143 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa antecedent penyebab
subjek berperilaku agresif meliputi dua aspek, yakni antecedent internal berasal dari diri sendiri dan antecedent eksternal berasal dari lingkungan. Pembahasan
mengenai faktor penyebab internal dan faktor penyebab eksternal perilaku agresif subjek berdasarkan antecedent yang sudah disajikan adalah sebagai berikut:
a. Faktor Penyebab Internal
Secara umum, faktor penyebab internal keempat subjek berperilaku agresif
adalah masalah kurangnya mendapatkan perhatian dan kasih sayang.
Keempat subjek membutuhkan perhatian dari lingkungan sosial mereka karena latar belakang yang hampir sama, yakni lingkungan terdekat mereka pada masa
yang lalu kurang memberikan cukup kasih sayang seperti subjek EJ dan SN yang tidak mendapatkan kasih sayang dari ayahnya, subjek RA yang tidak
mendapatkan kasih sayang dari ayah dan ibunya, serta subjek AP yang kurang mendapatkan kasih sayang dari ayahnya. Menurut National Youth Violence
Prevention Resource Center TT: 2-3, masalah kurangnya perhatian dari pengasuh dan keluarga pada remaja termasuk dalam karakteristik individu selain
inteligensi rendah, hiperaktif, kompulsif, dan masalah perhatian.
Kepribadian subjek yang telah dipaparkan pada sub subbab sebelumnya
juga menjadi faktor penyebab subjek berperilaku agresif. Subjek EJ mempunyai kepribadian yang selalu ingin dianggap super, subjek RA mempunyai kepribadian
yang mencari perhatian dan mudah terpancing emosi, subjek AP mempunyai kepribadian merendahkan orang lain, serta subjek SN yang suka mencari
144 perhatian. Kepribadian keempat subjek ini menurut Freud Anantasari, 2006: 64-
66 disebut sebagai thanatos, yakni energi yang tertuju untuk perusakan atau pengakhiran kehidupan.
Keterampilan sosial
yang sangat dibutuhkan dalam menjalin hubungan dengan orang lain belum dimiliki sepenuhnya oleh subjek seperti subjek EJ dan
subjek RA yang sering menyalurkan emosi negatif mereka dengan melakukan perlawanan atau pembalasan kepada lingkungan yang menjadi antecedent bagi
perilaku agresif mereka. Keterampilan sosial yang dimiliki subjek AP cukup membuat subjek AP mampu mengelola emosi untuk tidak melakukan pembalasan
kepada pihak yang membuat dirinya tersinggung atau marah, tetapi ketika emosi subjek meningkat, subjek melakukan perilaku agresif seperti yang dilakukan
kepada mantan pacarnya. Subjek SN kurang mempunyai keterampilan sosial yang baik dilihat dari cara subjek menghadapi anak asuh lain yang berperilaku tidak
seperti kemauan subjek SN. Dua dari empat subjek menunjukkan prestasi yang cukup baik berkaitan
dengan cita-cita yang ingin dicapai, yakni subjek EJ yang ingin menjadi penyanyi mempunyai hobi bermain musik dalam band dan subjek RA yang ingin menjadi
seorang tahfidz berprestasi pada beberapa perlombaan yang pernah diikuti seperti lomba adzan, lomba iqamah, dan lomba cerdas cermat Al-Qur’an. Dua subjek
yang lain yakni AP dan SN belum mengembangkan potensi positif yang
terdapat pada diri mereka.
145
b. Faktor Penyebab Eksternal