Tinjauan Pustaka .1 Infeksi Nosokomial
                                                                                coli  Bereket  et  al.,  2012;  Nasution,  2012.  Penelitian  yang  dilakukan  di  RSUD Dr.  H.  Abdoel  Moeloek  Bandar  Lampung  tahun  2011  menunjukkan
mikroorganisme  penyebab  ILO  di  ruang  rawat  bedah  terbanyak  adalah Pseudomonas sp. 29,27, Staphylococcus epidermidis 21,95, dan Klebsiella sp.
14,62.  Sedangkan  bakteri  penyebab  ILO  di  ruang  rawat  kebidanan  terbanyak adalah  Pseudomonas  sp.  25,  Escherichia  coli  19,44,  Klebsiella  sp.  16,67,
dan Staphylococcus epidermidis 13,89 Samuel, 2013. Pseudomonas  sp.  merupakan  bakteri  Gram  negatif  yang  dapat  ditemukan  di
usus  dan  kulit  manusia.  Bakteri  ini  merupakan  penyebab  terbanyak  infeksi nosokomial dan banyak terdapat di lingkungan rumah sakit yang lembab. Bakteri
patogen  yang  sering  dijumpai  dari  spesies  ini  adalah  Pseudomonas  aeruginosa. Pseudomonas  aeruginosa  merupakan  bakteri  yang  dapat  menyebabkan  infeksi
dan menimbulkan pus hijau kebiruan Ryan  Ray, 2014; Brooks, Carroll, Butel, Morse,  Mietzner, 2010.
Staphylococcus  aureus  merupakan  bakteri  koagulase  positif  yang  paling sering  menyebabkan  infeksi  terutama  apabila  kekebalan  tubuh  pejamu  menurun.
Bakteri  lain  yang  ditemukan  pada  isolat  ILO  merupakan  flora  normal  manusia. Staphylococcus  epidermidis  terdapat  di  kulit,  traktus  respiratori,  dan  traktus
gastrointestinal manusia. Bakteri Gram positif lain yang berpotensi menyebabkan infeksi nosokomial adalah Streptococcus sp. Bakteri ini dapat menghemolisis sel
darah  merah  in  vitro.  Berdasarkan  kemampuan  hemolisisnya,  bakteri  ini  dibagi menjadi β hemolitik yang ditandai dengan bersihnya daerah sekitar pertumbuhan
bakteri dan α hemolitik yang ditandai oleh reduksi hemoglobin dan pembentukan pigmen hijau. Brooks, Carroll, Butel, Morse,  Mietzner, 2010.
Klebsiella  sp.,  dan  Escherichia  coli  merupakan  bakteri  Enterobacteriaceae yang  terdapat  di  traktus  intestinal  manusia.  Selain  kedua  bakteri  ini,  bakteri
Enterobactericeae  lain  yang  berpotensi  menyebabkan  infeksi  adalah  Proteus  sp. dan  Enterobacter  sp.  Ryan    Ray,  2014.  Pada  penelitian  Samuel  tahun  2011,
Proteus sp. dan Enterobacter sp. juga didapatkan, tetapi tidak sebanyak Klebsiella sp.  Samuel,  2013.  Bakteri  Enterobacteriaceae  dapat  menyebabkan  infeksi
terhadap  manusia  apabila  berpindah  tempat  dari  habitat  alaminya  atau  pejamu mengalami  penurunan  imunitas  Brooks,  Carroll,  Butel,  Morse,    Mietzner,
2010.
                