90 cerita, urutan cerita logis, gagasan diungkapkan dengan jelas, tertata dengan
baik, komunikatif. Pada aspek ketepatan makna keseluruhan cerita, penggunaan struktur kalimat sudah baik, makna tidak kabur serta mudah
dipahami. Pada aspek ketepatan kata, pemillihan kata tepat dan penggunaan kata efektif. Pada aspek ketepatan kalimat, keseluruhan kalimat efektif. Pada
aspek ejaan dan tata tulisan menguasai aturan penulisan atau pemakaian tanda baca dan sudah dapat dimengerti.
2. Siklus II
Pada tahapan siklus II, aktivitas siswa mengalami peningkatan. Siswa tampak antusias untuk mengikuti pembelajaran. Jumlah siswa yang membacakan
karangan deskripsinya meningkat. Kemudian beberapa siswa memberikan tepuk tangan setelah siswa selesai membacakan karangan deskripsinya. Siswa yang
merefleksi pembelajaran dengan bimbingan guru pun jumlahnya juga meningkat. Peningkatan aktivitas siswa dapat dilihat dari masing-masing pertemuan pada
masing-masing siklus. Adanya peningkatan aktivitas siswa pada masing-masing pertemuan dan
pada masing-masing siklus menunjukkan bahwa upaya guru untuk memotivasi siswa agar aktif dalam proses pembelajaran dikatakan berhasil. Selain itu, hal ini
juga menunjukkan bahwa siswa memberikan perhatian penuh dalam proses pembelajaran, sehingga siswa ikut aktif dalam proses pembelajaran. Penggunaan
media gambar yang berupa foto merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa. Hal ini sesuai dengan fungsi media menurut
91 Maman Suryaman 2012: 138 yang menyatakan bahwa penggunaan media dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki fungsi dapat meningkatkan interaksi langsung dengan cara tidak langsung, dapat membangkitkan motivasi, dan dapat
membangkitkan minat baru. Pembelajaran menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V SDN
Pelemsari Bokoharjo Prambanan Sleman menunjukkan peningkatan melalui penggunaan media dokumen pribadi. Dalam menilai keterampilan menulis
karangan deskripsi siswa digunakan penilaian per aspek. Masing-masing aspek dinilai dengan memberikan skor. Skor tertinggi adalah 4 untuk masing-masing
aspek dan skor terendah adalah 1 untuk masing-masing aspek. Pemberian skor tersebut mengacu pada instrumen penilaian yang telah disediakan.
Dapat diketahui bahwa nilai siswa mengalami peningkatan pada Siklus I dibandingkan dengan kondisi awal dan pada Siklus II dibandingkan dengan nilai
pada Siklus I. pada kondisi awal, nilai sebagian besar siswa pada kriteria cukup. Pada Siklus I, nilai sebagian besar siswa pada kriteria baik. Pada Siklus II, nilai
sebagian besar siswa pada kriteria sangat baik. Di bawah ini adalah contoh karangan deskripsi siswa pada kategori rendah,
sedang, dan tinggi pada siklus II:
92 Gambar 9. Karangan Deskripsi Karya Siswa yang berinisial TP
dengan Kategori Nilai Rendah pada Siklus II Karangan deskripsi di atas merupakan salah satu karangan deskripsi siswa
kelas V SDN Pelemsari Bokoharjo Prambanan Sleman pada pembelajaran keterampilan menulis karangan deskripsi siklus II yang masuk dalam kategori
nilai rendah. Pada aspek kesesuaian dengan gambar, tema sesuai dengan dokumen pribadi, namun penyampaian pesan kurang jelas karena kurang
menggambarkan foto tersebut. Pada aspek ketepatan logika urutan ceerita, urutan cerita sudah logis, gagasan diungkapkan dengan jelas, namun kurang
tertata dengan baik dan kurang komunikatif karena kalimat yang digunakan tidak diberikan deskripsi atau gambaran secara jelas. Pada aspek ketepatan
makna keseluruhan cerita, struktur kalimat sudah baik dan makna yang disampaikan mudah dipahami. Pada aspek ketepatan kata, pemillihan kata tepat
dan penggunaan kata sudah efektif. Pada aspek ketepatan kalimat, kalimat
TP
3+3+3+3+2 +2=
16
93 efektif yang digunakan sama banyak dengan kalimat yang tidak efektif. Pada
aspek ejaan dan tata tulis, tulisan kurang menguasai aturan penulisan atau pemakaian tanda baca dan kurang dapat dimengerti. Hal ini disebabkan karena
penggunaan tana baca dan huruf kapital yang masih kurang sesuai dengan EYD.
Gambar 10. Karangan Deskripsi Karya Siswa yang berinisial ARKD dengan Kategori Nilai Sedang pada Siklus II
Karangan deskripsi di atas merupakan salah satu karangan deskripsi siswa kelas V SDN Pelemsari Bokoharjo Prambanan Sleman pada pembelajaran
keterampilan menulis karangan deskripsi siklus II yang masuk dalam kategori nilai sedang. Pada aspek kesesuaian dengan gambar, tema sesuai dengan
dokumen pribadi dan penyampaian pesan jelas. Pada aspek ketepatan logika
ARKD Skor:
4+3+3+4 +3+3=
20
94 urutan cerita, urutan cerita logis, gagasan diungkapkan dengan jelas, kurang
tertata dengan baik, kurang komunikatif. Pada aspek ketepatan makna keseluruhan cerita, struktur kalimat sudah baik, makna yang disampaikan
mudah dipahami. Pada aspek ketepatan kata, pemilihan kata tepat, bersifat keseharian, dan penggunaan kata efektif. Pada aspek ketepatan kalimat, kalimat
efektif yang digunakan lebih banyak daripada kalimat yang tidak efektif. Pada aspek ejaan dan tata tulis, tulisan kurang menguasai aturan penulisan atau
pemakaian tanda baca namun dapat dimengerti.
Gambar 11. Karangan Deskripsi Karya Siswa yang Berinisial US dengan Kategori Nilai Tinggi pada Siklus II
Karangan deskripsi di atas merupakan salah satu karangan deskripsi siswa kelas V SDN Pelemsari Bokoharjo Prambanan Sleman pada pembelajaran
keterampilan menulis karangan deskripsi siklus II yang masuk dalam kategori nilai tinggi. Pada aspek kesesuaian dengan gambar, tema sesuai dengan
US
4+4+4+4 +4+4=
24
95 dokumen pribadi, penyampaian pesan jelas. Pada aspek ketepatan logika urutan
cerita, urutan cerita logis, gagasan diungkapkan dengan jelas, tertata dengan baik, komunikatif. Pada aspek ketepatan makna keseluruhan cerita,
penggunaan struktur kalimat sudah baik, makna tidak kabur serta mudah dipahami. Pada aspek ketepatan kata, pemillihan kata tepat dan penggunaan
kata efektif. Pada aspek ketepatan kalimat, keseluruhan kalimat efektif. Pada aspek ejaan dan tata tulisan menguasai aturan penulisan atau pemakaian tanda
baca dan sudah dapat dimengerti.
4. Keterbatasan Penelitian