Kegiatan Penelitian Tindakan Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Nilai Moralitas Siswa Melalui Pembelajaran IPS di SD Negeri Sidomukti 3 Kecamatan Bandungan T2 942008142 BAB IV

67 ketuntasan mapun belum tuntas belajar, disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4. 2 Prosentase Ketuntasan Sebelum Tindakan No Nilai Sebelum Tindakan Keterangan Jumlah Siswa Prosentase 1 65 30 85.71 Belum tuntas 2 ≥ 65 5 14.29 Tuntas Jumlah 12 100 Rata-rata 57.08 Nilai tertinggi 85 Nilai terendah 40 Prosentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas kelas V SDN Sidomukti 03 Kecamatan Bandungan Semarang sebelum dilakukan tindakan, diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal KKM = 65 sebanyak 30 siswa atau 85.71 dari total keseluruhan siswa; sedangkan siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 5 siswa atau 14.29 dari total seluruh siswa.

b. Kegiatan Penelitian Tindakan

Langkah penelitian tindakan keals ini dilakukan melalui serangkaian kegiatan yang terdiri dari 68 mengidentifikasi masalah, merumuskan permasa- lahan, analisis awal, menetapkan penyebab perma- salahan, mengupayakan pemecahan masalah, pe- laksanaan tindakan, pembahasan hasil penelitian, melakukan refleksi. Adapun jadwal kegiatan pene- litian ini, sebagai berikut : Tabel 4. 3 Jadwal Kegiatan Penelitian No SiklusTindakan Tanggal Jam Materi 1. Pra Tindakan 23 Februari 2010 Ke 1 - 2 Berbicaramemahami informasi pesan 2. Siklus I 4.2 Tindakan ke-1 4.3 Tindakan k-2 Refleksi 12 Maret 2010 17 Maret 2010 Ke 4 Ke 4-5 Informasi pesan Komunikasi pesan 3. Siklus II a. Tindakan ke-1 b. Tindakan k-2 Refleksi 24 Maret 2010 3 April 2010 Ke 1-2 Ke 4-5 Informasi pesan Komunikasi pesan 4. Siklus III a. Tindakan ke-1 b. Tindakan k-2 Refleksi 10 April 2010 19 April 2010 Ke 1-2 Ke 4-5 Informasi pesan Komunikasi pesan 1 Dialog Awal tentang Nilai – nilai dalam IPS Sebelum proses penelitian ini dilaksanakan, peneliti melakukan konsultasi kepada kepala sekolah SD Negeri Sidomukti 03 Kecamatan Bandungan Semarang untuk menjelaskan maksud dan tujuan penelitian tindakan kelas pada lembaga ini. Peneliti bersama kolaborator kemudian melakukan observasi kelas awal untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi dan akan dipecahkan dalam penelitian ini. 69 Observasi awal dilaksanakan pada tanggal 23 Februari 2010. Peneliti bersama kolaborator yaitu guru IPS kelas V Yenti Erlinda,A.Ma dan dibantu guru IPS kelas V, selanjutnya mengadakan dialog untuk mengetahui keadaan yang dihadapi guru dan siswa dalam pembelajaran IPS. Guru diberi kesempatan untuk mengungkapkan secara terbuka permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran IPS di kelas dan pengalaman yang dirasakan langsung di lapangan. Dari hasil dialog antara peneliti dan guru IPS dapat diketahui permasalahan yang ada dalam pembelajaran selama ini yang dibedakan menajdi dua yaitu permasalahan yang berasal dari guru dan siswa. Permasalahan yang berasal dari guru antara lain : a Guru belum mempunyai perangkat pembelajaran yang sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran KTSP b Guru seringkali kurang percaya diri dalam mengajar c Nilai – nilai yang diajarkan dalam kelas secara teori banyak yang tidak relevan dengan kenyataan kehidupan di masyarakat. d Dominasi guru masih tinggi dalam proses belajar mengajar e Metode pembelajaran cenderung bersifat klasikal sehingga tidak menarik bagi siswa 70 f Materi yang diajarkan cenderung bersifat teksbook bukan kontekstual g Materi yang diajarkan cenderung bersifat hafalan aspek kognitif bukan afektif Permasalahan yang berasal dari siswa antara lain : a Motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran IPS rendah b Siswa bersifat pasif dalam proses pembelajaran sehingga enggan bertanya atau berpendapat c Sulitnya siswa mencari buku pegangan yang secara khusus membahas keterkaitan antara pendidikan sosial dengan pendidikan budi pekerti d Siswa takut kepada guru sehingga terasa ada jarak antara siswa dengan guru 2. Penentuan Permasalahan Nilai – nilai Moral Dalam Pembelajaran IPS Dari dialog antara peneliti dengan guru IPS baik kelas V ternyata ditemukan banyak kendala yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran termasuk di dalamnya sikap dan moralitas siswa sehingga guru merasakan belum efektifnya proses pembelajaran yang berlangsung selama ini. Peneliti dengan guru IPS kemudian membahas permasalahan tersebut untuk dianalisis guna mengetahui layak tidaknya untuk ditindaklanjuti melalui penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode penanaman nilai. 71 Tabel 4. 4 Penentuan Permasalahan dalam Pembelajaran IPS No Masalah Hasil Analisis Keterangan 1. Guru belum mempunyai perangkat pembelajaran yang sesuai kurikulum Berbasis Kompetensi KBK Tidak terpilih 2. Guru seringkali kurang percaya diri dalam mengajar Tidak terpilih 3. Nilai yang diajarkan dalam kelas secara teori banyak yang tidak relevan dengan kehidupan di masyarakat Tidak terpilih 4. Dominasi guru masih tinggi dalam proses belajar mengajar Terpilih Dengan metode penanaman nilai 5. Metode pembelajaran cenderung bersifat klasikal sehingga tidak menarik bagi siswa Terpilih Dengan metode penanaman nilai 6. Materi yang diajarkan cenderung bersifat teksbook bukan kontekstual Terpilih Dengan metode penanaman nilai 7. Materi yang diajarkan cenderung bersifat hafalan aspek kognitif bukan afektif Terpilih Dengan metode penanaman nilai 8. Motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran IPS rendah Terpilih Dengan metode penanaman nilai 9. Siswa bersifat apsif dalam pembelajaran sehingga enggan bertanya dan berpendapat Terpilih Dengan metode penanaman nilai 10. Sulitnya siswa mencari buku pegangan yang secara khusus membahas pendidikan nilai – nilai