17
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian tentang keterampilan kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan Kata-
kata “pemimpin” mengandung beberapa arti, yang erat kaitannya dengan pengertian memelopori berjalan dimuka, menuntun,
membimbing, mendorong, mengambil langkahprakasa pertama, bergerak lebih awal, berbuat lebih dahulu memberi contoh, menggerakkan orang
lain melalui pengaruh-pengaruh dan sebagainya. Dalam Bahasa Indonesia “pemimpin” sering disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina, panutan,
pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan sebagainya. Kepemimpinan diartikan sebagai berfungsinya pemimpin,
bawahan, kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok dalam rangka mencapai sesuatu tujuan Kartini, 2011:57. Dapat dikatakan
pula bahwa kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi dengan petuntuk atau perintak agar orang lain
bertindak atau merespons dan menimbulkan perubahan positif. Menurut Nawawi 2006: 33 kepemimpinan adalah kemampuan
meyakinkan orang lain untuk mencapai tujuan secara antusias melalui kerjasama yang efektif. Dengan kata lain pemimpin harus dapat memberi
inspirasi, membujuk, mempengaruhi dan memotivasi untuk meningkatkan kerjasama dan dukungan diantara bawahan dan pemimpin agar tujuan
organisasi dapat tercapai.
18
Kepemimpinan merupakan sesuatu kemampuan yang melekat pada diri seseorang yang memimpin, yang tergantung dari macam-macam
factor, baik faktor-faktor intern maupun faktor-faktor ekstern Winardi, 2000: 47. Maka seorang pemimpin harus memiliki kekuatan dinamis
untuk memotivasi dan mengoordinasikan anggota dalam situasi apapun dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Dari berbagai sumber diatas dapat di simpulkan bahwa kepemimpinan
adalah rangkaian
kegiatan berupa
kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain untuk menciptakan perubahan dengan
kemampuan komunikasi yang sudah melekat dari seorang pemimpin melalui kerjasama yang efektif untuk mencapai tujuan yang sudah di
tentukan sejak awal. Seorang remaja akan memainkan peran sebagai pemimpin bergantung pada kelompok yang mereka ikuti dibandingkan
dengan sifat yang dia miliki. Selama seorang remaja dapat memenuhi kebutuhan kelompok, mereka akan diterima sebagai seorang pemimpin,
sebaliknya jika seorang remaja tidak mampu atau tidak mau memenuhi kebutuhan kelompok, maka akan dipaksa untuk melepaskan peran
kepemimpinannya. 2. Keterampilan Kepemimpinan
Keterampilan kepemimpinan seorang pemimpin mempengaruhi cara mereka berkomunikasi dengan anggotanya, penciptaan situasi dan
kondisi, dan strategi pencapaian tujuan. Masih banyak pemimpin yang belum cakap atau terampil memimpin sesuai dengan situasi dan kondisi
19
yang sedang dipimpinnya. Artinya memimpin tanpa konsep, kurang memperhatikan tingkat kesiapan, kemampuan, kematangan anggota yang
dipimpinnya, memberi intruksi tanpa petujuk dan arahan yang jelas dan kurang berkomunikasi secara intensif.
Menurut Veithzal 2003: 117 beberapa sifat yang juga diidentifikasi berhubungan dengan kepemimpinan yaitu kecerdasan,
kemampuan untuk bergaul dengan orang lain, keterampilan teknik dalam bidangnya, kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan orang lain,
kestabilan emosi dan kontrol pribadi, keterampilan perencanaan dan pengorganisasian, keinginan yang kuat untuk menyelesaikan pekerjaan,
kemampuan untuk menggerakkan kelompok, kemampuan untuk berbuat efektif, efisien, dan tegas. Pemimpin juga harus memiliki integeritas dan
dedikasi yang tinggi terhadap apa yang sedang dikerjakan. Ngalim Purwanto 2005: 55 mengemukakan adanya 6 sifat yang diperlukan
dalam kepemimpinan yaitu: rendah hati dan sederhana, bersifat suka menolong, sabar dan memiliki kestabilan emosi, percaya pada diri sendiri,
jujur, adil dan dapat dipercaya, serta memiliki keahlian dalam jabatan. Sedangkan George R Terry Wahyu, 2011:19 ada sepuluh sifat yang
merupakan karakter kunci dalam memimpin yaitu: kekuatan jasmani dan rohani, stabilitas emosi, mempunyai pengetahuan tentang relasi insani,
kejujuran, objektif, dorongan pribadi kesediaan untuk muncul sebagai pemimpin dari diri sendiri, keterampilan berkomunikasi, kemampuan
20
mengajar, membagi pengetahuan untuk tujuan bersama, dan keterampilan sosial kecakapan teknis atau kecakapan managerial.
