15
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian akan difokuskan pada 2 hal yaitu ruang lingkup ilmu untuk mengetahui kedudukan keilmuan dalam cakupan pendidikan IPS dan ruang
lingkup penggunaan model pembelajaran. Ruang lingkup penelitian ini berdasarkan keilmuannya adalah mengenai Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Menurut Woolver, dalam Pargito 2010: 33-34. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial terdapat 5 lima perspektif, tidak saling menguntungkan secara eksklusif
melainkan saling melengkapi.
Kelima persfektif itu adalah sebagai berikut. 1.
Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai Transmisi Kewarganegaraan. 2.
Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial 3.
Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai Refleksi Inquiri 4.
Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai Pengembangan Pribadi 5.
Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai Pengambilan Keputusan yang Rasional dan Aksi Sosial.
Mata Pelajaran PKn menelaah beberapa persfektif yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai Transmisi Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai
Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial, Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai Pengembangan Pribadi. Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai Transmisi Kewarganegaraan merupakan
mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajibannya untuk menjadi
warga negara yang berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945, cerdas dan terampil. ada tiga kompetensi yang harus diperhatikan guru dalam
16 PKn yang mampu mengotrol kebijakan pemerintah, yaitu. 1 peserta didik
mampu berpikir kritis, rasional dan kreatif, dalam merespon isu-isu
Kewarganegaraan; 2 peserta didik mampu berpartisipasi secara cerdas; dan bertanggung jawab dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; dan
3 peserta didik mampu membentuk diri berdasakan kepada karakter-karakter positif masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia yang demokratis.
Dipandang dari aspek struktur disiplin ilmu, PKn sebagai salah satu bentuk disiplin ilmu belum ”tidak” dapat dikategorikan ”disamakan dengan” sebagai
disiplin ilmu yang berdiri sendiri monodisiplin terutama bila digandengkan dengan disiplin ilmu alam natural science dan ilmu-ilmu sosial IIS
“tradisional” lain yang sudah mapan established. Selama ini, PKn lebih dikenal sebagai program pendidikan untuk membangun karakter warga negara dengan
tujuan akhir agar ia menjadi warga negara yang cerdas dan baik to be smart and good citizens. Dengan demikian, tugas PKn sebagai bidang kajian maupun
sebagai mata pelajaran sangat berat dan luas karena istilah “baik” mengandung makna yang kompleks dan kontekstual. Untuk membatasi ruang lingkup dan arah
PKn, Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa “Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air”. Pasal 37 ayat 1 Penjelasan UU No. 20 2003. Selanjutnya, dari
latar belakang yang telah dijabarkan pada latar belakang ini. Maka fokus ruang lingkup ini adalah penggunaan model CTL dalam pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan berbasis karakter bangsa di SMK.