Perkembangan Sosial Ciri-Ciri Remaja

18 dimaksud adalah pengalaman belajar menentukan reaksi potensial mana yang akan digunakan untuk menyatakan kemarahan Hurlock, 1978: 213. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, maka peneliti menarik kesimpulan seputar perkembangan emosi pada masa remaja. Emosi remaja tergolong labil karena berhubungan dengan hormon di mana pada masa tersebut juga sedang mengalami proses pematangan.

b. Perkembangan Sosial

Perkembangan sosial pada masa remaja mengacu pada bagaimana remaja berpikir dan memandang lingkungan sosial sekitarnya. Lingkungan sosial yang dimaksud meliputi orang-orang yang diamati, berinteraksi dengan orang-orang tersebut, hubungan dengan orang-orang tersebut, kelompok tempat bergaul, dan bagaimana remaja berpikir mengenai diri sendiri dan orang lain Santrock, 2003: 119. Menurut Hurlock 1978: 250, perkembangan sosial berarti perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Percepatan perkembangan pada masa remaja yang berhubungan dengan pemasakan seksualitas juga mengakibatkan suatu perubahan dalam perkembangan sosial remaja. Pada masa remaja, terjadi hubungan yang erat antar teman sebaya. Hubungan tersebut memunculkan adanya aktivitas-aktivitas yang juga dapat bersifat agresif, kadang-kadang kriminal seperti mencuri, penganiayaan, dan lain- lain Mönks dan Knoers, 1998: 275. Hurlock 1978: 274 menguraikan tentang sikap dan perilaku yang khas pada masa remaja yakni sebagai berikut: 19 1 Remaja kadang bersikap antagonistik terhadap orang lain dengan mudah tersinggung dan pandangan mencemoohkan. 2 Remaja lebih agresif daripada usia prasekolah, antara lain menghasut perkelahian dengan teman sebaya, mengritik, menentang, serta mencari-cari kesalahan atas pekerjaan orang dewasa. 3 Remaja bertengkar karena masalah yang paling remeh dan mencari alasan untuk berkelahi dengan anggota gang, mengritik perilaku orang lain, dan bergembira jika berhasil menyakiti orang lain. 4 Menurut remaja, aktivitas sosial bersifat membosankan. 5 Remaja menggunakan sebagian besar waktunya untuk menyendiri, melamun, menyelidiki alat kelamin mereka sendiri, dan melakukan onani. 6 Remaja sengaja menolak berkomunikasi dengan orang lain kecuali jika perlu. 7 Remaja sering malu berada di hadapan orang banyak. Rasa malu tersebut timbul dari kecemasan penilaian orang lain terhadap perubahan tubuh dan perilaku. Berdasarkan poin-poin tersebut, maka dapat diketahui bahwa remaja lebih suka menyendiri daripada bergaul dengan lingkungan sosialnya yang mempunyai sifat heterogen. Pada usia remaja sering terjadi perilaku agresif seperti menghasut, berkelahi, mengritik, menentang, serta mencari-cari kesalahan atas pekerjaan orang lain. . 20

c. Perkembangan Moral