d. Infeksi Intravaskuler Bakteriemia
Penggunaan kateter intravaskuler yang bertujuan untuk memberikan obat dan
nutrisi secara parenteral, pemantauan hemodinamik, tindakan hemodialisa, atau plasmaferesis menyebabkan bakteriemia. Beberapa pasien diantaranya mengalami
sepsis dan kegagalan organ ganda. Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan prosedur aseptik dan antiseptik saat pemasangan kateter intravaskular Diouf,
Bèye, Diop, Kane, Ka, 2007.
2.1.2 Infeksi Luka Operasi
2.1.2.1 Pengertian Infeksi Luka Operasi
Infeksi luka operasi ILO atau Surgical Site Infection SSI adalah infeksi dimana organisme patogen berkembang atau bermultipikasi di suatu luka operasi
yang menyebabkan tanda dan gejala lokal seperti panas, kemerahan, nyeri, dan bengkak dalam kurun waktu 30 hari pasca operasi Sjamsuhidajat, Karnadihardja,
Prasetyono, Rudiman, 2010; National Collaborating Centre for Women’s and
Children’s Health, 2008.
2.1.2.2 Penyebab Infeksi Luka Operasi
Bakteri penyebab terbanyak ILO adalah flora normal kulit, yaitu Staphylococcus aureus dan coagulase-negative Staphylococcus seperti
Staphylococcus epidermidis Bratzler et al., 2013; Nasution, 2012. Bakteri lain yang sering ditemukan pada isolat ILO adalah Pseudomonas sp., dan Escherichia
coli Bereket et al., 2012; Nasution, 2012. Penelitian yang dilakukan di RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Bandar Lampung tahun 2011 menunjukkan
mikroorganisme penyebab ILO di ruang rawat bedah terbanyak adalah Pseudomonas sp. 29,27, Staphylococcus epidermidis 21,95, dan Klebsiella sp.
14,62. Sedangkan bakteri penyebab ILO di ruang rawat kebidanan terbanyak adalah Pseudomonas sp. 25, Escherichia coli 19,44, Klebsiella sp. 16,67,
dan Staphylococcus epidermidis 13,89 Samuel, 2013. Pseudomonas sp. merupakan bakteri Gram negatif yang dapat ditemukan di
usus dan kulit manusia. Bakteri ini merupakan penyebab terbanyak infeksi nosokomial dan banyak terdapat di lingkungan rumah sakit yang lembab. Bakteri
patogen yang sering dijumpai dari spesies ini adalah Pseudomonas aeruginosa. Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi
dan menimbulkan pus hijau kebiruan Ryan Ray, 2014; Brooks, Carroll, Butel, Morse, Mietzner, 2010.
Staphylococcus aureus merupakan bakteri koagulase positif yang paling sering menyebabkan infeksi terutama apabila kekebalan tubuh pejamu menurun.
Bakteri lain yang ditemukan pada isolat ILO merupakan flora normal manusia. Staphylococcus epidermidis terdapat di kulit, traktus respiratori, dan traktus
gastrointestinal manusia. Bakteri Gram positif lain yang berpotensi menyebabkan infeksi nosokomial adalah Streptococcus sp. Bakteri ini dapat menghemolisis sel
darah merah in vitro. Berdasarkan kemampuan hemolisisnya, bakteri ini dibagi menjadi β hemolitik yang ditandai dengan bersihnya daerah sekitar pertumbuhan
bakteri dan α hemolitik yang ditandai oleh reduksi hemoglobin dan pembentukan pigmen hijau. Brooks, Carroll, Butel, Morse, Mietzner, 2010.