62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian tindakan kelas mengacu pada dua hal yaitu tindakan dan penelitian. Penelitian dan
pelaksanaan rencana merupakan bagian dari tindakan. Sedangkan penelitian meliputi dua hal,
monitoring dan refleksi. Setiap komponen tersebut merupakan satu kesatuan dalam pelaksanaan.
4.1 Hasil Penelitian
Pada bagian ini disajikan hasil penelitian dan tindakan secara keseluruhan, mulai siklus pertama
sampai siklus terakhir. Bentuk laporan ini mengikuti rancangan Kemmis dan Taggart yang meliputi
perencanaan planning, tindakan acting, pengamatan observing, dan refleksi reflecting seperti dike-
mukakan pada bab sebelumnya. Keempat tahapan tersebut kemudian dianalisis dalam beberapa bentuk
tahapan, yang meliputi; pratindakan, bentuk tinda- kan, dan peningkatan yang diharapkan. Pada tahap
berikutnya dilaporkan secara keseluruhan hasil tin- dakan dan diakhiri dangan pembahasan antar siklus.
4.1.1 Laporan Pra Tindakan
a. Perencanaan Penelitian
Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang keadaan pelaksanaan pembelajaran IPS di
kelas V SDN Sidomukti 03 Kecamatan Bandungan
63
Semarang terlebih dahulu disajikan gambaran observasi awal yang dilakukan bersama kolaborator
tentang kondisi riil sekolah tersebut. Data ini penulis dapatkan melalui prasubjek dalam
penelitian ini yaitu kelas V berjumlah 35 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki – laki dan 20 siswa
perempuan. Untuk mengetahui tingkat moralitas siswa
kelas V, maka sebelum dilakukan tindakan, terlebih dahulu dilakukan uji dengan membagikan
angket untuk mengetahui tingkat moralitas siswa berdasarkan metode peningkatan moralitas yang
telah disampaikan di depan. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
Berdasarkan 20 item soal yang dinyatakan valid dan reliabel untuk dilakukan ujicoba, dan
setelah dibagikan angket peningkatan moralitas siswa, dipaparkan sebagai berikut: patokan untuk
mengukur moralitas siswa adalah nilai skala tertinggi yaitu 4 dikalikan dengan jumlah soal yaitu
20, dikalikan dengan jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran yaitu 35. Uraiannya adalah sebagai
berikut:
Untuk skor perolehan, diperoleh sebagai berikut: 4 x 20 x 35 = 2800 Jumlah skor yang
diperoleh adalah 1400 dengan penghitungan yaitu 2 x 20 x 35 = 1400. Dengan berpatokan pada rumus
64
untuk menghitung skor motiva peningkatan moralitas yaitu:
14002800x100 = 50.
Dengan kriteria nilai sebagai berikut:
86 = baik sekali
70 – 85 = baik 55 – 69 = cukup baik
54 = kurang
Dari ketentuan di atas, maka moralitas siswa kelas V SDN Sidomukti 03
Kecamatan Bandungan Semarang berada pada kategori kurang.
Selain menguji tingkat moralitas siswa berdasarkan pendekatan penanaman nilai yang
dilakukan, dilakukan juga tes kepada siswa untuk mengetahui tingkat penyerapan siswa terhadap
materi pelajaran IPS yang diajarkan. Acuan yang digunakan sebagai ukuran untuk tingkat
penyerapan siswa pada mata pelajaran IPS adalah siswa berhasil lulus Kriteria Ketuntasan Minimal
KKM= 65 Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
65
Tabel 4. 1 Rekapitulasi Ketuntasan Belajar IPS Sebelum Tindakan
No Nilai Sebelum
Tindakan Keterangan
Jumlah Siswa
Prosentase
1 50
15 50
Belum tuntas 2
50 – 54 10
- Belum tuntas
3 55 – 59
- -
Belum tuntas 4
60 – 64 5
16.67 Belum tuntas
5 65 – 69
2 8.33
Tuntas 6
70 – 74 -
- Tuntas
7 75 – 79
1 8.33
Tuntas 8
80 – 84 -
- Tuntas
9 85 – 89
2 16.67
Tuntas 10
90 – 94 -
- Tuntas
11 95 – 100
- -
Tuntas Jumlah 12
100 Rata-rata 57.08
Nilai tertinggi 85
Nilai terendah 40
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa dari total siswa yaitu 35 siswa ada 30 siswa atau
85.71 yang dinyatakan belum tuntas belajar IPS berdasarkan kriteria KKM dan hanya 5 siswa atau
14.29 yang berhasil tuntas berdasarkan KKM. Rinciannya berdasarkan perolehan nilai baik siswa
yang tuntas maupun yang belum tuntas berdasarkan KKM adalah sebagai berikut: ada 15
siswa yang memperoleh nilai 50 atau dengan prosentase sebesar 42.86, ada 10 siswa yang
mendapatkan nilai pada rentang 50 – 54 dengan prosentase sebesar 28.57; tidak ada siswa yang
mendapatkan nilai pada rentang nilai antara 55 –
66
59, rentang nilai 70 – 74, rentang nilai antara 80 – 84 dan rentang nilai antara 90 – 100. Ada dua
siswa yang mendapatkan nilai pada rentang 65 – 69 atau berada pada 5. 71 demikian juga ada 2
siswa yang memperoleh nilai pada rentang nilai antara 85 – 89 dengan prosentase yang sama; dan
1 siswa mendapatkan nilai pada rentang nilai 75 – 79 dengan prosentase 2.86. Perolehan nilai
terendah pada mata pelajaran IPS sebelum diberikan tindakan yaitu 40 dan nilai tertinggi yaitu
85 dengan nilai rata-rata yaitu 57.08. Adapun hasil perolehan siswa pada mata
pelajaran IPS sebelum diberikan tindakan disajikan pada grafik berikut ini:
Gambar 1. Rekapitulasi Belajar Siswa Sebelum Tindakan
Mengacu
pada KKM = 65, maka prosentase keseluruhan siswa yang mencapai kriteria
67
ketuntasan mapun belum tuntas belajar, disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 2
Prosentase Ketuntasan Sebelum Tindakan No Nilai Sebelum
Tindakan Keterangan Jumlah
Siswa Prosentase
1 65
30 85.71
Belum tuntas
2 ≥ 65
5 14.29
Tuntas Jumlah 12 100
Rata-rata 57.08 Nilai
tertinggi 85
Nilai terendah
40
Prosentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas kelas V SDN Sidomukti 03 Kecamatan Bandungan
Semarang sebelum dilakukan tindakan, diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai kurang dari
Kriteria Ketuntasan Minimal KKM = 65 sebanyak 30 siswa atau 85.71 dari total keseluruhan
siswa; sedangkan siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sebanyak 5 siswa atau
14.29 dari total seluruh siswa.
b. Kegiatan Penelitian Tindakan