moral Terpilih Dengan metode penanaman nilai 11. Siswa takut kepada guru sehingga terasa ada jarak antara siswa Terpilih Dengan metode penanaman nilai 72 dengan guru 12. Belum efektifnya penanaman nilai – nilai moral dalam pembelajaran IPS Terpilih Dengan metode penanaman nilai Permasalahan yang dihadapi dalam pembe- lajaran IPS begitu kompleks untuk itu perlu segera diatasi. Permasalahan yang dimaksud yaitu: dominasi guru yang masih tinggi dalam pembelajaran, metode pembelajaran bersifat klasikal sehingga tidak menarik bagi siswa, guru sulit mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, hal ini tergambar dari minimnya antusias siswa untuk bertanya ataupun berpendapat, metode yang diajarkan guru cenderung bersifat teksbook, dan bersifat hafalan, motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran rendah, siswa bersifat pasif di kelas, sulitnya siswa mencari buku pegangan yang membahas pendidikan budi pekerti nilai moral, siswa takut kepada gurunya, serta belum efektifnya pembelajaran etika sosial seperti penanaman nilai – nilai moral. Tidak semua permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran IPS ini diatasi, sesuai dengan hasil dialog antara peneliti dengan guru IPS memilih permasalahan yang dapat digunakan dalam penelitian tindakan kelas dengan metode klarifikasi nilai. Dalam penelitian tindakan ini permasalahan dibatasi pada:1 metode pembelajaran yang digunakan guru bersifat klasikal sehingga kurang menarik perhatian siswa, 2 materi yang diajarkan guru cenderung bersifat teksbook bukan kontekstual dan komprehensif, 3 73 materi yang disampaikan guru lebih banyak hafalan sehingga kurang melatih aspek afektif siswa, 4 belum efektifnya pembelajaran etika sosial dalam kaitannya dengan penanaman nilai – nilai moral siswa, 5 siswa bersifat pasif dalam pembelajaran di kelas sehingga enggan bertanya atau berpendapat. Bentuk aspek penanaman nilai di atas dirumus- kan dalam bentuk penanaman nilai – nilai moralitas siswa yang mengacu pada aspek etika sosial dalam pembelajaran IPS, aspek tersebut berupa : a Aspek moral siswa dalam aktivitas individu Aspek ini terjadi pada beberapa aktivitas siswa di kelas, yang meliputi beberapa aspek, yaitu : 1 Siswa menghargai orang lain yang sedang berbicara, 2 Siswa tidak selalu mempertahankan pendapat 3 Siswa memberikan kepercayaan kepada orang lain atas dasar kemampuan, 4 Siswa menghargai keberadaan teman sebaya baik dari segi fisik, 5 siswa menghargai keberadaan teman sebaya dari segi jenis kelamin, 6 Siswa terbuka menerima perbedaan pendapat, 7 Siswa santun dalam mengemukakan pendapatnya. b Aspek moral siswa dalam aktivitas kelompok Aspek ini meliputi beberapa aktivitas, diantaranya: 1 Siswa berperan dalam pengambilan keputusan bersama, 2 Siswa menghargai perbedaan pendapat dalam kelompok, 3 Siswa mendengarkan penjelasan antar kelompok, 4 Siswa menyadari kemampuan dirinya dalam kelompok, 5 Siswa 74 bekerjasama dalam menyelesaikan tugas, 6 Siswa menjunjung tinggi hasil kerja kelompok, 7 Siswa menghargai keberadaan anggota kelompok. c Aspek moral siswa dalam aktivitas kelas Aktivitas ini meliputi : 1 Siswa menghargai perbedaan pendapat di forum kelas, 2 Siswa tidak kaku dalam mengemukakan pendapatnya di kelas, 3 Siswa menghargai keberadaan guru di kelas, 4 Siswa menghormati keberadaan pihak lain di kelas, 5 Siswa menjunjung tinggi hasil keputusan kelas, 6 Siswa menyadari akan kemampuan dirinya dalam kelas, 7 Siswa terbuka menerima perbedaan pendapat di kelas. 3. Penyebab Permasalahan Setelah permasalahan dalam penelitian tindakan ini ditetapkan, kemudian penenliti bersama guru IPS mengidentifikasi faktor penyebab munculnya permasa- lahan moralitas anak khususnya pada pembelajaran IPS di SD Negeri Sidomukti 03 Kecamatan bandungan Semarang, meliputi : a. Munculnya anggapan negatif siswa bahwa IPS itu mudah b. Siswa beranggapan nilai – nilai yang diterapkan dalam pembelajaran IPS tidak begitu sulit untuk didapatkannya. c. Siswa merasa kurang adanya relevansi yang positif antara teori pembelajran IPS dengan kondisi masyarakat di sekitarnya 75 d. Materi pembelajaran yang diberikan belum mengungkapkan nilai – nilai saling ketergantungan antara masing – masing siswa, baik dengan lingkungan sekolah masyarakat maupun teman sejawatnya. Penyebab permasalahan yang paling dominan terletak pada dominasi guru dalam pembelajaran yang berakibat guru kurang menggunakan media dan metode pembalajaran yang variatif. Guru kurang melatih siswa untuk berempati, berpikir kritis dan pro- blematik. Akibatnya memunculkan gejala negatif pada diri anak yang ebrtentangan aspek etika sosial dalam aspek nilai moralitas yang baik, seperti perhatian siswa pada pembelajaran rendah, siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, sisiwa kurang peka terhadap masalah sosial yang melingkupinya. 4. Penentuan Upaya Pemecahan Permasalahan Berdasarkan uraian permasalahan yang diha- dapi siswa SD Negeri Sidomukti 03 Kecamatan Ban- dungan Semarang dalam proses pembelajaran IPS tersebut, ditentukan solusi untuk pemecahan masalah segala upaya peningkatan pembelajaran nilai – nilai moral kaitannya dengan etika sosial yang merupakan bagian integral dari pendidikan IPS, maka proses pembelajaran yang ditetapkan harus dapat menum- buhkan dan mengembangkan jiwa sosial nilai kesalingtergantungan, jiwa empati siswa, rasa kerja 76 sama dan tanggung jawab siswa dalam menyelesaikan tugas belajar. Guru diharapkan dapat merancang dan mengorganisir proses pembelajaran nilai moral melalui pembelajaran IPS secara baik, sehingga tujuan pembe- lajaran dapat berhasil secara efektif. Oleh karena itu pembelajaran harus didesain dan disajikan lebih menarik yang bersifat komprehensif untuk mengem- bangkan minat dan motivasi belajar siswa.

