1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan: Apakah ada hubungan prevalensi postoperaative nausea and
vomitingPONV dan jenis tindakan pada operasi mata dengan anestesi umum?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan prevalensi postoperaative nausea and vomitingPONV
dan jenis tindakan pada operasi mata dengan anestesi umum.
1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui prevalensi postoperative nausea and vomitingPONV
pada operasi mata dengan anestesi umum. 2. Untuk menentukan prevalensi postoperative nausea and vomitingPONV
pada masing-masing jenis tindakan operasi mata. 3. Untuk menentukan jenis tindakan operasi mata yang paling banyak
menyebabkan postoperative nausea and vomitingPONV.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: a. Dapat digunakan sebagai data dasar dan masukan bagi rumah sakit
serta pihak lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai keterkaitan kejadian postoperative nausea and vomitingPONV
dengan jenis tindakan operasi mata. b. Menambah pengetahuan peneliti mengenai faktor risiko postoperative
nausea and vomitingPONV .
c. Memberikan kontribusi ilmiah, menambah pengetahuan dan wawasan para pekerja medis maupun peneliti serta dapat dijadikan bahan
informasi untuk mencari dan melakukan tindakan preventif postoperative nausea and vomitingPONV
pada operasi mata yang lebih baik kedepannya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Anestesi Umum
2.1.1. Definisi
Anestesi umum adalah ketidaksadaran yang dihasilkan oleh medikasi Torpy, 2011. Anestesi umum adalah keadaan fisiologis yang berubah ditandai
dengan hilangnya kesadaran reversibel, analgesia dari seluruh tubuh, amnesia, dan beberapa derajat relaksasi otot Morgan et al., 2006. Ketidaksadaran tersebut
yang memungkinkan pasienuntuk mentolerirprosedur bedahyang akanmenimbulkan rasa sakittak tertahankan, yang
mempotensiasieksaserbasifisiologisyang ekstrim, danmenghasilkaningatan yang tidak menyenangkan. Selamaanestesi umum, seseorang tersebut tidak sadar
tetapitidakdalam keadaantidur yang alami. Seorang pasiendibiusdapat dianggapsebagai berada dalam keadaanterkontrol, keadaantidak sadar yang
reversibel Press, 2013. Anestesi umumtidak terbatas padapenggunaan ageninhalasi. Banyakobat
yangdiberikan secara oral, intramuskular, danintravena yangmenambah ataumenghasilkankeadaananestesidalamrentang dosisterapi Morgan et al., 2006.
Tetapi saat ini anestesi umum biasanya menggunakansediaanintravenadaninhalasiuntuk memungkinkan aksesbedahyang
memadaike tempat yang akan dioperasi. Hal yang perludicatat adalah bahwaanestesi umummungkintidak selalumenjadi pilihan terbaik. Semua itu
tergantung padapresentasiklinispasien, dan anestesilokal atau regionalmungkin lebih tepat. Press, 2013.
Kombinasiagen anestesiyang digunakanuntuk anestesi umumsering meninggalkanpasiendenganklinis berikut Press, 2013:
1. Tidak dapat dibangkitkan bahkansekunderterhadap rangsanganyang menyakitkan.
2. Tidak dapatmengingat apa yang terjadiamnesia. 3. Tidak mampu mempertahankanperlindunganjalan napasyang
memadaidanatau ventilasispontanakibatkelumpuhan otot.
Universitas Sumatera Utara