46
penelitian diberhentikan. Namun apabila siklus pertama belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka diteruskan dengan siklus kedua.
D. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Lokasi yang digunakan untuk penelitian yaitu SMA Negeri 1 Pakem.
2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2015.
E. Subyek Penelitian
Suharsimi Arikunto 2002: 88 menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan subjek penelitian adalah suatu benda, hal atau orang tempat data
variabel penelitian melekat dan yang dipermasalahkan. Jadi subyek merupakan sesuatu yang sangat penting dalam penelitian, karena dari subyek
terdapat data tentang variabel yang diteliti dan diamati oleh peneliti. Subyek dalam penelitian ini adalah 32 siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Pakem
yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Subyek ini ditentukan dengan teknik purposive sampling dengan arti lain subyek
ditentukan berdasarkan tujuan atau pertimbangan tertentu. Pertimbangan ini adalah:
1. Siswa kelas XI SMA MIA 1. 2. Skala kategori rendah.
47
F. Metode Pengumpulan Data
1. Skala Menurut Moh Nazir 2005: 327 skala merupakan teknik sesuatu
secara nyata dalam bentuk gradasi penurunan dari tinggi ke rendah dalam suatu kontinum. Skala menunjukkan instrumen pengumpulan data
yang bentukna sepeti daftar cocok tetapi alternatif yang disediakan merupakan sesuatu yang berjenjang.
Skala yang diberikan kepada subyek bertujuan untuk mengukur kemampuan subyek sebelum dan sesudah diberi tindakan. Skala yang akan
dipakai pada penelitian ini adalah skala yang mengungkap keterampilan kepemimpinan pada siswa SMA. Skala penelitian ini akan ditujukan
kepada subjek yaitu siswa SMA Negeri 1 Pakem. 2. Observasi
Observasi adalah suatu proses melihat, mengamati, dan mencermati serta merekam perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan
tertentu. Observasi juga dapat digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau diagnOSIS Haris Herdiansyah, 2013: 131-170. Guna
memudahkan dalam pelaksanaan dan pengamatan, maka peneliti menggunakan observasi sistematis. Pada proses observasi, peneliti yang
dibantu oleh observer dapat mengamati setiap siswa yang dikhususkan diberi tindakan. Selain itu, dengan observasi diharapkan gejala
ketidakberhasilan serta kekeliruan dalam rencana tindakan dapat diketahui sejak dini, sehingga dapat dilakukan rencana tindakan selanjutnya. Gejala-
48
gejala yang sekiranya tidak bisa diungkapkan dengan angket, akan bisa dilakukan melalui observasi.
Observasi dilaksanakan pada saat pemberian tindakan, yaitu pada saat diskusi kelompok kecil berlangsung. Untuk mempermudah observasi
digunakan pedoman observasi sebagai instrumen. 3. Wawancara
Wawancara adalah sebuah proses interaksi komunikasi yang dilakukan oleh setidaknya dua orang, atas dasar ketersediaan dan dalam
seting alamiah, dimana arah pembicaraan mengacu kepada tujuan yang telah ditetapkan dengan mengedepankan kepercayaan Haris Herdiansyah,
2013: 32. Wawancara dilaksanakan setelah pemberian tindakan, fokus
utamanya adalah subyek penelitian. Wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini merupakan wawancara bebas terpimpin, yaitu suatu
cara pengumpulan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan dengan maksud mendapat gambaran lengkap
tentang topik yang diteliti Burhan Bungin, 2006: 110. Wawancara bebas terpimpin lebih cocok karena susunan pertanyaan dan kata-kata dapat
diubah saat wawancara dilakukan sesuai dengan kebutuhan serta kondisi saat itu.
49
G. Instrumen Penelitian