Beberapa karakter kepemimpinan yang telah disebutkan bertujuan untuk memberikan gambaran beberapa keterampilan kepemimpinan secara
efektif. Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk dapat melakukan kepemimpinan yang efektif, yaitu: adanya minat untuk
menjadi pemimpin, kemampuan berkomunikasi dengan orang lain, kemampuan untuk mengarahkan orang lain, memiliki kepercayaan
terhadap dirinya sendiri dan orang lain serta dipercaya orang lain, memiliki kemampuan untuk berfikir strategis dalam proses pengambilan
keputusan, dan memiliki kestabilan emosi. 3. Efektivitas Kepemimpinan
Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya diukur dari produktifitas dan efektifitas pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan
pada dirinya. Bila produktifitas naik dan semua tugas dilaksanakan dengan efektif, maka ia disebut sebagai pemimpin yang berhasil, Kartini Kartono
2005: 228. Menurut Gary Yukl 2010: 10 efektivitas pemimpin kadang
diukur berdasarkan kontribusi pemimpin pada kualitas proses kelompok yang dirasakan oleh para pengikut atau pengamat dari luar. Apakah
pemimpin mampu meningkatkan kohesivitas anggota kelompok, kerjasama anggota, motivasi anggota, penyelesaian masalah, pengambilan
keputusan, dan mendamaikan konflik antar anggota.
21
Unsur kepemimpinan yang efektif menurut Hadari Nawawi 2004:15 yaitu: adanya seorang pemimpin, adanya orang yang dipimpin,
adanya kegiatan yang dilakukan dengan mempengaruhi dan mengarahkan perasaan, pikiran dan tingkah lakunya, adanaya tujuan yang akan dicapai,
dan berlangsung berupa proses kelompok atau organisasi. Jadi efektivitas pemimpin itu dilihat dari bagaimana pemimpin
dapat melaksanakan tugas-tugas secara efektif, selain itu juga dilihat dari kontribusi dan kualitas kerjasama kelompok dalam menjalankan tugas-
tugas yang dibebankan secara menyeluruh. 4. Strategi-strategi meningkatkan keterampilan kepemimpinan
Beberapa orang menyatakan, seorang pemimpin sejati itu dilahirkan
untuk memimpin,
karena ia
membawa bakat-bakat
kepemimpinan sejak lahir. Berbeda dengan sejarah manusia yang membuktikan bahwa berdirinya perguruan, binaan, pesantren dan
padepokan, jelas dimaksudkan untuk mendidik, mempengaruhi, dan mengubah sikap anak manusia, melalui pembentukan pengertian dan
pembiasaan diri. Dalam lembaga-lembaga pendidikan tersebut anak-anak muda dipersiapkan untuk menjadi pemimpin-pemimpin di berbagai bidan
kehidupan, baik bagi masa dekat maupun masa-masa mendatang, Kartini kartono 2005: 227-228. Dari situ kita bisa lihat bahwa pemimpin itu
harus dimulai dari belajar dan mengasah kepemimpinan melalui bidang- bidang yang kita sukai, pemimpin perlu belajar untuk menjadi seorang
pemimpin yang baik dan benar. Seorang pemimpin yang dilahirkan belum
22
bisa memperlihatkan kepemimpinannya jika tidak ada wadah yang memberinya pengalaman untuk menjadi seorang pemimpin.
B. Kajian Tentang Remaja