juga satu kelas lagi sebagai kelas uji coba instrumen yaitu kelas yang lebih dahulu mendapatkan materi segitiga yang digunakan saat penelitian daripada kelas
ekperimen dan kelas kontrol.
3.2 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono 2012: 2 variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati. Variabel merupakan suatu besaran yang mempunyai suatu
variasi nilai dua atau lebih yang dapat diukur, diamati, atau dihitung. Variabel penelitian ini terdiri dari jenis model pembelajaran dan hasil
belajar peserta didik yang dinyatakan dalam nilai hasil tes peserta didik. Variabel-variabel tersebut dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu variabel
bebas dan variabel terikat. a.
Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Pair Check
berbantuan aplikasi Prezi. b.
Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan
masalah siswa dalam menyelesaikan materi segitiga.
3.3 Jenis dan Desain Penelitian
3.3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen yaitu penelitian yang sengaja membangkitkan suatu kejadian atau keadaan,
kemudian diteliti bagaimana akibatnya. Eksperimen dilakukan dengan tujuan untuk melihat efek dari suatu perlakuan terhadap kompetensi siswa.
3.3.2 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian posttest-only control design. Sugiyono, 2010: 112. Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yang terpilih
secara random yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran Pair
Check berbantuan aplikaasi Prezi sedangkan kelas kontrolnya menggunakan model pembelajaran ekspositori. Pada akhir pembelajaran kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol diberikan treatment berupa tes kemampuan pemecahan masalah sebagai evaluasi pembelajaran. Desain penelitian dapat dilihat pada Tabel
3.1. Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelas Perlakuan
Test
Kelas eksperimen
X O
1
O
2
Kelas Konrol
_ Sugiyono, 2010: 112
Keterangan: O
1
, O
2
: Post-test untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol X
: Model pembelajaran Pair Check berbantuan aplikasi Prezi. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan pada saat penelitian adalah
sebagai berikut: 1
Menentukan populasi.
2 Meminta kepada guru pengampu, nilai UAS siswa kelas VII A s.d VII D. Data
tersebut diuji normalitas. Setelah dianalisis, diketahui bahwa siswa kelas VII A s.d VII D berdistribusi normal.
3 Menentukan sampel dengan memilih 2 kelas siswa secara random sampling
dari populasi yang ada. Dalam peneitian ini, terpilih 32 siswa pada kelas VII C sebagai kelas eksperimen dan 34 siswa pada kelas VII D sebagai kelas kontrol.
4 Menguji homogenitas dan kesamaan rata-rata nilai UAS kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Setelah dianalisis menggunakan uji homogenitas uji F dan uji kesamaan dua rata-rata uji t, diketahui bahwa kelas eksperimen yaitu kelas
VII C dan kelas kontrol yaitu kelas VII D mempunyai kemampuan yang sama dan mempunyai rata-rata yang tidak berbeda.
5 Memberi perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan model
pembelajaran Pair Check berbantuan aplikasi Prezi, sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran ekspositori.
6 Sebelum melakukan evaluasi terhadap siswa pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol, dilakukan uji coba instrumen tes kemampuan pemecahan masalah pada kelas uji coba yaitu VIII A untuk mengetahui validitas, reliabilitas,,
tingkat kesukaran, dan daya pembeda item tes. Setelah dianalisis pada faktor- faktor tersebut, diambil beberapa soal yang sesuai kriteria untuk mengevaluasi
siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 7
Melakukan evaluasi terhadap siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, dengan menggunakan tes kemampuan pemecahan masalah.
8 Menganalisis data hasil tes dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah
dianalisis, data hasil tes dijadikan sebagai acuan untuk membuat pembahasan. 9
Ketika pembelajaran pada kelas eksperimen juga dilakukan pengamatan terhadap ketrampilan pemecahan masalah siswa. Pengamatan ini dilakukan
oleh satu mahasiswa jurusan matematika Universitas Negeri Semarang. 10
Setelah memperoleh data pengamatan, kemudian data tersebut dianalisis untuk mengetahui bagaimana pengaruh keterampilan pemecahan masalah siswa
terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa di kelas eksperimen. Berdasarkan uraian langkah-langkah penelitian di atas, skema langkah-
langkah penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Populasi Kelas VII A s.d VII D MTs Al-Irsyad Gajah
Sampel Uji Coba Instrumen
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Pembelajaran Model ekspositori
Instrumen hasil analisis uji
coba valid dan reliabel
Pembelajaran Model Pair Check berbantuan Prezi
Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Hipotesis III Hipotesis II
Proporsi siswa pada kelas eksperimen dapat
mencapai ketuntasan klasikal yaitu sekurang-
kurangnya 75 dari keseluruhan siswa
dengan nilai minimal 70. Keterampilan
pemecahan masalah siswa dalam kelas
eksperimen dapat berpengaruh
terhadap kemampuan
pemecahan masalah siswa.
Rata-rata kemampuan
pemecahan masalah siswa kelas
eksperimen lebih baik dari rata-rata
kemampuan pemecahan masalah
kelas kontrol
Menyusun Hasil Penelitian Hipotesis I
Rata-rata kemampuan
pemecahan masalah siswa kelas
eksperimen dapat mencapai batas nilai
ketuntasan tes kemampuan
pemecahan masalah Analisis hasil tes
Kelas Uji Coba
Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian
Uji Normalitas
Uji Homogenitas dan Uji Kesamaan Dua Rata-rata
Analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda
Pengamatan Keterampilan
Pemecahan Masalah Analisis Regresi
Linear sederhana
3.4 Teknik Pengumpulan Data