Gambar 8. Struktur Kepengurusan Kelembagaan Panglima Laôt.
2. Rendahnya SDM
Permasalahan utama kelembagaan Panglima Laôt adalah kualitas sumberdaya manusia pada kelembagaan Panglima Laôt yang rata-rata rendah.
Tingkat pendidikan yang dicapai rendah, sehingga dalam hal administrasi, dan penggunaan alat teknologi penangkapan ikan mengalami ketertinggalan. Hal
ini juga mempengaruhi kegiatan dalam pengembangan masyarakat Gampong Telaga Tujuh. Tetapi Panglima Laôt memiliki kearifan lokal local knowlegde
berkenaan dengan usaha penangkapan ikan di laut dan daratan seperti; pengenalan tentang sifat-sifat alam, Pengetahuan tentang arus air, gerak
gelombang, angin, awan. dan musim-musim keadaan alam untuk melakukan kegiatan baik untuk bertani atau melaut di Aceh ditentukan menurut bulan di
langitbulan arab. Berikut ini, nomenklatur pedoman keuneunong musim wilayah Aceh Tahun 1893 Mesehi 1310 – 11 Hijriah sebagai berikut Tabel 7:
PENASEHAT TUHA PEUET
PANGLIMA LAÔT ABDULLAH DADEH
SEKRETARIS
PANGLIMA LAÔT ARMIA JAFAR
NELAYAN PUKAT NELAYAN PANCING
NELAYAN TRADISIONAL
77
Tabel 7. Nomenklatur Pedoman Keuneunong Musim Wilayah Aceh Tahun 1893 Mesehi 1310 – 11 Hijriah No
Keuneunong Musim
Tahun Hijriah Tahun
Miladiah Maknanya
1. Keuneunong
dua ploh lhee 23
23 Jumadil Akhir 1310 H
12 Agustus Pada keunong 23 angin kering bertiup diwaktu malam dari arah Timur
Tenggara angin timu padang. Dalam musim ini berbahaya untuk berlayar kepantai Utara atau pantai Timur, di antaranya sela waktu tersebut selama
5 sampai 7 hari nelayan dapat berlayar.
2. Keuneunong dua
ploeh sa 21 21 Rajab 1310 H
4 September Umumnya dalam Keunong ini dilaksanakan khanduri blang kanduri di
sawah, juga waktu menebar bibit tanaman atau menanam palawija. Dalam keunong ini, musim luah blang musim bebas, tanah dibiar kosong
3. Keunong sikureueng
blah 19 19 Syaban 1310 H
8 Oktober. Dari segi musim, keunong yang jatuh dalam bulan ini hampir sama dengan
musim kering. 4.
Keuneunong tujoh blah 17
17 Sya’ban 1310 H 4 November Selama bulan ini dan dua bulan berikutnya, Ikan bandeng bergerak dari
hulu sungai sampai kedekat laut. Bulan ini diadakan kanduri Laôt, karena musim angin Barat, demikian juga disiang hari relatif panas
5. Keuneunong limong
blah 15 15 Syawal 1310 H
2 Desember Kondisi diilaut angin badai
6. Keuneunong lhee
blah 13 13 Dzulqa’dah
1310 H 29 Januari
Dalam bulan ini umumnya orang mulai membajak, tanda berakhirnya musim luah blang musim bebas tanah kosong
7. Keuneunong siblah
11 11 Zulhijjah 1310 H
26 Februari Pada Bulan ini angin Timur masa reda, maka musim barat terdapat juga
masa reda angin selama 5-7 hari, dan waktu ini dapat dipakai untuk berlayar dengan aman.
77
78
8. Keuneunong
sikureueng 19 9 Muharam 1311 H
23 Maret Dalam bulan ini, keadaan cuaca susah untuk diramalkan.
9. Keuneunong tujoh 7
7 Syafar 1310 H 20 April
Pada bulan ini akan mengalami musim yang sama seperti Keunong tujoh blah. Untuk kedua kalinya peredaran matahari mencapai puncak tertinggi
zenit seuntang mata uroe 10. Keuneunong limong
5 5 Rabiul Awal
1311 H 16 Mei
Dalam bulan ini awal musim Timur musem timu nelayan dipesisr Aceh mengadakan kanduri.
11. Keuneunong lhee 3 3 Rabiul Akhir
1310 H 14 Juni
Waktu yang paling baik untuk berlayar, waktu ini berlangsung hingga keunong tujoh blah.
