3.3.3 Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik consecutive sampling, dimana sampel adalah semua pasien yang memenuhi kriteria inklusi
selama bulan September-Oktober 2016 sampai besar sampel minimal terpenuhi Dahlan, 2013.
3.4 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kapas lidi steril, autoklaf, inkubator, pinset, pipet hisap, cawan petri, kapas, lampu bunsen, hockey
stick L, gelas ukur, labu erlenmeyer, ose bulat, mikropipet, rak dan tabung reaksi, spiritus, dan penggaris.
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Isolat bakteri aerob dari swab luka operasi pasien suspect ILO di ruang rawat
inap bedah dan kebidanan RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Bandar Lampung. b. Diskcakram antibiotik, yaitu Ampisilin-Sulbaktam, Ceftriakson, Cefazolin,
Ciprofloksasin, Amikasin, dan Gentamisin dan disk Novobiosin. c. Media yang digunakan adalah nutrient agar miring, agar darah, agar Mac
Conkey, agar DNAse, TSIA, agar SIM, agar SC, Simmon citrate agar, media BHI yang digunakan untuk pembuatan suspensi bakteri dan agar Muller
Hinton yang digunakan dalam uji sensitivitas isolat bakteri terhadap antibiotik.
d. Larutan Standar Mac Farland, aquades, larutan pewarnaan Gram, dan larutan glukosa.
3.5 Prosedur Penelitian
a. Sterilisasi Alat
Sterilisasi alat dilakukan dengan mencuci dan mengeringkan alat terlebih dahulu. Kemudian cawan petri dibungkus dengan kertas perkamen. Sedangkan
alat-alat gelas seperti tabung reaksi ditutup dengan menggunakan kapas lalu dibalut dengan kassa dan dibungkus dengan kertas perkamen. Kemudian
sterilisasi dengan menggunakan autoklaf pada suhu 121 C selama 30 menit.
Sterilisasi ose bulat dilakukan dengan membakarnya diatas lampu bunsen hingga membara kemudian didinginkan, sedangkan sterilisasi object glass dilakukan
dengan melewatkannya diatas lampu bunsen beberapa kali Raihana, 2011. b. Pengambilan Spesimen Pus
Pengambilan spesimen dilakukan dengan menggunakan kapas lidi steril. Cara mengambil spesimen adalah dengan mengusapswab luka operasi kemudian
memasukkannya kembali ke dalam tempat steril. Selanjutnya spesimen dibawa ke Labkesda untuk pemeriksaan identifikasi bakteri dan kepekaannya Misnadiarly
Djajaningrat, 2014. c. Isolasi dan Identifikasi Mikroorganisme Penyebab ILO
Isolasi spesimen dilakukan dengan mengoleskan spesimen ke dalam nutrient agar miring sebagai media perbenihan dan inkubasi pada suhu 37
C selama 24 jam. Setelah itu, identifikasi sifat bakteri dengan melakukan pewarnaan Gram.
Kemudian memeriksa hasil perwarnaan Gram dibawah mikroskop untuk mengetahui sifat bakteri merupakan Gram positif atau Gram negatif. Setelah
mengetahui sifat bakteri, dilakukan penanaman bakteri dan dilanjutkan dengan inkubasi pada suhu 37
C selama 24 jam. Penanaman bakteri Gram positif