Kajian tentang Diskusi Kelompok Kecil Buzz-Group

25

C. Kajian tentang Diskusi Kelompok Kecil Buzz-Group

1. Pengertian Diskusi Kelompok Kecil Buzz-Group Diskusi kelompok merupakan percakapan yang terencana antara tiga orang atau lebih dengan tujuan untuk memecahkan masalah atau untuk memperjelas suatu persoalan yang terpimpin. Diskusi kelompok dilakukan dengan tujuan yang jelas dan terencana. Pelaksanaan diskusi kelompok terdapat seorang pemimpin yang bertugas mengatur jalannya diskusi agar tujuan dari diskusi kelompok dapat tercapai Tatiek Romlah 2006:28. Dengan kata lain diskusi kelompok ialah percakapan antara tiga orang atau lebih dengan tujuan yang jelas dan terencana. Buzz group yaitu suatu kelompok besar dibagi menjadi dua sampai delapan kelompok yang lebih kecil jika diperlukan kelompok kecil ini diminta melaporkan apa hasil diskusi itu pada kelompok besar Roestiyah, 2001: 9. Maka buzz group yaitu kelompok besar yang dibagi menjadi kelompok kecil untuk melakukan pembahasan yang sudah ditentukan yang pada akhir pembahasan di laporkan ke dalam kelompok besar. Teknik kelompok buzz-group digunakan dalam kegiatan pembelajaran pemecahan masalah yang didalamnya mengandung bagian- bagian khusus masalah itu Sudjana, 2001:122. Dapat dikatakan buzz group merupakan kegiatan yang masuk kedalam jam belajar yang memiliki tujuan khusus untuk memecahan masalah. Dapat di simpulkan bahwa diskusi kelompok kecil buzz group merupakan kegiatan dalam jam belajar mengajar yang di huni oleh 26 kelompok siswa dan dari suatu kelompok besar dibagi menjadi tiga orang atau lebih untuk melakukan pembahasan dengan tujuan yang jelas dan terencana, dengan seorang pemimpin dan di akhir diskusi pembahasan di laporkan ke dalam kelompok besar. 2. Aplikasi Diskusi Kelompok Kecil Buzz Group Yulianda, Dwi P. 2012:2 menyatakan bahwa metode diskusi jenis buzz group diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk mendorong siswa berpikir kritis, mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas mendorong siswa menyumbangkan buah pikirannya untuk memecahkan masalah bersama dan mengambil satu alterntaif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama. Metode diskusi kelompok kecil Buzz Group sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya seperti dari mahasiswa UIN yang bern ama Sutartini “Upaya Meningkatkan Partisipasi Siswa dan Prestasi Belajar Biologi dengan Menggunakan Metode Diskusi Tipe Buzz Group pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Kelas XI MAN II Yogyakarta 20092010” dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa metode diskusi tipe Buzz Group dapat meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar biologi siswa kelas XI MAN II Yogyakarta. Banyaknya siklus pembelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai peningkatan partisipasi dan prestasi belajar biologi siswa sebanyak dua siklus. Peningkatan partisipasi siswa yang muncul adalah: membaca buku 27 referensi meningkat 41,6, membaca selain buku referensi meningkat 66,7, mengamati meningkat 54,1, mendengarkan meningkat 45,8, menerima pendapat teman satu kelompok meningkat 25,0, menjawab pertanyaan guru meningkat 33,3, menjawab pertanyaan satu kelompok meningkat 50,0, bertanya pada guru meningkat 33,3, bertanya pada teman satu kelompok meningkat 41,6, presentasi meningkat 12,5, menanggapi guru meningkat 29,2, menanggapi teman satu kelompok meningkat 20,8, dan menanggapi pendapat teman beda kelompok