12 Keuneunong sa 1 1
Jumadil Awal
1310 H 11 Juli
Pada bulan ini, secara teratur menyusul keunong lhee, tetapi tampak kalau matahari dan bulan sama-sama dalam bintang kala, hujan lebat mulai
turun. Dalam bulan Desember, pertemuan bintang kala dan bulan terjadi sesaat sebelum bulan baru 7 esember bulan baru, jadi tidak dapat dilihat
karena terpisah dari bulan baru terdahulu. Pada bulan Desember tidak termasuk dalam hitungan di Aceh. Sehingga periode hari-hari pertama
Jumadil Awal sampai tanggal 23 Jumadil Awal dianggap tidak punya
keunong, atau dinamakan tanggile termasuk hujan lebat. Sumber : Snouck Hurgronje di verifikasi.
78
Penjelasan yang bersifat umum tersebut, sulit untuk dapat dijadikan pedoman bagi nelayan dalam usaha penangkapan ikan. Berdasarkan
keterangan dari Panglima Laôt cara yang mudah untuk mengetahui keadaan cuaca, yaitu ileume keuneunong berpedoman pada kelender Arab dari 1 sampai
30, dasar menghitung dimulai dari angka tetap yaitu, 25 dan seterusnya. Angka tetap tersebut, dikurang dengan penjumlahan dari bulan yang sedang berjalan,
seperti bulam Muharam 1 + 1 = 2 dikurang dengan 25 menjadi 23, berarti bulan Muharam jatuh 23. Berdasarkan Pengetahuan ini, akan diketahui sifat-sifat alam
laut, seperti 1 sampai dengan 10 sifat alam laut, angin bertiup kencang, arus air deras ie tarek, gelombang laut agak besar, dan hujan mungkin saja turun,
dalam kondisi seperti ini gerombolan ikan di laut sulit didapat. Pada 11 sampai dengan 14, masa peralihan sukar untuk dipastikan keadaan laut. Hari 15 sampai
22, arus air laut tenang, pasang besar ie rayeuk keadaan gelombang normal tidak besar kondisi seperti ini ikan mudah diperoleh. Selanjutnya pada 23
sampai dengan 30, arus laut sangat tenang ie mate, keadaan gelombang tenang, ikan pada saat tersebut, susah untuk diperoleh.
Pengetahuan lain yang diketahui adalah tanda-tanda alam seperti awan, bintang, dasar laut, termasuk gunung dan bukit. Apabila ada awan gelap
disebelah Barat menandakan angin kencang akan bertiup, apabila disebelah utara menandakan hujan akan turun. Bintang berfungsi sebagai penunjuk arah
bagi nelayan, terutama bintang pari dan bintang timur. Bintang pari berfungsi sebagai penunjuk arah, bintang Timur berfungsi sebagai penunjuk waktu.
Jenis-jenis terumbu karang yang ada didasar laut akan mengindikasikan jenis ikan yang diperoleh. Gunung dan bukit merupakan tanda-tanda alam yang
berfungsi sebagai penunjuk arah bagi nelayan. Keadaan permukaan air riak-riak kecil memberi pesan alam yang membantu nelayan untuk mengetahui jenis dan
besar kawanan ikan. Ikan lumba-lumba merupakan penunjuk kawanan ikan tongkol, layaran, tenggiri. Kumpulan burung camar yang terbang rendah
dipermukaan air laut merupakan petunjuk alam bahwa ada kelompok ikan tongkol. Batang kayu besar hanyut di laut, akan di ikuti oleh ikan tuna dan ikan
tongkol. Dengan mengetahui tanda alam ini, nelayan akan tahu di mana ia harus memancing, termasuk kerumbu karang mana yang menjadi pilihan.
Permasalah utama yang dihadapi dalam pengembangan masyarakat nelayan Gampong Telaga Tujuh Kecamatan Langsa Timur adalah lemahnya
SDM nelayan dalam memanfaatkan sumberdaya laut. Faktor manusia erat
hubungannya dengan sikap mental kebiasaan hidup boros serta kurang memiliki orientasi kedepan. Lebih dari itu kebiasaan hidup lebih santai, cendrung tidak
memiliki motivasi yang bisa lebih mengarahkan kepada kemajuan didalam berusaha.
Alternatif Pemecahan Masalah
Berdasarkan indentifikasi masalah, dan penyebab seperti diungkapkan sebelumnya , maka selanjutnya disusun beberapa alternatif pemecahan masalah
pada bagian berikut :
1. Peran Panglima Laôt mengkoordinir Setiap Usaha Penangkapan Ikan di laut.