dan melakukan debridemen atau membuang jaringan nekrotik National Collaborating Centre for Women’s and Children’s Health, 2008.
2.1.3 Antibiotik Profilaksis
2.1.3.1 Pengertian Antibiotik Profilaksis
Antibiotik profilaksis adalah penggunaan antibiotik sebelum, selama, atau setelah tindakan diagnosis, terapi, atau bedah untuk mencegah komplikasi infeksi.
Penggunaan antibiotik profilaksis pada setiap pasien berbeda, tergantung pada riwayat alergi yang dialami pasien. Pasien yang memiliki riwayat anafilaksis,
edema laring, bronkospasme, hipotensi, pembengkakan lokal, urtikaria, atau ruam gatal yang terjadi setelah konsumsi Penisilin, memiliki risiko hipersensitivitas
terhadap Beta-laktam. Oleh karena itu, pasien tidak boleh diberikan antibiotik golongan Beta-laktam dan harus diberikan terapi alternatif. Antibiotik profilaksis
harus diberikan secara single dose kecuali dalam keadaan tertentu, seperti operasi dalam waktu yang berkepanjangan, kehilangan banyak darah, atau indikasi lain
SIGN, 2014; Katzung, 2010.
2.1.3.2 Indikasi Pemberian Antibiotik Profilaksis
Pemberian antibiotik profilaksis didasarkan atas indikasi untuk mengurangi jumlah penggunaan antibiotik yang akan meningkatkan resistensi mikroorganisme
dan biaya rumah sakit. Indikasi pemberian antibiotik terdiri dari:
a. Sangat Direkomendasikan Penggunaan antibiotik profilaksis mengurangi morbiditas utama, mengurangi
biaya rumah sakit, dan mengurangi penggunaan antibiotik secara keseluruhan. Tindakan operasi yang sangat direkomendasikan menggunakan antibiotik
profilaksis antara lain operasi katarak, apendektomi, operasi kolorektal, operasi sesar, induksi aborsi, transurethral resection of the prostate, arthoplasty, fraktur
terbuka, operasi terbuka untuk fraktur tertutup, dan fraktur panggul. b. Direkomendasikan
Tindakan operasi yang direkomendasikan menggunakan antibiotik profilaksis antara lain craniotomi, operasi spinal, operasi glaukoma, operasi lakrimal, operasi
orognatik, operasi kepala dan leher terkontaminasibersih-terkontaminasi, insersi cardiac peacemaker, reseksi pulmonar, operasi oesofageal, operasi lambung dan
duodenum, operasi duktus biliaris, operasi liver, operasi pankeras, histerektomi abdominal, histerektomi vaginal, transrectal prostate biopsy, shock wave
lithotripsy, sistektomi radikal, amputasi lower limb, operasi vaskular abdominal and lower limb arterial reconstruction, dan operasi bersih-terkontaminasi.
c. Perlu Dipertimbangkan Penggunaan antibiotik profilaksis harus dipertimbangkan kepada semua
pasien terutama pasien dengan risiko rendah infeksi karena dapat meningkatkan konsumsi antibiotik. Beberapa operasi yang perlu dipertimbangkan dalam
pemberian antibiotik profilaksis adalah operasi plastik wajah dengan implan, operasi kanker payudara, dan beberapa operasi lainnya.