meningkat 33,3. Peningkatan prestasi belajar diperoleh effect size sebesar 1,41. Selain itu ada juga dari Devi Rohmawati dengan judul penelitian “ Peningkatan Kecerdasan Emosi Melalui Diskusi Kelompok Buzz Group pada Siswa Kelas VIII SMP N 2 BERBAH” dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa diskusi kelompok buzz group dapat meningkatkan kecerdasan emosi, hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya skor rata- rata kecerdasan emosi siswa pada tiap siklusnya, yaitu skor pre-test adalah 96, pro-test I adalah 114, dan post test II adalah 136. Siswa yang memiliki kategori tinggi sebelum tindakan ada 2 6, setelah siklus I meningkat sebanyak 11 34 siswa, dan meningkat kembali pada siklus II dengan jumlah 29 91 siswa. 3. Langkah-langkah diskusi kelompok Menurut J. J. Hasibun dan Moedjiono 2006: 24 langkah diskusi kelompok, sebagai berikut: 28 a Guru memberi pengarahan pada siswa terkait dengan masalah yang akan didiskusikan beserta cara pemecahannya dengan jelas agar dapat dipahami siswa. Masalah tersebut juga dapat ditentukan bersama antara guru dan siswa. b Guru memimpin siswa membentuk kelompok-kelompok diskusi, memilih pemimpin diskusi ketua, penulis, dan pelapor, mengatur pOSISi duduk, ruangan, dan sarana prasarana. c Ketika tiap-tiap kelompok berdiskusi, guru berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain jika lebih dari satu kelompok menjaga ketertiban, memberi dorongan dan bantuan agar anggota kelompok dapat aktif berdikusi. d Setelah selesai diskusi, tiap kelompok melaporkan hasil diskusinya dalam kelompok besar kelompok kelas dan siswa dari kelompok lain dapat memberikan tanggapan. Guru memberikan penjelasan terkait laporan tersebut. Siswa mencatat hasil diskusi dan hasil laporan dikumpulkan pada guru. Menurut Sudjana 2005: 123 langkah-langkah penggunaan teknik kelompok buzz group, yaitu: a Pendidik, bersama peserta didik, memilih dan menentukan masalah dan bagian-bagian masalah yang akan dibahas dan perlu dipecahkan dalam kegiatan belajar. b Pendidik menujuk beberapa peserta didik untuk membentuk kelompok kecil. Jumlah kelompok yang akan dibentuk dan banyaknya peserta 29 dalam setiap kelompok kecil sesuai dengan jumlah bagian masalah yang akan dibahas. c Pendidik membagikan bagian-bagian masalah kepada masin-masing kelompok kecil. Satu kelompok membahas satu bagian masalah. d Selanjutnya, pendidik menjelaskan tentang tugas kelompok yang harus dilakukan, waktu pembahasan biasanya 5-15 menit, pemilihan pelaor, dan lain sebagainya. e Kelompok-kelompok kecil berdiskusi untuk membahas bagian masalah yang telah ditentukan. Para peserta didik dalam kelompok kecil itu memperjelas bagian masalah, serta memberikan saran-saran untuk pemecahannya. f Apabila waktu yang ditentukan telas selesai, pendidik mengundang kelompok, kelompok kecil untuk berkumpul kembali dalam kelompok besar, kemudian ia mempersilahkan para pelapor dari masing-masing kelompok kecil secara bergiliran untuk menyampaikan laporan kepada kelompok besar. g Pendidik atau seorang peserta didik ditunjuk,mencatat pokok-pokok laporan yang telah disampaikan. Selanjutnya para peserta didik diminta untuk menambah, mengurangi, atau mengomentari laporan itu. h Pendidik dapat menugasakan salah seorang atau beberapa orang peserta didik untuk merangkum hasil pembahasan akhir laporan itu. 30 i Pendidik bersama peserta didik dapat mengajukan kembali kegiatan lanjutan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil