Desain Penelitian METODE PENELITIAN

41

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan. Penelitian tindakan yang dirangkum oleh Sukardi 2009: 210 menurut Kemmis dan Mc Taggart penelitian tindakan merupakan cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasikan suatu kondisi sehingga dapat mempelajari pengalaman dan membuat pengalaman tersebut dapat dipelajari oleh orang lain. Menurut Moh. Nazir 2005: 12, penelitian tindakan adalah penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti dan decision maker tentang variabel-variabel yang dapat dimanipulasikan dan dapat segera digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan. Menurut Reason Bradbury dalam Suwarsih 2011: 8 penelitian tindakan adalah proses partisipatori, demokratis yang berkenaan dengan pengembangan pengetahuan praktis untuk mencapai tujuan-tujuan mulia manusia, berdasarkan pandangan dunia partisipatoris yang muncul dan momentum historis sekarang ini. Penelitian ini berusaha untuk memadukan antara tindakan dan refleksi, atau teori dengan praktik, dengan menyertakan pihak-pihak lain, untuk mencari solusi praktis terhadap berbagai macam persoalan, dan lebih umum lagi demi pengembangan individu-individu bersama komunitasnya. Berdasarkan beberapa definisi penelitian tindakan di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan adalah suatu upaya terencana mulai dari analisis masalah, perecangan program, pelaksanaan, pemantauan, hingga 42 evaluasi dengan mengujicobakan suatu ide ke dalam praktik nyata dalam skala kecil, yang diharapkan kegiatan tersebut mampu memberbaiki dan meningkatkan kualitas siswa. Dalam penelitian tindakan ini, model yang digunakan adalah model Kemmis dan Mc Taggart dalam Suwarsih Madya, 2007: 67 yang menggunakan siklus sistem spiral. Visualisasi model Kemmis Mc Taggart dapat dilihat pada gambar 2 di bawah. Gambar 2. Model Kemmis dan Mc Taggart Sumber: diambil dari Suwarsih Madya, 2007: 67 Model Kemmis dan Mc Taggart yang terdapat pada Gambar 2 di atas terdiri dari tahap perencanaan, melaksanakan, pengamatan dan refleksi. Desain ini berbentuk siklus sistem spiral dimana setelah refleksi dilakukan, maka akan diputuskan tindakan selanjutnya yaitu mengakhiri siklus jika target telah tercapai atau menambah siklus karena target belum tercapai. 43

B. Rencana Tindakan