c. Perencanaan Peningkatan Pembelajaran IPS

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Guru SD di Kecamatan Bandungan T2 942008125 Bab IV

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Pembelajaran Ips Berbasis Multimedia di SD Negeri Batursari 6 UPTD Dikpora Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak T2 942012072 BAB IV

0 0 38

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Nilai Moralitas Siswa Melalui Pembelajaran IPS di SD Negeri Sidomukti 3 Kecamatan Bandungan

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Nilai Moralitas Siswa Melalui Pembelajaran IPS di SD Negeri Sidomukti 3 Kecamatan Bandungan T2 942008142 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Nilai Moralitas Siswa Melalui Pembelajaran IPS di SD Negeri Sidomukti 3 Kecamatan Bandungan T2 942008142 BAB II

0 0 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Nilai Moralitas Siswa Melalui Pembelajaran IPS di SD Negeri Sidomukti 3 Kecamatan Bandungan T2 942008142 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Berbasistik di SD Kristen Satya Wacana Salatiga T2 942014014 BAB IV

0 0 33

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Mengajar Guru Melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah Di SD Negeri Sumurboto Banyumanik Semarang T2 BAB IV

0 0 20

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Kelas Berbasis Untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran Tematik Di SD Negeri Kebongung 3 Demak T2 BAB IV

0 0 33

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Pembelajaran Melalui Manajemen Biaya Operasional Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri Mijen ebonagung Demak T2 BAB IV

0 1 30