diskusi dan selanjutnya melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil diskusi. Jadi dapat disimpulkan bahwa diskusi kelompok kecil, dilakukan dengan membagi siswa dalam kelompok-kelompok. Jumlah anggota kelompok antara 3-5 orang. Pelaksanaannya dimulai dengan guru menyajikan permasalahan secara umum, kemudian masalah tersebut dibagi-bagi kedalam submasalah yang harus dipecahkan oleh setiap kelompok kecil. Selesai diskusi dalam kelompok kecil, ketua kelompok menyajikan hasil diskusinya 4. Siapa yang bisa memakai Diskusi Kelompok Kecil buzz group Pada saat ini guru lebih dominan dikelas daripada siswa, maka pada tahun 2013 pemerintah menggunakan K13 dengan tujuan agar siswa lebih aktif. Guru dapat mengurangi dominasinya dikelas dengan cara memberikan siswa ikut bertanggung jawab dalam proses belajar mengajar cara belajar siswa aktif, hal ini dapat dilakukan dengan metode diskusi kelompok kecil buzz group. Buzz group memmberikan peran guru sebagai koordinator belajar, perencanaan tugas bersama, promotor, penghubung antara informasi dengan siswa, sebagai nara sumber, serta sebagai penilai bersama kemajuan siswa. Dalam menjalankannya guru diharapkan mampu memberi doroangan kepada siswa sehingga siswa merasa mempunyai kebebasan untuk berfikir, berbuat, serta bereaksi 31 sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan bersama. J. J. Hasibun 2000: 64. 5. Tujuan Penggunaan Diskusi Kelompok Kecil buzz group Tujuan penggunaan diskusi kelompok menurur Roestiyah 2012:6, yaitu: a Siswa didorong menggunakan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebagai sarana untuk memecahkan masalah, saat proses diskusi kelompok akan banyak ditemukan perbedaan pendapat antar siswa, dari situlah siswa akan belajar berfikir logis untuk menentukan pendapat mana yang mendekati kebenaran. b Melatuh siswa untuk lebih demokratis dengan menyampaikan pendapatnya sendiri secara lisan. c Membantu siswa belajar berpartisipasi dalam pembicaraan untuk memecahkan masalah. Berdasarkan dari pendapat Roestiyah diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari diskusi kelompok adalah untuk melatih siswa agar dapatberfikir logis dalam menyampaikan pendapat sehingga siswa ikut berpartisipasi dalam pembicaraan yang sedang berlangsung dengan menggunakan pengetahuan dan pengalaman yang sudah dimilikinya. Jacobsen Eggen, Kauchak, dan Dulaney dalam Tatiek Romlah, 2006: 89 juga mengatakan bahwa metode diskusi kelompok dapat digunakan dengan tujuan, yaitu: a mengembangkan keterampilan kepemimpinan, b merangkum pendapat kelompok; c guna mencapai 32 suatu persetujuan kelompok; d belajar menjadi pendengar aktif; e mengatasi perbedaan-perbedaan dengan tepat; f mengembangkan keterampilan untuk memparafrase; g belajar mandiri; dan h mengembangkan kemampuan menganalisis, mensintesis, dan menilai. Jadi tujuan dari diskusi kelompok diatas adalah metode diskusi kelompok dapat membantu mengembangkan berbagai keterampilan, dari keterampilan memimpin, mendengar, mengatasi perbedaan, menyampaikan pendapat, menarik kesimpulan, mandiri, menganalisis, dan menilai. 