Wawancara Observasi Metode dan Teknik Pengumpulan Data

48 dan melalui media sosial. Setting penelitian berupa media sosial terjadi disebabkan keterbatasan waktu untuk bertemu dengan key informant.

D. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, ujian tes, dokumentasi, dan lainnya Riduwan, 2007: 24. Menurut Patton 2009: 1, terdapat tiga macam metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin. Wawancara bebas terpimpin juga disebut dengan controlled interview karena interview guide yang dibuat oleh peneliti akan menjadi garis- garis acuan dalam melakukan wawancara. Interview guide ini akan melahirkan catatan-catatan yang memokok tetapi dalam menggali informasi masih memungkinkan untuk peneliti mengajukan pertanyaan kepada subjek secara situasional. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Sutrisno Hadi 2004: 233 bahwa kebebasan dapat diwujudkan dengan interview guide yang tidak ready 49 made, melainkan dengan catatan-catatan memokok yang masih memungkinkan pertanyaan disesuaikan dengan situasi. Wawancara dilakukan oleh peneliti dan interviewer pendamping. Pihak yang diwawancarai adalah key informant dan subjek itu sendiri. Key informant terdiri dari pengasuh, anak asuh lain, teman sekolah subjek, dan guru atau wali kelas subjek. Data yang hendak didapatkan dari wawancara adalah latar belakang kehidupan subjek, kebiasaan subjek, perilaku agresif yang subjek lakukan, dan prestasi subjek. Data dari beberapa interviewer pada subjek yang sama selanjutnya dipadupadankan agar didapatkan data yang dimaksud.

2. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi 2004: 151, observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap fenomena yang terjadi dengan cara sistematis, artinya pengamatan tersebut mempunyai struktur dan ketentuan dalam pelaksanaan pengambilan data. Teknik observasi tergantung sekali kepada situasi di mana observasi diadakan. Jenis teknik observasi yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah observasi sistematik sehingga memerlukan kerangka dalam menggali infomasi dari subjek Sutrisno Hadi, 2004: 158. Melihat objek yang akan diteliti berupa sebuah perilaku, maka peneliti menggunakan dasar pada pembuatan pedoman observasi. Dasar tersebut adalah teori analisis perilaku terapan dengan menganalisis ABC Antecedent, Behavior, Consequence perilaku agresif subjek. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang bentuk perilaku agresif subjek, dampak dari perilaku agresif yang 50 subjek lakukan, antecedent perilaku agresif subjek, hubungan subjek dengan orang lain, dan prestasi subjek. Menurut Wade dan Tavris 2007: 271, antecendent adalah penyebab atau kejadian yang mendahului perilaku, behavior adalah perilaku itu sendiri, dan consequences adalah konsekuensi atau hal-hal yang mengikuti perilaku yang dimaksud. Behavior atau perilaku yang akan diteliti dalam penelitian ini meliputi frekuensi, intensitas, dan durasi. Kamus Lengkap Psikologi mendefinisikan frekuensi sebagai jumlah putaran setiap detik suatu gelombang suara Chaplin, 2006: 199-200, intensitas berarti kekuatan sembarang tingkah laku atau pengalaman Chaplin, 2006: 254, dan durasi berarti waktu terjadinya suatu peristiwa Chaplin, 2006:153. Berkaitan dengan penelitian ini, maka frekuensi berarti jumlah terjadinya perilaku agresif dalam satu kali pengamatan, intensitas berarti berat atau ringannya bobot perilaku agresif yang dilakukan, dan durasi berarti lamanya suatu perilaku agresif terjadi. Menurut Aini Mahabbati Liana Fitriastuti, 2012: 33, intensitas perilaku agresif bertingkat dari ringan hingga berat. Perilaku agresif dikatakan ringan apabila sedikit ciri gangguan perilaku yang muncul dan menyebabkan kerugian atau kerusakan kecil tetapi tetap memerlukan diagnosis, dikatakan sedang moderate yakni ketika karakter gangguan perilaku lebih banyak muncul dan menyebabkan lebih banyak kerugian atau kerusakan, dikategorikan sebagai gangguan perilaku berat severe apabila hampir setiap karakter gangguan perilaku muncul dan menyebabkan kerugian atau kerusakan yang fatal. 51

3. Dokumentasi