Tata Laksana Infeksi Luka Operasi Pencegahan Infeksi Luka Operasi

a. Sangat Direkomendasikan Penggunaan antibiotik profilaksis mengurangi morbiditas utama, mengurangi biaya rumah sakit, dan mengurangi penggunaan antibiotik secara keseluruhan. Tindakan operasi yang sangat direkomendasikan menggunakan antibiotik profilaksis antara lain operasi katarak, apendektomi, operasi kolorektal, operasi sesar, induksi aborsi, transurethral resection of the prostate, arthoplasty, fraktur terbuka, operasi terbuka untuk fraktur tertutup, dan fraktur panggul. b. Direkomendasikan Tindakan operasi yang direkomendasikan menggunakan antibiotik profilaksis antara lain craniotomi, operasi spinal, operasi glaukoma, operasi lakrimal, operasi orognatik, operasi kepala dan leher terkontaminasibersih-terkontaminasi, insersi cardiac peacemaker, reseksi pulmonar, operasi oesofageal, operasi lambung dan duodenum, operasi duktus biliaris, operasi liver, operasi pankeras, histerektomi abdominal, histerektomi vaginal, transrectal prostate biopsy, shock wave lithotripsy, sistektomi radikal, amputasi lower limb, operasi vaskular abdominal and lower limb arterial reconstruction, dan operasi bersih-terkontaminasi. c. Perlu Dipertimbangkan Penggunaan antibiotik profilaksis harus dipertimbangkan kepada semua pasien terutama pasien dengan risiko rendah infeksi karena dapat meningkatkan konsumsi antibiotik. Beberapa operasi yang perlu dipertimbangkan dalam pemberian antibiotik profilaksis adalah operasi plastik wajah dengan implan, operasi kanker payudara, dan beberapa operasi lainnya. d. Tidak Direkomendasikan Penggunaan antibiotik profilaksis tidak efektif secara klinis, tidak menurunkan antibiotik, tetapi meningkatkan penggunaan antibiotik sehingga tidak direkomendasikan. Operasi yang tidak direkomendasikan diberikan antibiotik profilaksis antara lain operasi plastik wajah bersih, operasi telinga bersihbersih-terkontaminasi, operasi kandung empedu, perbaikan hernia, tindakan diagnosis endoskopi, splenektomi, pemasangan IUD intrauterine device, reseksi transuretra pada tumor kandung kemih, dan nefrektomi SIGN, 2014.

2.1.3.3 Pemilihan Antibiotik Profilaksis

Pemilihan antibiotik profilaksis harus disesuaikan dengan pola bakteri dan kepekaannya terhadap antibiotik. Bakteri penyebab diperkirakan dengan pola bakteri lokal yang biasanya menyebabkan ILO, seperti bakteri Gram negatif pada kolon. Selain memperhatikan pola bakteri dan kepekaannya, pemilihan antibiotik profilaksis juga harus memperhatikan keadaan fisiologis pasien, terutama fungsi ginjal dan hati, kekebalan tubuh pasien, riwayat alergi, dan biaya antibiotik SIGN, 2014; Katzung; 2010. Pemberian antibiotik profilaksis setidaknya 60 menit sebelum dilakukan insisi Syachroni, 2015. Prinsip pemberian antibiotik profilaksis prabedah adalah sebagai berikut: a. Antibiotik spektrum luas yang efektif terhadap agen infeksi yang biasa ditemui pada ILO. b. Uji klinis terhadap antibiotik telah membuktikan efektifitas antibiotik. c. Waktu paruh antibiotik harus dicapai saat insisi, sehingga waktu pemberian antibiotik harus tepat. d. Duration of action DoA antibiotik pendek, single dose, dan efek toksisitas minimal. e. Penggunaan antibiotik terbaru diperuntukkan jika telah terjadi resistensi obat. f. Digunakan antibiotik dengan biaya terendah jika semua prinsip telah terpenuhi Katzung, 2010. Antibiotik profilaksis yang direkomendasikan oleh The American Society of Health-System Pharmacists ASHP antara lain Ampisilin-Sulbaktam, Cefazolin, Ceftriakson dan beberapa antibiotik lainnya Bratzler et al., 2013. a. Ampisilin-Sulbaktam Ampisilin-Sulbaktam merupakan kombinasi antibiotik spektrum luas golongan Penisilin yang merupakan senyawa Beta-laktam Katzung, 2010. Antibiotik ini efektif terhadap bakteri Gram positif, Gram negatif, dan bakteri anaerob. Aktifitas antimikroba dari Ampisilin-Sulbaktam lebih bersprektrum luas daripada Sefalosporin generasi pertama dan kedua. Suatu Randomized-trials menunjukkan bahwa Ampisilin-Sulbaktam lebih diutamakan daripada Sefalosporin sebagai antibiotik profilaksis bedah Ziogos, Tsiodras, Matalliotakis, Giamarellou, Kanellakopoulou, 2010. b. Ceftriakson Ceftriakson merupakan antibiotik spektrum luas golongan Sefalosporin generasi ketiga. Antibiotik ini efektif terhadap bakteri Gram negatif dan digunakan untuk terapi infeksi berat akibat resistensi antibiotik Katzung, 2010.

Dokumen yang terkait

POLA BAKTERI AEROB PENYEBAB INFEKSI LUKA POST OPERASI DI RUANG RAWAT INAP BEDAH DAN KEBIDANAN RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG

3 55 55

POLA RESISTENSI ANTIBIOTIK TERHADAP ISOLAT BAKTERI AEROB PENYEBAB INFEKSI LUKA OPERASI DI RUANG RAWAT INAP BAGIAN BEDAH DAN KEBIDANAN RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG

10 97 45

PREVALENSI INFEKSI SALURAN KEMIH PADA PASIEN PENGGUNA KATETER YANG DIRAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG

6 38 70

POLA MIKROORGANISME PENYEBAB VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA DAN SENSITIVITASNYA TERHADAP ANTIBIOTIK DI RSUD DR. H ABDOEL MOELOEK BANDARLAMPUNG

1 22 72

STUDI DIAGNOSTIK ULTRASONOGRAFI DALAM MENDIAGNOSIS NODUL TIROID DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG

0 13 61

HUBUNGAN RIWAYAT PENYAKIT PERIODONTAL TERHADAP KEJADIAN PERSALINAN PRETERM DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG

0 7 58

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KARAKTERISTIK PASIEN KANKER PAYUDARA WANITA DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2016

0 15 81

POLA KUMAN DAN UJI SENSITIVITASNYA TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI LUKA Pola Kuman dan Uji Sensitivitasnya terhadap Antibiotik Pada Penderita Infeksi Luka Operasi (ILO) di RSUD Dr. Moewardi Periode Januari-Juli 2015.

0 5 16

POLA KUMAN DAN UJI SENSITIVITASNYA TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI LUKA Pola Kuman dan Uji Sensitivitasnya terhadap Antibiotik Pada Penderita Infeksi Luka Operasi (ILO) di RSUD Dr. Moewardi Periode Januari-Juli 2015.

0 2 13

ANALISIS PEMBERIAN ANTIBIOTIK BERDASARKAN HASIL UJI SENSITIVITAS TERHADAP PENCAPAIAN CLINICAL OUTCOME PASIEN INFEKSI ULKUS DIABETIK DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK LAMPUNG

0 0 13