14
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian tentang Remaja
1. Definisi remaja
Beberapa ahli memberikan definisi tentang remaja. Santrock 2003: 26 mendefinisikan remaja adolescence sebagai masa perkembangan transisi antara
masa anak-anak dan masa dewasa di mana mencakup pertumbuhan biologis, perkembangan kognitif, dan perkembangan sosial-emosional. Perubahan banyak
terjadi pada masa remaja tetapi tidak berhenti sampai masa tersebut saja karena perkembangan bersifat terus menerus sehingga pada masa selanjutnya juga akan
terus mengalami perubahan. Menurut Hurlock 1980: 206, istilah remaja berasal dari kata bahasa latin
adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Piaget dalam Hurlock 1980: 206 mendefinisikan remaja secara psikologis, yakni masa di
mana individu berinteraksi dengan masyarakat dan berada pada tingkatan yang sejajar dengan orang tua, setidaknya dalam masalah hak.
World Health Organization WHO Sarlito Wirawan, 1974: 9 pada awalnya memberikan definisi sebagai berikut:
Remaja adalah suatu masa dimana: a. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-
tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.
b. Individu mengalami perkembangan psikologik dan identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.
c. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.
15
Pubertas
Pada perkembangannya, definisi dari WHO tersebut berkembang menjadi usia yang lebih konkret yakni 10-14 tahun sebagai remaja awal dan 15-20 tahun
sebagai remaja akhir. Sementara untuk masyarakat Indonesia, para ahli berpedoman menggunakan istilah remaja pada batasan usia 11-24 tahun dan
belum menikah Sarlito Wirawan, 1974: 10-14. Mönks dan Knoers 1998: 264 menggambarkan usia remaja secara jelas
sebagai berikut:
Gambar 1. Pembagian Masa Remaja Menurut Mönks dan Knoers
Masa pubertas dianggap sebagai masa pemasakan seksual. Proses fisiologis yang
mempersiapkan manifestasi pemasakan seks yang sesungguhnya sudah mulai muncul saat usia 10 tahun.
Secara lebih rinci, Remplein Mönks dan Knoers, 1998: 264 membagi usia remaja berdasarkan jenis kelamin yakni sebagai berikut:
Tabel 1. Pembagian Masa Remaja Menurut Remplein Usia Remaja
Perempuan Laki-laki
Pra-pubertas 10 ½-13 tahun
12-14 tahun Pubertas
13-15½ tahun 14-16 tahun
Krisis remaja 15½-16½ tahun
16-17 tahun Adolesensi
16½-20 tahun 17-21 tahun
Pra remaja Remaja Awal
Remaja Pertengahan Remaja Akhir
Pra-pubertas Adolesensi
16 Masa krisis merupakan suatu masa dengan gejala-gejala krisis yang menunjukkan
adanya pembelokan dalam perkembangan, suatu kepekaan dan labilitas yang meningkat seperti krisis sekolah dan krisis pekerjaan.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, peneliti menarik kesimpulan tentang pengertian remaja dan sekaligus sebagai dasar dalam pemilihan subyek
dalam penelitian ini dengan mengangkat pendapat dari Remplein yang membagi masa remaja ke dalam beberapa tahapan masa dan berdasarkan jenis kelamin,
yakni masa pra-pubertas perempuan 10 ½-13 tahun dan laki-laki 12-14 tahun, pubertas perempuan 13-15½ tahun dan laki-laki 14-16 tahun, krisis remaja
perempuan 15½-16½ tahun dan laki-laki 16-17 tahun, serta adolesensi perempuan 16½-20 tahun dan laki-laki 17-21 tahun.
2. Ciri-Ciri Remaja