4. Penguatan Hubungan Kelembagaan Panglima Laôt
Dalam memperjuangkan masyarakat nelayan perlu adanya penguatan antar lembaga, baik itu lembaga Pemerintah atau non Pemerintah. Kelembagaan
Panglima Laôt harus mempunyai peran penting dalam koordinasi dalam penanggulangan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat nelayan pesisir
pantai. Permasalahan yang dihadapi masyarakat nelayan setelah Aceh damai memberikan ruang untuk meguatkan peran Panglima Laôt yang diharapakan,
khususnya dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat nelayan di Gampong Telaga Tujuh, tampa meninggalkan peran utamanya sebagai lembaga
yang menegak Adat laôt. Penguatan Kelembagaan Panglima Laôt dapat dilihat pada Gambar 9:
Gambar 9. Penguatan Hubungan Kelembagaan Panglima Laôt Donor
Lembaga Otonom
NGO
Panglima Laôt Lhôk
Panglima La
ôt Kota Langsa
Pemerintah Kota
Langsa
Gampong Telaga Tujuh
KOMUNITAS NELAYAN
PENANGGUNG JAWAB
PROGRAM KEGIATAN
Usulan elemen masyarakat melalui
Panglima Laôt
Identifikasi program yang
diusulkan elemen
masyarakat Identifikasi
program yang diusulkan
elemen masyarakat
Akuntabilitas kinerja
program
Kapasitas Penguatan
Koordinasihubungan fungsional Kemungkinan aliran dana dan implementasi
program. Identifikasi program yang diusulkan elemen
masyarakat Mobilitas untuk menjamin akuntabilitas
kinerja program
Pemerintah Pusat
Pemerintah Provinsi
NAD
Panglima La
ô
t Provinsi
Model hubungan penguatan Kelembagaan Panglima Laôt ini merupakan proses dalam pembangunan masyarakat nelayan di wilayah pesisir. Lembaga
Panglima Laôt yaitu sebagai lembaga adat dimasyarakat nelayan, perlu adanya; mempromosikan program pembangunan yang berbasis pada masalah riil yang
dihadapi masyarakat nelayan, memastikan akuntabilitas pelaksanaan program, menguatkan kapasitas Lembaga Otonom agar mampu menjadi lembaga yang
dipercaya credible, dapat dipertanggung jawabkan accountable dan berpegang teguh kepada tatanan adat.
Hubungan penguatan kelembagaan dalam komunitas nelayan, Panglima Laôt Gampong Telaga Tujuh dalam menjalankan tugas dan perannya
berkoordinasiberhubungan dengan Panglima Laôt Kota Langsa. Panglima Laôt Gampong Telaga Tujuh melaksanakan peran untuk mengindentifikasi program
yang diusulkan elemen masyarakat nelayan di Gampong Telaga Tujuh, usulan masyarakat tersebut dilanjutkan ke Panglima Laôt Kota Langsa. Panglima Laôt
Kota Langsa melanjutkan usulan dari Panglima Laôt Telaga Tujuh ke Panglima Laôt Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, karena Panglima Laôt Kota Langsa
garis koordinasihubungan langsung dengan Panglima Laôt Provinsi. Panglima Laôt Provinsi merupakan wadah pekumpulan Panglima Laôt lhôkkotakabupaten
atau sebagai tempat penyelesaikan permasalahan yang tidak mampu diselesaikan oleh Panglima Laôt lhôkkotakabupaten. Selanjutnya Permasalahan
tersebut di diselesaikan oleh Kelembagaan Panglima Laôt Provinsi. Panglima Laôt Provinsi garis koordinasihubungan dengan Lembaga
Otonom baik itu dalam penguatan kelembagaan atau hubungan kapasitas kelembagaan. Kelembagaan otonom saling mempunyai hubungankoordiansi
dengan Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan juga berkoordinasi dengan Panglima Laôt Provinsi.
Panglima Laôt Gampong Telaga Tujuh dalam mobilitas untuk menjamin akuntabilitas kinerja program dapat langsung ke Panglima Laôt Provinsi NAD,
tampa melalui Panglima Laôt Kota langsa tetapi hanya sebatas koordinasi dengan Panglima Laôt Kota. Lembaga Panglima Laôt Gampong Telaga Tujuh
dapat langsung indentifikasi program yang diusulkan elemen masyarakat ke Lembaga Otonom atau ke Pemerintahan Kota Langsa.
Lembaga Donor secara langsung dapat mengalirkan dana dan implementasi program kepada komunitas nelayan Gampong Telaga Tujuh
dengan pelaksana kegiatan diserahkan ke Panglima Laôt, atau melalui Pemerintah Kota Langsa sebagai penanggung jawab dalam program kegiatan
tersebut. Pemerintah Kota Langsa yang melaksanakan kegiatan program untuk komunitas nelayan dengan melibatkan Panglima Laôt Gampong Telaga Tujuh
dalam pelaksanaan kegiatannya. Pemerintah pusat secara langsung mengalirkan dana dan implementasi
program pada Pemerintah Kota Langsa sebagai penanggung jawab kegiatan yang diprogram oleh Pemerintah Pusat, atau melalui Pemerintah NAD.
Selanjutnya Pemerintah NAD dalam implementasi program dan pengaliran dana melalui Pemerintah Kota Langsa sebagai penanggung jawab kegiatan. Program
kegiatan tersebut diarahkan untuk komunitas nelayan Gampong Telaga Tujuh bekerjasa dengan kelembagaan Panglima Laôt Gampong Telaga Tujuh sebagai
pelaksana program dikomunitas masyarakat nelayan.
5. Peningkatkan SDM Lembaga Panglima Laot.