Dalam  penelitian  ini,  catatan  lapangan  difokuskan  untuk  mengamati  proses pembelajaran PKn dengan menggunakan model teams games tournaments TGT
berbantu  media  audiovisual  dalam  setiap  siklus  penelitian.  Catatan  lapangan dalam  penelitian  digunakan  sebagai  data  pendukung  hasil  observasi,  wawancara,
dokumentasi, dan kuesioner.
3.7   TEKNIK ANALISIS DATA
3.7.1   Kuantitatif
Dalam  penelitian  ini,  data  kuantitatif  berupa  hasil  belajar  kognitif  siswa pada  pembelajaran  PKn  dengan  menggunakan  model  teams  games  tournaments
TGT  berbantu  media  audiovisual  yang  dianalisis  dengan  menggunakan  teknik analisis  statistik  deskriptif.  Teknik  analisis  deskriptif  dilakukan  dalam  penelitian
yaitu  dengan  menentukan  rerata  mean,  median,  modus,  skor  terendah,  skor tertinggi  dan  ketuntasan  belajar  secara  individual  dan  klasikal  yang  ditampilkan
dalam bentuk presentase. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: a   Menentukan nilai berdasarkan skor Poerwanti, 2008:6-7
[                  ]           [                  ] Keterangan:
= nilai = bobot soal 1
= skor soal 1 = bobot soal 2
= skor soal 2
b   Menentukan rerata mean Poerwanti, 2008:6-25    Data Tunggal
∑
Keterangan:
=
mean
=
skor peserta tes ke-i
=
jumlah peserta tes    Data Berkelompok
∑ ∑
Keterangan:
=
mean
=
tanda kelas
=
frekuensi yang sesuai dengan xi c   Menentukan median Awaluddin, 2008:2-12
   Data Tunggal
Keterangan: = median
= jumlah frekuensi
   Data Berkelompok ⁄           ∑
[                           ] Keterangan:
= median = batas bawah kelas median
= jumlah frekuensi ∑                   =   jumlah   frekuensi   kelas-kelas   sebelum   kelas
median =  interval kelas
= frekuensi kelas median d   Menentukan modus Awaluddin, 2008:2-15
[               ] Keterangan:
= modus =   tepi bawah kelas modus
=  selisih  frekuensi  kelas  modus  dengan  frekuensi  kelas sebelumnya
=  selisih  frekuensi  kelas  modus  dengan  frekuensi  kelas sesudahnya
=  interval kelas
e   Menentukan ketuntasan belajar individual Poerwanti, 2008:6-16
Keterangan: = persentase nilai
=   banyaknya    butir   yang  dijawab    benar   dalam   bentuk pilihan  ganda  atau  jumlah  skor  jawaban  benar  pada
setiap butiritem soal pada tes bentuk menguraikan = skor teoritis
f   Menentukan ketentutasan belajar klasikal Aqib, 2010: 41 ∑
∑ Keterangan:
= persentase ketuntasan belajar klasikal siswa Hasil  perhitungan  tersebut  kemudian  dikonsultasikan  dengan  kualifikasi
ketuntasan  siswa  di  SDN  Wates  01  Semarang  yang  dikelompokkan  ke  dalam kualifikasi tuntas dan tidak tuntas dengan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kualifikasi Ketuntasan Siswa
Kriteria Ketuntasan Kualifikasi
Klasikal Individual
≥ 60 ≥ 60
Tuntas 60
60 Tidak Tuntas
KKM Mata Pelajaran PKn Kelas IVA SDN Wates 01 Semarang
Dari  tabel  di  atas  dapat  dijelaskan  bahwa  untuk  hasil  belajar  siswa  yang nilainya dibawah 60 maka dinyatakan tidak tuntas. Sedangkan hasil belajar siswa
yang  nilainya  yang  lebih  besar  sama  dengan  60  maka  dinyatakan  tuntas.  Untuk hasil  belajar  klasikal  dengan  presentase  nilai  dibawah  60  dalam  kelas  maka
pembelajaran  dinyatakan  tidak  tuntas.  Sedangkan  hasil  belajar  klasikal  dengan presentase  nilai  lebih  besar  sama  dengan  60  dalam  kelas  maka  pembelajaran
denyatakan tuntas. Hamdani  2011:60  menyatakan  bahwa
“ketuntasan  belajar  dapat  dicapai siswa  apabila  75  secara  individu  dan  85  secara  keseluruhan  objek
penelitian ”.
Penyajian  data  disajikan  dengan  membuat  distribusi  frekuensi.  Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut Herrhyanto  Hamid, 2009:2.11:
a   Tentukan nilai rentang Rentang diperoleh dengan cara nilai data yang terbesar dikurangi data terkecil
Rentang = Nilai Data Terbesar – Nilai Data Terkecil
b   Tentukan banyak kelas yang digunakan Banyak kelas = 1 + 3,3 Log n
Dengan n menyatakan banyak data yang digunakan. c   Tentukan panjang kelas
Adapun  cara  menentukan  kriteria  ketuntasan  hasil  belajar  adalah  sebagai berikut :
Nilai   terbesar   adalah   100   dan   nilai   terkecil   adalah   60.   Predikat   nilai   yang digunakan yaitu sangat baik, baik, cukup dan kurang.
a   Menentukan rentang
b   Menentukan banyak kelas K = 3 karena menggunakan tiga kelas dengan kualifikasi tuntas yaitu sangat
baik, baik, dan cukup c   Menentukan panjang kelas
Berdasarkan   data      rentang,   banyak   kelas,   dan   panjang   kelas,   maka didapatkan kriteria ketuntasan hasil belajar sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar
Hasil Belajar Kategori
Kualifikasi
88-100 Sangat Baik SB
Tuntas 75-87
Baik B Tuntas
61-74 Cukup C
Tuntas ≤60
Kurang K Tidak Tuntas
Dari  tabel  di  atas  maka  dapat  dijelaskan  bahwa  untuk  hasil  belajar  siswa yang  memiliki  nilai  dengan  rentang  88-100,  maka  termasuk  ke  dalam  kategori
sangat  baik  dan  dinyatakan  tuntas.  Sedangkan  untuk  hasil  belajar  siswa  yang memiliki nilai dengan  rentang 75-87, maka termasuk ke dalam  kategori  baik dan
dinyatakan  tuntas.  Untuk  hasil  belajar  siswa  yang  memiliki  nilai  dengan  rentang 61-74,  maka  termasuk  ke  dalam  kategori  cukup  dan  dinyatakan  tuntas.  Untuk
hasil belajar siswa yang memiliki nilai dengan rentang 88-100, maka termasuk ke dalam kategori kurang dan dinyatakan tidak tuntas.
3.7.2   Kualitatif