salam.
Tabel 4. 7 Aspek Penanaman Nilai Moralitas dalam
Pembelajaran IPS Siklus Pertama Tindakan I
86
No Kategori Penilaian Ketuntasan
Kelas Skor
Kelas Rata -
rata Jml
Siswa
1 Aspek moral siswa
dalam aktivitas individu
347 17,35 18 50
2 Aspek moral siswa
dalam aktivitas kelompok
344 17,2 15 35
3 Aspek moral siswa
dalam aktivitas kelas 342 17,1 14 30
Berdasarkan data observasi siklus pertama tindakan I didapatkan bahwa masih
rendahnya tingkat ketuntasan belajar siswa dalam memahami konsep nilai moralitas,
kondisi ini dapat dilihat dari skor yang dicapai siswa berdasarkan lembar observasi yang
dilakukan. Pada aspek moral siswa dalam aktivitas individu diperoleh bahwa dari 35
jumlah siswa kelas V hanya 18 siswa atau 50 yang telah menerapkan aspek ini, sedangkan
rata – rata pencapaian kelas sebesar 17,35 dari 347 skor yang diperoleh siswa. Untuk
kategori kedua, yaitu pada aspek moral siswa dalam aktivitas kelompok, didapatkan bahwa
skor yang diperoleh seluruh siswa sebesar 344 dengan rata – rata pencapaian sebesar 17,2,
dan hanya 15 siswa atau 35 yang telah menerapkan konsep ini secara baik.
87
Sedangkan untuk aspek moral siswa dalam aktivitas kelas, didapatkan skor pencapaian
kelas sebesar 342 dengan rata – rata kelas sebesar 17,1 dari data tersebut didapatkan
bahwa tingkat ketuntasan kelas dalam menerapkan konsep ini secara baik berjumlah
14 siswa atau baru mencapai taraf 30. 2
Pelaksanaan Tindakan Siklus Pertama Pertemuan ke 2
Pertemuan ke dua ini merupakan kelan- jutan dari pertemuan pertama dengan materi
pokok “masalah sosial”. Seperti pada per- temuan pertama, guru memulai pelajaran
dengan melakukan apersepsi yaitu menga- jukan beberapa pertanyaan singkat untuk
dijawab siswa, hal ini dilakukan untuk memfokuskan perhatian siswa. Pertanyaan
tersebut menyangkut materi yang sudah diajarkan.
Sebelum dilaksanakan kegiatan inti guru menyampaikan tata cara siswa dalam melaku-
kan diskusi supaya lebih terarah. Di samping itu guru juga memotivasi siswa agar berperan
aktif dalam setiap kegiatan dengan mengajukan pertanyaan kepada kelompok lain
yang sedang mempresentasikan tugas kelompok atau menjawab pertanyaan yang
diajukan dari siswa yang lain. Selanjutnya
88
siswa bergabung dalam kelompok sesuai dengan pembagian kelompoknya untuk mela-
kukan diskusi dengan aturan main yang sudah dijelaskan oleh guru. Guru mengamati
secara seksama aktivitas siswa selama berlangsungnya diskusi dan mencatat hal –
hal yang berlum terjawab. Pada bagian penutup, guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang belum jelas. Kemudian menanggapi
setiap pertanyaan yang diajukan oleh siswa dan memberikan penjelasan atas persoalan
yang tidak terselesaikan pada waktu diskusi. Setelah tanya jawab selesai, guru memotivasi
siswa agar kerjasama kelompok terus ditingkatkan dan kepada anggota yang masih
pasif untuk giat berperan dalam pertemuan berikutnya. Selanjutnya guru menutup
pelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam.
Tabel 4. 8 Aspek Penanaman Nilai Moralitas dalam
Pembelajaran IPS Siklus Pertama Pertemuan 2
No Kategori Penilaian Ketuntasan
Kelas Skor
Kelas Rata -
rata Jml
Siswa
89
1 Aspek moral siswa
dalam aktivitas individu 356 17,8 21 60
2 Aspek moral siswa
dalam aktivitas kelompok
351 17,55 15 45
3 Aspek moral siswa
dalam aktivitas kelas 343 17,15 14 40
Berdasarkan data observasi siklus pertama tindakan II juga didapatkan bahwa
masih rendahnya tingkat ketuntasan belajar siswa dalam memahami konsep nilai
moralitas, walaupun secara argumentatif telah mengalami peningkatan dibanding pada
tindakan I, kondisi ini dapat dilihat dari skor yang diacapai siswa berdasarkan lembar
observasi yang dilakukan. Pada aspek moral siswa dalam aktivitas individu diperoleh bahwa
dari 35 jumlah siswa kelas V hanya 21 siswa atau 60 yang telah menerapkan aspek ini,
sedangkan rata – rata pencapaian kelas sebesar 17,8 dari 356 skor yang diperoleh
siswa. Untuk kategori kedua, yaitu pada aspek moral siswa dalam aktivitas kelompok.,
didapatkan bahwa skor yang diperoleh seluruh siswa sebesar 351 dengan rata – rata
pencapaian sebesar 17,55 dan hanya 15 siswa atau 45 yang telah menerapkan konsep ini
secara baik. Sedangkan untuk aspek moral siswa dalam aktivitas kelas didapatkan skor
90
pencapaian kelas sebesar 343 dengan rata – rata kelas sebesar 17,15 dari data tersebut
didapatkan bahwa tingkat ketuntasan kelas dalam menerapkan konsep ini secara baik
berjumlah 14 siswa atau baru mencapai taraf 40.
c. Hasil Tindakan Siklus I