e.  Pembuatan Suspensi Bakteri Setelah  identifikasi  bakteri,  tanam  bakteri  pada  media  BHI.  Kemudian
inkubasi pada suhu 37 C selama 4-6 jam atau kekeruhannya sama dengan standar
kekeruhan Mac Farland 0,5 Vandepitte et al., 2010.
f.
Pengukuran sensitivitas antibiotik dengan metode difusi Kirby-Bauer Uji sensitivitas antibiotik terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Memulaskan  suspensi  bakteri  yang  telah  disesuaikan  dengan  standar kekeruhan Mac Farland 0,5 ke seluruh permukaan media agar Muller Hinton
secara merata dengan hockey stick L dan diamkan selama 5 menit agar bakteri meresap ke dalam media Vandepitte et al., 2010.
2.
Meletakkan  diskcakram  yang  terdiri  dari  6  jenis  antibiotik  pada  media  agar Muller  Hinton  yang  sudah  diolesi  bakteri  isolat  luka  pasca  operasi  dengan
menggunakan pinset. Jarak antara cakram yang satu dengan cakram yang lain kurang  lebih  3cm  dan  2cm  dari  pinggir  sehingga  terdapat  kontak  yang  baik
antara  cakram  obat  dengan  bakteri,  kemudian  inkubasi  pada  suhu  37 C
selama 24 jam Vandepitte et al., 2010.
3.
Setelah  inkubasi,  melakukan  pengukuran  diameter  daerah  hambatan  yang ditandai  dengan  zona  hambat  disekitar  cakram  menggunakan  penggaris
dengan  satuan  mm,  kemudian  bandingkan  dengan  diameter  zona  hambat berdasarkan CLSI CLSI, 2014.
4.  Mengulangi percobaan yang sama untuk bakteri dari isolat bakteri luka pasca operasi yang lain Vandepitte et al., 2010.
3.6 Alur Penelitian
Gambar 3. Alur Penelitian Identifikasi Bakteri Misnadiarly  Djajaningrat, 2014;
Ryan  Ray, 2014; Raihana, 2011; Brooks, Carroll, Butel, Morse,  Mietzner, 2010; Goldman  Green, 2009
Luka 72 Jam Post Operasi Ambil Swab Pus pada Luka
Hasil Swab Luka dalam Tabung Steril Tanam pada Media BHI
Inkubasi pada suhu 37 C, 24 jam
Bakteri Gram Positif Pewarnaan Gram
BHI Keruh Kultur Positif
Bakteri Gram Negatif Tanam pada
Agar Darah
Pertumbuhan Koloni Positif Tanam pada Agar
Mac Conckey Inkubasi 37
C, 24 jam
Koloni Bakteri Gram Positif
1. Staphylococcus aureus 2. Staphylococcus
epidermidis Pertumbuhan Koloni Positif
Uji Biokimia 1. Uji TSIA
2. Uji SIM 3. Uji Sitrat  Urea
Koloni Bakteri Gram Negatif
1. Escherichia coli 2. Klebsiella sp.
3. Pseudomonas sp. Tanam pada Nutrient
Agar Miring Inkubasi 37
C, 24 jam
Inkubasi 37 C, 24 jam
Pertumbuhan Koloni Positif Tanam pada Nutrient
Agar Miring Inkubasi 37
C, 24 jam Pertumbuhan Koloni Positif
Uji Biokimia 1. Tes Katalase
2. Uji DNAse 3. Uji Novobiosin
Gambar 4. Alur Penelitian Uji Kepekaan Bakteri Terhadap Antibiotik
Vandepitte et al., 2010; Goldman  Green, 2009 Koloni Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif
pada Nutrient Agar Miring Mengambil koloni bakteri dari
Nutrient Agar Miring
Memulaskan Bakteri ke Media Muller Hinton
Diamkan 5 menit Koloni Bakteri pada Media Muller Hinton
Uji Kepekaan dengan Meletakkan DiskCakram Antibiotik pada Media
Muller Hinton
Terdapat Zona Hambat Antibiotik Inkubasi 37
C, 24 jam
Membandingkan dengan Zona Hambat Berdasarkan CLSI
Resisten Intemediet
Sensitif Mengukur Diameter Zona Hambat
Antibiotik Memasukkan koloni kedalam NaCl
4.7 Definisi Operasional
Tabel 2. Definisi Operasional
Variabel Definisi
Alat Ukur Hasil Ukur
Skala
Bakteri yang
berhasil  diisolasi dari  swab  luka
operasi pasien
suspect  ILO Variable
Independent Bakteri
yang diidentifikasi
dari spesimen swab luka
operasi  pasien  yang memiliki
tanda infeksi lokal 72 jam
setelah operasi Media kultur
Pewarnaan Gram
Uji biokimia Jenis  bakteri  spesies
bakteri  yang  berhasil diisolasi
Kategorik
Pola kepekaan
bakteri  penyebab ILO
terhadap antibiotik
Variable Dependent
Daya hambat
antibiotik  terhadap bakteri
yang diisolasi  dari  pus
pasien ILO Penggaris
Mistar Sensitif S:
Zona  hambat  antibiotik pada
media Muller
Hinton menunjukkan
bakteri  dapat  dibunuh dengan antibiotik
Intermediet I: Zona  hambat  antibiotik
pada
media Muller
Hinton menunjukkan
bakteri  dapat  dihambat pertumbuhannya
dengan antibiotik Resisten R:
Zona  hambat  antibiotik pada
media Muller
Hinton menunjukkan
bakteri tidak
dapat dihambat
pertumbuhannya dengan  antibiotik  atau
pertumbuhan bakteri
tidak terpengaruh
dengan adanya
antibiotik Kategorik
Sumber:  Brooks,  Carroll,  Butel,  Morse,    Mietzner,  2010;  Katzung,  2010;
Sjamsuhidajat, Karnadihardja, Prasetyono,  Rudiman, 2010
3.8 Etik Penelitian
Penelitian  ini  menggunakan  persetujuan  dari  Komisi  Etik  Fakultas Kedokteran  Universitas  Lampung  dengan  Surat  Keterangan  Lolos  Kaji  Etik
Nomor: 075UN268DI.2017.
3.9 Penyajian dan Analisis Data
Data  disajikan  dalam  bentuk  tabel  dan  dianalisis  secara  deskriptif  dengan menggunakan  analisis  univariat.  Hasil  analisis  berupa  frekuensi  dan  persentase
jenis  bakteri  dan  pola  kepekaan  bakteri  terhadap  masing-masing  antibiotik. Dahlan, 2012.