43
B. Rencana Tindakan
1. Pratindakan Sebelum melakukan rencana tindakan terlebih dahulu peneliti
melakukan beberapa langkah pratindakan agar dalam melaksanakan tindakan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut: a. Peneliti melakukan observasi awal.
b. Peneliti berdiskusi dengan konselor sekolah terkait dengan metode yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan
siswa. c. Peneliti melakukan observasi dan wawancara pada konselor sekolah
yang membimbing kelas XI MIA 1 terkait keterampilan kepemimpinan dan sepakat untuk melakukan tindakan peningkatan.
d. Memberikan informasi pada konselor sekolah terkait cara dan langkah pelaksanaan tindakan dan memberikan penjelasan mengenai peran
guru dalam pemberian tindakan. e. Peneliti melakukan pre-test dengan skala untuk mengetahui tingkat
keterampilan kepemimpinan subyek sebelum diberi layanan tindakan. f. Peneliti memberitahukan hasil pre-test kepada konselor sekolah dan
mendiskusikan rencana tindakan yang sesuai.
44
C. Skenario Siklus
Skenario siklus yang dilakukan dalam penelitian ini dijabarkan dalam skenario sebagai berikut:
1. Perencanaan. Sebelum melaksanakan perlu membuat rencana:
a Peneliti bekerja sama dengan konselor sekolah menciptakan suasana yang dapat mendorong peningkatan keterampilan
kepemimpinan siswa. b Peneliti dan konselor sekolah mendiskusikan materi pada tindakan
yang sesuai dengan permasalahan siswa dan mengatur jadwal kegiatan.
c Peneliti menyiapkan materi terkait keterampilan kepemimpinan, macam-macam pokok bahasan untuk diskusi kelompok dan
kegiatan pendukungnya. d Peneliti menyiapkan pedoman observasi untuk merekam proses
tindakan. e Peneliti menyiapkan waktu, tempat, sarana, dan prasarana untuk
pelaksanaan tindakan. b. Tindakan dan Observasi.
a Pembukaan oleh guru bimbingan dan konseling. b Guru memilih pemimpin diskusi.
c Pemimpin memilih ketua dan sekretaris. d Memberikan kasus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
45
e Pemimpin membagi siswa ke dalam 6 enam kelompok kecil dengan jumlah anggota lima sampai enam siswa perkelompok.
f Tiap-tiap kelompok diberi waktu 15 menit untuk mendiskusikan kasus.
g Setelah waktu
diskusi selesai,
perwakilan kelompok
mempresentasikan di depan kelompok besar. Siswa dari kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya atau memberi pendapat.
h Penutupan, siswa diminta mengungkapkan manfaat yang didapatkan setelah diberi tindakan.
2. Observasi Pengamatan dalam proses kegiatan metode buzz-group dilakukan
untuk melihat tingkat keberhasilan metode buzz-group, serta sebagai bahan pertimbangan dalam refleksi.
Kegiatan observasi ini mempunyai dua tujuan, yaitu 1 untuk mengetahui kesesuaian tindakan dengan rencana tindakan, 2 melihat
seberapa besar keberhasilan metode yang dilakukan untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan.
3. Refleksi Kegiatan refleksi dilakukan di akhir tindakan dengan metode
wawancara dan skala keterampilan kepemimpinan post-test. Refleksi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tindakan memberikan hasil dan
apa saja hambatan yang ditemui. Apabila pada siklus pertama siswa sudah mengalami peningkatan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka
46
penelitian diberhentikan. Namun apabila siklus pertama belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka diteruskan dengan siklus kedua.
D. Tempat dan Waktu Penelitian