Kerangka Berpikir Pertanyaan Penelitian

44 dampak kepada lingkungan subjek di antaranya timbulnya ketakutan orang lain, adanya kemarahan dari korban perilaku agresif subjek, tercipta hubungan yang kurang sehat dengan teman sebayanya, dan menjadi model yang buruk bagi lingkungan.

D. Kerangka Berpikir

Maraknya perilaku agresif yang dilakukan oleh remaja dewasa ini menjadi sorotan berbagai pihak yang turut prihatin dengan kondisi tersebut. Perilaku agresif muncul dikarenakan beberapa faktor penyebab internal dan eksternal. Secara moral maupun sosial, perilaku agresif dianggap tidak tepat. Hal ini pula yang terjadi di Panti Asuhan Islam Ibadah Bunda Yogyakarta. Pada panti asuhan tersebut tidak jarang ditemukan kasus perilaku agresif yang dilakukan anak asuh di mana sebagian besar dari mereka berada pada usia remaja. Perilaku agresif merupakan perilaku yang dilakukan secara sengaja dan bertujuan menyakiti orang lain. Secara garis besar, terdapat dua bentuk perilaku agresif, yakni bentuk verbal dan bentuk non-verbal. Perilaku agresif mempunyai karakteristik mengarah pada perilaku negatif yang dapat menimbulkan kerugian baik kepada orang lain maupun pada pelaku perilaku agresif sendiri. Subjek penelitian didapatkan melalui wawancara dengan pengasuh Panti Asuhan Islam Ibadah Bunda Yogyakarta dan dengan sistem acak . Kriteria subjek penelitian ini adalah anak asuh di Panti Asuhan Islam Ibadah Bunda Yogyakarta yang berusia remaja, dibiayai, tinggal, dan terdaftar di panti asuhan tersebut. Observasi terhadap subjek penelitian akan menghasilkan data yang akan 45 ditriangulasikan dengan data hasil wawancara. Selain melakukan triangulasi metodologik, peneliti juga melakukan triangulasi data dengan menggunakan dua orang observer untuk satu orang subjek. Rata-rata dari kedua observer merupakan data akhir yang akan digunakan pada tahap selanjutnya. Data yang diperoleh akan diolah oleh peneliti agar dapat ditarik kesimpulan dan digunakan sebagai bahan evaluasi pengurus atau pengasuh Panti Asuhan Islam Ibadah Bunda Yogyakarta. Data yang disajikan juga dapat digunakan sebagai dasar perencanaan program atau pun pola pengasuhan yang tepat guna mengurangi perilaku agresif anak asuh.

E. Pertanyaan Penelitian

Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian, maka peneliti menguraikan pokok masalah yang akan diteliti dalam bentuk pertanyaan penelitian. Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir di atas, maka dapat diajukan beberapa pertanyaan yakni sebagai berikut: 1. Identifikasi perilaku agresif anak asuh di Panti Asuhan Islam Ibadah Bunda Yogyakarta Bagaimana bentuk dan dampak perilaku agresif yang dilakukan? 2. Faktor Penyebab Perilaku Agresif Anak Asuh di Panti Asuhan Islam Ibadah Bunda Yogyakarta a. Apa sajakah faktor internal penyebab perilaku agresif anak asuh? b. Apa sajakah faktor eksternal penyebab perilaku agresif anak asuh? 46

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Sudarwan Danim 2002: 33 menyebutkan ada dua pendekatan penelitian yang populer yaitu pendekatan kuantitatif quantitative research dan pendekatan kualitiatif qualitative research. Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Moleong 2005: 6, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Menurut Smith Alsa, 2007: 55, penelitian studi kasus dibedakan dari jenis rancangan penelitian kualitatif yang lain karena studi kasus mendeskripsikan dan menganalisis secara lebih intensif terhadap satu unit tunggal atau satu sistem terbatas bounded system seperti seorang individu, suatu program, suatu peristiwa, suatu intervensi, atau suatu komunitas. Bounded system dalam penelitian ini adalah anak asuh yang berperilaku agresif.

B. Penentuan Subjek dan Objek Penelitian

Melihat keterbatasan waktu yang ada, maka tidak semua anak asuh dijadikan subjek penelitian ini, melainkan berdasarkan pertimbangan tertentu.