Pembagian Operasi Mata Anestesi Umum pada Operasi Mata

Dengan kemajuan modern di obat-obatan, teknologi pemantauan, dan sistem keamanan, serta penyedia anestesi yang berpendidikan tinggi, risiko yang disebabkan oleh anestesi kepada pasien yang menjalani operasi rutin sangat kecil. Kematian disebabkan anestesi umum dikatakan terjadi pada tingkat kurang dari 1:100.000. Komplikasi minor terjadi pada tingkat yang dapat diprediksi, bahkan pada pasien yang sebelumnya dalam keadaan sehat. Frekuensi gejala yang terkait anestesi selama 24 jam pertama setelah operasi rawat jalan adalah sebagai berikut Press, 2013: - Muntah: 10-20 - Mual: 10-40 - Sakit tenggorokan: 25 - Nyeri Insisional: 30

2.2. Operasi Mata dan Anestesi Umum

Pilihan antaraanestesi umumatapunlokal harusdibuat bersama olehpasien, anestesiologis, dan ahli bedah. Beberapa pasienmenolak anestesi lokalkarenatakut akan terjagaselama prosedurbedah dan mendapatingatanrasa sakit selamateknikregional.Meskipun tidak adabukti yang meyakinkan bahwasalah satubentukanestesilebih aman, anestesi lokaltampaknya lebih kurang menyebabkan stres. Anestesi umumdiindikasikanpada anak-anakdan pasientidak kooperatif, karena bahkangerakan kepala yang kecil dapatmenyebabkan bencanaselama bedah mikro Morgan et al., 2006.

2.2.1. Pembagian Operasi Mata

Menurut Smith 2004, operasi mata dapat dibagi menjadi dua kategori yang berbeda: ekstraokular dan intraokular. a. Operasi ekstraokular, dilakukan pada struktur sekitar mata itu sendiri, seperti kelopak mata dan konjungtiva. Jaringan ini memiliki suplai darah yang sangat baik. Oleh karena itu jaringan sembuh dengan baik dan jarang terinfeksi serius. Jaringan tersebut berada pada permukaan tubuh sehingga paparan terhadap pembedahan biasanya tidak menjadi masalah. Jaringan dapat dibius Universitas Sumatera Utara dengan mudah dengan infiltrasi jaringan menggunakan anestesi lokal. Adrenalin 1 dalam 100.000 selalu digunakan dalam anestesi lokal untuk mengurangi perdarahan karena jaringan ini sangat vaskular. Dengan semua alasan tersebut, prinsip-prinsip operasi ekstraokular adalah sama dengan untuk operasi umum. Namun jaringan ekstraokular agak kecil dan melakukan pembesaran biasanya membantu dokter bedah. b. Operasi intraokular, dilakukan pada mata itu sendiri. Struktur mata selain yang sangat kecil, juga sangat khusus dan rentan. Karena itu ada beberapa aturan dasar atau prinsip-prinsip lainnya untuk setiap jenis operasi intraokular. Karena bersifat khusus, mata hanya memiliki kekuatan terbatas dari pemulihan cedera termasuk cedera dari operasi. Bagian lain dari tubuh akan sering sembuh sepenuhnya sekalipun dari penanganan yang kasar pada operasi atau dari komplikasi seperti infeksi. Ataupun secara alternatif dapat dilakukan operasi lain untuk memperbaiki komplikasi pasca-operasi. Namun, hal tersebut tidak berlaku pada mata. Operasi yang buruk atau komplikasi pascaoperasi sering akan menyebabkan kehilangan penglihatan secara permanen.

2.2.2. Anestesi Umum pada Operasi Mata

Anestesi umum digunakan pada sekitar 35 dari kasus operasi mata, dan yang paling umum di antaranya adalah lengthy retinal surgery dan operasi strabismus pada pediatrik. Indikasi untuk anestesi umum meliputi berikut Basta, 2008: - Ketidakmampuan pasien untuk bekerja sama dengan monitored anesthesia care MAC; misalnya, anak-anak, orang dewasa dengan defisit mental atau psikologis, tremor, ketidakmampuan untuk berbaring terlentang. - Akinesia okular lengkap diinginkan oleh dokter bedah. - Prosedur yang panjang 3-4 jam. - Bagian bedah tidak setuju untuk anestesi regional, lokal, atau topikal misalnya, rabun bola mata yang besar, koagulopati. - Injeksi intratekal atau intravaskular anestesi lokal. Universitas Sumatera Utara - Keinginan dokter bedah atau pasien. Ada kontroversi mengenai keselamatan relatif dari anestesi umum dan regional pada operasi mata. Kedua teknik telah menunjukkan tidak ada perbedaan pasca operasi berkaitan dengan memori, fungsi kognitif dan saturasi oksigen. Kejadian kematian dan komplikasi utama adalah sama Basta, 2008. Anestesi regional telah dilaporkan berkaitan dengan episode yang lebih sedikit untuk desaturasi oksigen intraoperatif, fluktuasi hemodinamik, PONV, dan kurangnya nyeri awal pascaoperasi. Anestesi regional untuk operasi mata juga telah terbukti bebas dari respon stres hormonal yang dikaitkan dengan anestesi umum. Dengan pertimbangan ini, tampaknya bijaksana untuk menghindari anestesi umum, bila mungkin, pada pasien dengan penyakit jantung atau paru yang parah, serta pada mereka yang sangat rentan terhadap PONV Basta, 2008. Tujuan dari anestesi umum untuk operasi mata mencakup induksi yang lancar dengan TIO yang stabil, penghindaran atau pengobatan refleks okulokardiak yang parah, dan pemeliharaan lapangan bergerak. Tujuan ini dapat dicapai dalam berbagai cara, dengan menggunakan anestesi inhalasi, agen IV, atau teknik gabungan Basta, 2008. Relaksan otot terutama berguna selama bedah mikro intraokular, ketika gerakan pasien yang sedikit saja dapat menjadi bencana Basta, 2008. 2.2.3. Jenis Operasi Mata dengan Anestesi Umum 2.2.3.1. Strabismus