6. Kelebihan dan Kelemahan Diskusi Kelompok Buzz Group Kelebihan diskusi kelompok buzz group Sudjana 2005:124, yaitu: a Peserta didik yang kurang biasa menyampaikan pendapat dalam kelompok belajar seolah-olah dipaksa untuk berbicara dalam kelompok kecil. b Menumbuhkan suasana yang akrab, penuh perhatian terhadap pendapat orang lain dan mungkin akan menyenangkan. c Dapat menghimpun berbagai pendapat tentang bagian-bagian masalah dalam waktu singkat. d Dapat digunakan bersama teknik lain sehingga penggunaan teknik ini bervariasi. Adapun kelemahan dalam diskusi buzz group yaitu : a Kemungkinan terjadi kelompok yang terdiri darih orang yang tidak tahu apa-apa. 33 b Dapat memboroskan waktu, terutama bila terjadi hal-hal yang bersifat negatif. c Perlu belajar apabila ingin memperoleh hasil yang maksimal. d Kemungkinan mendapatkan pemimpin yang lemah e Laporan hasil diskusi kemungkinan tidak tersusun dengan baik Selain itu pendapat dari J. J. Hasibuan 2000: 70 tentang kelebihan diskusi kelompok: a Hasil keputusan kelompok lebih kaya besar dari berbagai sumber, dari pada hasil pemikiran individu. b Anggota kelompok sering dimotivasi oleh kehadiran anggota kelompok lain. c Anggota-anggota yang pemalu lebih bebas mengemukakakn pendapat atau pikirannya dalam kelompok kecil. d Anggota kelompok lebih merasa terikat dalam melaksanakan keputusan kelompok, karena mereka terlibat di dalam proses pengambilan keputusan. e Diskusi kelompok dapat meningkatkan pemahaman terhadap diri sendiri, maupun pemahaman terhadap orang lain meningkatkan kemampuan individu untuk berinteraksi. Kelemahan diskusi kelompok: a Diskusi kelompok memerlukan waktu yang lebih banyak daripada cara belajar biasa. 34 b Dapat memboroskan waktu, terutama jika terjadi hal-hal yang negatif, seperti pengarahan yang kurang tepat, pembicaraan yang berlarut-larut, penyimpangan yang tidak ditegur, penampilan yang kurang baik. c Anggota yang pendiam atau pemalu sering tidak mendapat kesempatan mengemukakan pendapatnya. Akibatnya ia dapat menarik diri atau terjadi frustasi. d Jika pemimpin kurang bijaksana, diskusi hanya didominasi oleh orang- orang tertentu. Menurut Slameto 2001: 104 kelebihan dan kekurangan metode buzz group, seperti berikut: a Mendorong peserta yang malu-malu b Menciptakan suasana yang menyenangkan c Memungkinkan pembagian tugas kepemimpinan d Menghemat waktu e Memupuk kepemimpinan f Memungkinkan pengumpulan pendapat g Dapat dipakai bersama metode lainnya h Memberi variasi Adapun kelemahan dalam diskusi buzz group yaitu : a Kemungkinan terjadi kelompok yang terdiri dari orang yang tidak tahu apa-apa b Dapat memboroskan waktu, terutama bila terjadi hal-hal yang bersifat negatif 35 c Perlu belajar apabila ingin memperoleh hasil yang maksimal d Kemungkinan mendapatkan pemimpin yang lemah e Laporan hasil diskusi kemungkinan tidak tersusun dengan baik. 7. Diskusi Kelompok Kecil Untuk Kepemimpinan. Diskusi kelompok dilakukan dengan tujuan yang jelas dan terencana. Pelaksanaan diskusi kelompok terdapat seorang pemimpin yang bertugas mengatur jalannya diskusi agar tujuan dari diskusi kelompok dapat tercapai Tatiek Romlah 2006:28. Kelebihan Diskusi kelompok sendiri menurut Slameto 2001: 104 adalah untuk memupuk kepemimpinan, dan memungkinkan pembagian tugas kepemimpinan. Menurut Nawawi 2006: 33 kepemimpinan adalah kemampuan meyakinkan orang lain untuk mencapai tujuan secara antusias melalui kerjasama yang efektif. Dengan kata lain pemimpin harus dapat memberi inspirasi, membujuk, mempengaruhi dan memotivasi untuk meningkatkan kerjasama dan dukungan diantara bawahan dan pemimpin agar tujuan organisasi dapat tercapai. Dari situ dapat disimpulkan bahwa diskusi kepompok kecil memungkinkan dapat untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan.

D. Buzz Group dapat Meningkatkan Keterampilan Kepemimpinan Siswa