102
2. Penyajian Data Display Data
Penyajian data dibatasi sebagai kumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan
penyajian tersebut akan dapat dipahami apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan, menganalisis ataukah tindakan berdasarkan pemahaman yang didapat
dari penyajian-penyajian tersebut.
3. Penarikan Kesimpulan Verifikasi
Menurut pandangan Miles dan Huberman, 1992. Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari suatu kegiatan konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-
kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali yang melintas dalam penganalisaan selama
ia menulis suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan atau mungkin menjadi begitu seksama dan makan tenaga dengan peninjauan kembali serta tukar
pikiran diantara teman sejawat untuk mengembangkan “intersubjectif” atau temuan pada salinan dan data yang lain. Singkatnya makna-makna yang muncul
dari data harus di uji kebenarannya, kecocokannya, yakni yang merupakan validasinya.
Penarikan kesimpulan dilakukan sebagai jawaban singkat atas tujuan penelitian yang telah dirumuskan berdasarkan hasil analisis kajian yang telah dilakukan dan
sebagai dasar untuk memberikan saran-saran yang bermanfaat dalam penyempurnaan beberapa kekurangan dalam model pembelajaran di SMK Negeri
2 Bandar Lampung.
103
3.6 Keabsahan Data
Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian
kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa
kontrol, dan sumber data kualitatif yang kurang kredibel akan mempengaruhi akurasi hasil penelitian. Untuk mendapatkan data yang benar-benar mendukung
dan sesuai dengan karakteristik fokus penelitian dan tujuan penelitian ini maka dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan validitas data yaitu:
1. Triangulasi Data
Pemeriksaan keabsahan data dengan mengkonfirmasikan data yang telah diperoleh dengan sumber data dan ahli untuk memastikan keabsahan data yang
ada. Dari sumber data kepala sekolah, guru-guru, tenaga administrasi SMK Negeri 2 Bandar Lampung dilakukan pada saat sebelum pembelajaran, saat
pelaksanaan pembelajaran dan setelah pembelajaran. Dari siswa dan guru dilakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran dan setelah pembelajaran. Data-
data yang diperoleh melalui obsrvasi pengamatan langsung dan wawancara yang disiapkan dan dilakukan oleh peneliti sendiri. Dari ahli, dilakukan pada saat
bimbingan mengenai temuan-temuan penelitian dan penyusunan laporan.
2. Audit Trail
Audit Trail yaitu mengekspos hasil sementara atau hasil akhir penelitian yang diperoleh dengan mengkomfirmasikan dan mendiskusikan dengan rekan-rekan
104
sejawat yang dirasakan memiliki kemampuan lebih, untuk memeriksa hasil penelitian kemudian memberikan saran dan perbaikan apabila diperlukan.
3. Expert Opinion
Expert opinion adalah meminta kepada orang yang dianggap ahli atau pakar bidang studi untuk memeriksa tahapan-tahapan penelitian dan memberikan arahan
atau judgements terhadap msalah-masalah penelitian yang dikaji. Dalam expert opinion ini, peneliti dapat berkonsultasi kepada dosen pembimbing untuk
melengkapi dan menyempurnakan hasil penelitian ini.
4. Member Check
Member Check yaitu dengan melakukan pengecekan terhadap keabsahan data dengan mengkonfirmasikan data tersebut kepada sumber data kepala sekolah,
guru, tenaga administrasi, siswa, orang tua siswa, teman-teman sejawat, dan lain- lain. Proses ini dilakukan peneliti pada saat akhir pelaksanaan penelitian sesuai
dengan tujuan penelitian. Pada tahap ini, peneliti melakukan interpretasi terhadap keseluruhan temuan penelitian berdasarkan teoritik dan praktik pembelajaran PKn
di sekolah sesuai dengan karateristik fokus permasalahan dan tujuan penelitian.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran PKn berbasis karakter bangsa di SMK Negeri 2 Bandar Lampung, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pembelajaran PKn berbasis karakter bangsa dalam upaya menanamkan nilai- nilai karakter kepada siswa dilakukan dengan menggunakan model
pembelajaran CTL. Hal ini dikarenakan pendekatan belajar kontekstual untuk mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan, keterampilan, dan karakter
warga negara Indonesia. CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
2. Metode atau model pembelajaran PKn berkarakter budaya pada siswa SMK
apabila diamati dari proses pembelajarannya, strategi pembelajaran CTL sangat bermanfaat dalam membentuk karakter budaya bangsa siswa karena
bukan hanya sisi kognitif dan psikomotor yang berperan tetapi juga sisi afektif siswa sehingga diharapkan mampu membentuk karakter budaya
bangsa siswa. CTL merupakan suatu pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang
216 dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga
mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. 3.
Terdapat tujuh asas atau komponen utama dalam strategi pembelajaran kontekstual, yaitu: 1 Konstruktivis Constructivism, 2 MenemukanInkuiri
Inquiry, 3 Bertanya Questioning, 4 Masyarakat Belajar Learning Community, 5 Pemodelan Modelling, 6 Refleksi Reflection dan 7
Penilaian Nyata Authentic Assessment. Dimana pada setiap komponen tersebut terdapat nilai-nilai karakter yang diupayakan untuk ditanamkan pada
diri siswa. Terdapat 18 Nilai-nilai karakter yang terbentuk pada siswa di SMKN 2 Bandar Lampung yaitu nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja
keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, demokratis, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabatkomunikatif, cinta damai,
gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, dapat disampaikan saran-saran yang perlu menjadi bahan masukan bagi guru, kepala sekolah dan semua pihak
yang mempunyai kepentingan terhadap dunia pendidikan. 1 Kepala Sekolah perlu meningkatkan pembinaan secara berkelanjutan kepada
guru dan memberi kesempatan serta mengirim guru untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan tentang peningkatan kemampuan mengajar.
2 Guru perlu memahami secara benar esensi nilai yang akan diajarkan sebagai bagian dari pesan materi yang disampaikan. Kegiatan ini diawali dengan
menganalisis materi pada saat menyusun perencanaan pembelajaran, lebih